Sukses

BEI Kembali Sentil Krakatau Steel, Ini Alasannya

Bursa Efek Indonesia (BEI) melayangkan Surat Peringatan (SP) kepada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). Ada apa?

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melayangkan Surat Peringatan (SP) kepada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). Sebab, belum disampaikannya laporan keuangan kuartal I 2023 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, Krakatau Steel sebelumnya menyampaikan laporan keuangan kuartal I 2023 pada 30 April 2023 (unaudited), tetapi pada tanggal tersebut Krakatau Steelbelum menyelesaikan dan menyampaikan laporan 2022 auditan.

"Sehingga informasi komparatif yang disajikan pada laporan keuangan kuartal I 2023 yang disampaikan menggunakan saldo laporan keuangan tahunan 2022 (unaudited)," kata Nyoman dalam keterangan resminya, Selasa (25/7/2023).

Berdasarkan Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan No. 16 mengatur bahwa laporan keuangan tengah tahunan (interim) disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, kecuali untuk laporan posisi keuangan dan informasi sehubungan dengan posisi keuangan pada akhir periode tengah tahunan yang diperbandingkan dengan laporan posisi keuangan dan informasi sehubungan dengan posisi keuangan pada akhir tahun buku sebelumnya.

Berdasarkan No. 14 /POJK.04/2022 tentang penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik Pada Pasal 16 No. 2 diatur bahwa laporan keuangan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berdasarkan hal tersebut BEI mengenakan Surat Peringatan kepada KRAS atas belum disampaikannya laporan keuangan kuartal I 2023 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 

 

2 dari 4 halaman

Krakatau Steel Catat Laba USD 22,64 Juta pada 2022

Sebelumnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan pendapatan tumbuh menjadi USD 2,24 miliar atau setara Rp 34,90 triliun pada akhir 2022, meningkat 5,8 persen dari pendapatan perseroan 2021 sebesar USD 2,12 miliar atau setara dengan Rp 30,22 triliun.

Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, Krakatau Steel pada 2022 terus berupaya menjaga kinerja bisnisnya yang ditunjukkan dengan capaian laba bruto sebesar USD 202,47 juta atau setara dengan Rp 3,16 triliun serta EBITDA positif USD108,72 juta atau setara dengan Rp1,69 triliun. 

"Di tahun 2022 pun Krakatau Steel mencatatkan laba bersih sebesar USD 22,64 juta atau setara dengan Rp353,07 miliar sehingga tiga tahun berturut-turut Krakatau Steel berhasil mempertahankan pencatatan laba," kata dia dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (30/6/2023).

Selain itu, pada 2022, Krakatau Steel juga telah berhasil melunasi utang Commerzbank sebesar USD 216 juta atau setara dengan Rp 3,3 triliun. Hingga saat ini Krakatau Steel telah membayar utang senilai USD 718 juta atau setara dengan Rp 10,9 triliun dari total pokok utang sebesar USD 2,2 miliar atau setara dengan Rp33,6 triliun. 

Ia menyebut, sepanjang 2022 Krakatau Steel mampu menjaga arus kas positif yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar USD 306,58 juta atau setara Rp 4,78 triliun pada 2022 atau naik sebesar 2 kali dari USD 119,89 juta atau setara dengan Rp 1,71 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2021.

"Berdasarkan hasil audit dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PricewaterhouseCoopers), secara keseluruhan laporan keuangan Krakatau Steel telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material. Posisi keuangan Krakatau Steel per 31 Desember 2022 serta kinerja keuangan dan arus kas yang berakhir pada tanggal tersebut sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia," kata Purwono.

 

3 dari 4 halaman

Penyebab Keterlambatan Laporan Keuangan

Terkait laporan keuangan tahun buku 2022 tersebut, dia bilang, proses penyelesaian audit laporan keuangan tahun buku 2022 mengalami keterlambatan akibat dari adanya insiden kebakaran pada fasilitas Hot Strip Mill (HSM). 

Selain itu, insiden ini dapat mempengaruhi kemungkinan laba kena pajak terhadap kinerja 2023, sehingga manajemen memilih untuk memulihkan sebagian aset pajak tangguhan pada 2022 yang kemudian berpengaruh kepada kinerja 2022.

"Insiden HSM diperkirakan akan berpengaruh terhadap operasional perseroan untuk 6-7 bulan ke depan. Menyikapi hal tersebut manajemen menyiapkan langkah-langkah antara lain segera melakukan perbaikan pabrik, melakukan program efisiensi, meningkatkan penagihan, melakukan penjadwalan pembayaran kepada beberapa suplier, maupun melakukan kerja sama dengan sesama pabrik baja untuk mengalirkan ketersediaan bahan baku," imbuhnya. 

Dia menuturkan, Krakatau Steel juga tetap berusaha memenuhi komitmen penyelesaian utang sesuai perjanjian restrukturisasi yang ada sekaligus segera memulai proses restrukturisasi lanjutan dengan para kreditur.

Adapun sebagai upaya peningkatan kinerja, bisnis Krakatau Steel sebagai Holding saat ini tidak hanya bergantung pada core industri baja saja, ada bisnis pengembangan kawasan industri, kepelabuhan, logistik, energi, maupun pengelolaan air industri. 

"Sehingga seluruh kontribusi Subholding dari Krakatau Steel dan Group tersebut dapat menjadi sebuah dorongan dan dukungan untuk kinerja Krakatau Steel yang lebih baik lagi terutama untuk kinerja di tahun 2023 ini," ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Krakatau Steel Kebut Penyelesaian Laporan Keuangan 2022

Sebelumnya, perdagangan saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) terancam diberhentikan sementara (suspensi) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu lantaran perseroan belum menyelesaikan laporan keuangan tahun buku 2022.

Sekretaris Perusahaan Krakatau Steel, Pria Utama mengatakan, saat ini perseroan tengah berupaya menyelesaikan laporan tersebut secepatnya. "Laporan keuangan Krakatau Steel tahun buku 2022 masih dalam proses penyelesaian pak. Mudah-mudahan secepatnya," kata Pria kepada Liputan6.com, Rabu (14/6/2023).

Informasi saja, perseroan berencana menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 21 Juni 2023. Salah satu mata acara yang diusung mata rapat tersebut adalah pengesahan laporan keuangan tahun buku 2022.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya akan memberikan surat peringatan (SP) terhadap sejumlah emiten yang belum menyerahkan laporan keuangan 2022 ataupun belum membayar denda hingga saat ini.

"Jadi kami sudah umumkan kemarin, buat perusahaan-perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan sudah SP1, SP2 sudah ada agendanya nanti lanjut SP3 atau suspensi," kata Nyoman.

Meski belum setor laporan keuangan tahun buku 2022, KRAS telah merilis laporan keuangan untuk periode tiga bulan pertama tahun ini. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pendapatan USD 689,83 juta atau naik 2,04 persen dari USD 675,99 juta pada kuartal I 2022.

Sayangnya, Krakatau Steel justru mencatat rugi bersih USD 18,26 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya mencatatkan laba bersih USD 26,45 juta. Kerugian terjadi lantaran perseroan mengalami kerugian kurs sebesar USD 25,8 juta.

Â