Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (27/7/2023) setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga acuan ke level tertinggi lebih dari 22 tahun. Namun, the Fed meninggalkan ruang untuk memperketat suku bunga acuan.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 menguat 0,12 persen dan indeks Topix bertambah 0,08 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi bertambah 0,78 persen dan indeks Kosdaq naik 1,01 persen.
Baca Juga
Di Australia, indeks ASX 200 melonjak 0,79 persen. Indeks Hang Seng mendaki 0,95 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai naik 0,026 persen dan indeks Shenzhen melesat 0,191 persen.
Advertisement
Di wall street, indeks acuan beragam dengan indeks Dow Jones membukukan kemenangan beruntun terbaik sejak 1987. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah.
Adapun bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,25 persen-5,5 persen. Titik tengah pada kisaran target itu akan menjadi level tertinggi untuk suku bunga acuan sejak awal 2001.
Sementara itu, permintaan minyak mencapai puncak akhir dekade ini, demikian disampaikan HSBC. Permintaan minyak global siap mencapai puncaknya menjadi 104 juta barel per hari pada semester II,” tulis HSBC dala catatan harian.
Permintaan minyak mentah kemudian akan turun menjadi 70 juta per hari pada 2050 karena pasar kendaraan beralih ke kendaraan listrik.
“Kami berharap penetrasi penjualan kendaraan listrik mencapai 85 persen pada 2040 dengan penetrasi 100 persen hanya beberapa tahun kemudian yang akan menurunkan permintaan bensin dan solar,” demikian dikutip dari catatan tersebut.
Harga minyak Brent naik 0,59 persen menjadi USD 83,41 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangkan mendaki 0,75 persen menjadi USD 79,38 per barel.
Penutupan IHSG pada 26 Juli 2023
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 30,57 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.948,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,44 poin atau 0,56 persen ke posisi 969,28.
"IHSG menguat di tengah bursa regional Asia yang mengalami penurunan, di saat pelaku pasar dan investor mengambil sikap hati-hati menjelang keputusan suku bunga Fed AS hari ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas melansir Antara di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diperkirakan akan menaikkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran target 5,25 sampai 5,5 persen, ditambah, bank sentral Eropa yang berpotensi akan menaikkan suku bunga acuannya juga.
Dari dalam negeri, pasar menilai bahwa kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuannya sebagai upaya menjaga pemulihan ekonomi dalam negeri di tengah indikator data ekonomi yang solid.
Di sisi lain, BI sudah menyiapkan sejumlah strategi seperti mengandalkan intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, domestic non deliverable forward (DNDF), melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder alias triple intervention, dan melakukan operasi twist.
Di antaranya, dengan menjual SBN jangka pendek untuk memancing aliran modal asing untuk masuk ke Indonesia.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG cenderung betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Advertisement
Bursa Saham Asia pada 26 Juli 2023
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,43 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor industri yang masing-masing meningkat 1,19 persen dan 0,75 persen.
Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu sektor properti turun paling dalam minus 0,82 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor teknologi yang masing-masing turun minus 0,58 persen dan 0,29 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MAHA, TAYS, ERTX, INET dan WIDI. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni JTPE, MEDS, AMAN, SMKL dan TCPI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.328.726 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,67 miliar lembar saham senilai Rp10,31 triliun. Sebanyak 250 saham naik, 284 saham menurun, dan 209 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 14,19 poin atau 0,04 persen ke 32.668,30, indeks Hang Seng melemah 69,26 poin atau 0,36 persen ke 19.365,14, indeks Shang Hai melemah 8,49 poin atau 0,26 persen ke 3.223,03, dan indeks Strait Times menguat 18,80 poin atau 0,57 persen ke 3.304,96.