Sukses

Saham PTPP Lesu Hari Ini 24 Juli 2023 di Tengah IHSG Menghijau

Saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) bergerak di antara posisi Rp 640-Rp 625 per saham pada perdagangan Senin, 24 Juli 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) bergerak variasi pada perdagangan saham Senin, (24/7/2023).Namun, saham PTPP berbalik arah memerah di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat terbatas.

Dikutip dari data RTI, saham PTPP merosot 0,79 persen ke posisi Rp 625 per saham. Saham PTPP dibuka stagnan di posisi Rp 630 per saham. Awal pekan ini, saham PTPP berada di level tertinggi Rp 640 dan terendah Rp 625 per saham.

Total frekuensi perdagangan 919 kali dengan volume perdagangan 91.444 lot saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 miliar. Dengan koreksi saham PTPP itu, kapitalisasi pasar saham PTPP yang terbentuk Rp 3,87 triliun.

Sepanjang Juli 2023, saham PTPP naik 4,17 persen. Secara year to date (ytd), saham PTPP merosot 12,59 persen. Investor asing melakukan aksi jual saham PTPP sebanyak Rp 12,65 miliar di seluruh pasar secara ytd.

Sementara itu, IHSG ditutup menguat 0,27 persen ke posisi 6.899,39.  Indeks LQ45 melemah tipis 0,10 persen ke posisi 962,42.  Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.929,68 dan terendah 6.877,94. Sebanyak 306 saham menguat sehingga angkat IHSG. 222 saham melemah dan 216 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.369.795 kali dengan volume perdagangan 22,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.046.

Investor asing beli saham Rp 92,08 miliar pada Senin, 24 Juli 2023. Sepanjang 2023, investor asing beli saham Rp 20,22 triliun.

 

2 dari 3 halaman

PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 11,62 Triliun hingga Juni 2023

Sebelumnya, emiten konstruksi pelat merah, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan perolehan kontrak baru hingga akhir Juni 2023 sebesar Rp 11,62 triliun. Kontrak baru tersebut tumbuh 6,31 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp 10,93 triliun.

Perolehan kontrak baru tersebut berasal dari proyek The North-South Commuter di Filipina sebesar Rp 1,36 triliun, Bendungan Cibeet sebesar Rp 937 miliar, East Port Lamongan Phase 1A & 1 B sebesar Rp 767 miliar, Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino Paket 2 sebesar Rp 683 miliar, Gedung BSI Antara sebesar Rp 607 miliar. 

Selain itu, ada juga proyek Pembangunan Jalan Akses Menuju Masjid IKN dan Dermaga Logistik sebesar Rp 397 miliar, Universitas Haluleo Kendari sebesar Rp 240 miliar, Duplikasi Jembatan PIK sebesar Rp 205 miliar, Rumah Sakit Amanah Banjarmasin sebesar Rp 201 miliar, dan sebagainya.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi menuturkan, hingga Juni 2023, kontrak baru dari pemerintah (Government) mendominasi perolehan kontrak baru PTPP dengan kontribusi sebesar 45,67 persen, disusul oleh BUMN (SOE) sebesar 27,27 persen, dan swasta (Private) sebesar 27,06 persen. 

"Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari Induk sebesar 85,10 persen dan Anak Usaha sebesar 14,90 persen," kata Bakhtiyar dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (12/7/2023).

Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis Gedung sebesar 34,8 persen, Jalan dan Jembatan sebesar 24,6 persen, Perkeretaapian sebesar 11,7 persen, Bendungan sebesar 9,7 persen, Pelabuhan sebesar 8,5 persen, Industri sebesar 7,4 persen, Irigasi sebesar 2,1 persen, dan Minyak & Gas sebesar 1,1 persen.

 

3 dari 3 halaman

Optimistis Penuhi Target Kontrak Baru

Dengan demikian, PTPP masih optimistis dapat memenuhi target kontrak baru yang ditetapkan pada akhir 2023, yakni sebesar Rp 34 triliun.

Sementara itu, PTPP secara terus menerus akan mempertahankan kinerja perusahaan termasuk kinerja keuangan yang ditunjang secara selektif dengan pemilihan proyek yang berkontribusi positif terhadap keuangan dan meraih target divestasi sampai dengan akhir tahun sebesar Rp 1,4 triliun. 

Dengan raihan kinerja perusahaan sampai dengan saat ini, PTPP telah memenuhi kewajiban atas pembayaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2018 Seri B yang telah jatuh tempo pada Juli lalu. 

"Perusahaan akan terus meningkatkan tata kelola dan kinerja perusahaan di mana salah satunya didukung oleh pengembangan sistem ERP yang telah diterapkan sejak 2016," pungkasnya.

Â