Sukses

Pelanggan Indosat Kembali Tembus 100 Juta pada Semester I 2023

PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) catat kenaikan jumlah pelanggan pada semester I 2023 dari kuartal I 2023 sebesar 98,5 juta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) kembali mencatatkan 100 juta pelanggan pada paruh pertama 2023. Sebelumnya, perseroan melaporkan terdapat 102,2 juta pelanggan pada akhir 2022. Lalu turun menjadi 98,5 juta pelanggan pada kuartal I 2023.

"Ada penambahan 1,5 juta pelanggan (secara kuartalan) hingga menjadi 100 juta pelanggan pada saat ini," kata Direktur PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk, Ahmad Zulfikar dalam Media Update, Jumat (28/7/2023).

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah pelanggan pada semester I 2023 tumbuh 3,9 persen yoy. Pertumbuhan basis pelanggan menghasilkan peningkatan moderat dalam Average Revenue per User (ARPU) menjadi Rp34,3 ribu pada semester I 2023, naik dari Rp 33,5 ribu pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perluasan basis pelanggan juga menghasilkan pertumbuhan trafik data yang kuat sebesar 16,8 persen yoy pada semester I 2023.

Selain itu, cakupan jaringan perusahaan juga meningkat seiring peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 167 ribu, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi. Perusahaan mencatat pencapaian yang kuat pada kuartal kedua 2023, sebagian besar didorong oleh dampak positif dari periode perayaan Lebaran.

Manfaat dari jaringan perusahaan yang sepenuhnya terintegrasi menjadi hal penting dalam hal ini karena penyelesaian integrasi jaringan berarti memiliki jaringan yang lebih kuat untuk menangani lonjakan trafik yang terjadi selama musim lebaran.

Oleh karena itu, Indosat Ooredoo Hutchisondapat memastikan pengalaman pelanggan yang lancar dan konsisten meskipun terjadi peningkatan trafik jaringan sebesar 25 persen selama puncak periode perayaan lebaran.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Indosat Serap Capex Rp 4,3 Triliun pada Semester I 2023, untuk Apa Saja?

Sebelumnya, PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 4,3 triliun.

Secara kuartalan, Direktur PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk, Nicky Lee menjelaskan realisasi belanja modal pada kuartal II 2023 yakni sebesar Rp 1,8 triliun, lebih rendah 24 persen dibandingkan realisasi semester I 2023 sebesar Rp 2,4 triliun.

"Capex paruh pertama kami sebenarnya cukup rendah. Tapi ini sedikit lebih tinggi dari tahun lalu tetapi tingkat kinerjanya masih rendah, Rp 4,3 triliun. Kami berharap realisasi capex ini naik di semester II 2023," kata Lee dalam Media Update, Jumat (28/7/2023).

Secara keseluruhan, perseroan menyiapkan belanja modal Rp 13 triliun hingga akhir tahun. Dari realisasi Rp 4,3 triliun pada paruh pertama tahun ini, sekitar 90,9 persen belanja modal dialokasikan untuk bisnis selular guna mendukung permintaan layanan data.

Sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI, infrastruktur dan TI. Pada periode yang sama, Indosat mengantongi pendapatan sebesar Rp 24,67 triliun sepanjang semester I 2023. Pendapatan tersebut naik 9,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,52 triliun.

Pendapatan tersebut berasal dari selular Rp 21,17 triliun, MIDI (Multimedia, Komunikasi Data, Internet) sebesar Rp 3,02 triliun, dan telekomunikasi tetap sebesar Rp 467,81 miliar.

Dari raihan tersebut, perseroan mengukuhkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,90 triliun. Laba bersih itu turun 41,46 persen dibandingkan posisi Juni 2022 sebesar Rp 3,26 triliun. 

 

3 dari 4 halaman

Indosat Raup Laba Bersih Rp 1,9 Triliun hingga Semester I 2023

Sebelumnya, emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) telah mengumumkan laporan keuangan sepanjang semester I 2023. Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan, akan tetapi laba bersih merosot.

Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/7/2023), Indosat mengantongi pendapatan sebesar Rp 24,67 triliun sepanjang semester I 2023. Pendapatan tersebut naik 9,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,52 triliun.

Pendapatan tersebut berasal dari selular Rp 21,17 triliun, MIDI (Multimedia, Komunikasi Data, Internet) sebesar Rp 3,02 triliun, dan telekomunikasi tetap sebesar Rp 467,81 miliar.

Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, perseroan mencatatkan peningkatan beban 21,17 persen menjadi Rp 19,90 triliun dari Rp 16,42 triliun pada Juni 2022.

Hingga semester I 2023, Indosat mencatatkan biaya keuangan sebesar Rp 2,43 triliun. Sedangkan, laba periode berjalan sebesar Rp 2,04 triliun atau turun 42,69 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,56 triliun.

Perseroan mengukuhkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,90 triliun. Laba bersih itu turun 41,46 persen dibandingkan posisi Juni 2022 sebesar Rp 3,26 triliun. 

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2023 tercatat sebesar Rp 109,89 triliun, turun dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp 113,65 triliun. 

Kemudian liabilitas jangka pendek sebesar Rp 32,58 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 46,24 triliun. Alhasil, total liabilitas hingga Juni 2023 mencapai Rp 78,82 triliun atau turun dari akhir tahun lalu Rp 82,28 triliun.

Sedangkan ekuitas hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp 31,06 triliun. Angka tersebut turun dari akhir tahun lalu sebesar Rp 31,36 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat, 28 Juli 2023, saham ISAT melemah 0,57 persen ke posisi Rp 8.700 per saham. Saham ISAT dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 8.775 per saham. Saham ISAT berada di level tertinggi Rp 8.875 dan terendah Rp 8.650. Total frekuensi perdagangan 1.053 kali. Total volume perdagangan 8.023 lot saham. Nilai transaksi Rp 7 miliar.

 

4 dari 4 halaman

Tebar Dividen 2022

Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 2,06 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 255,7 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis (18/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 15 Mei 2023.

Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 4,72 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 9,29 triliun serta total ekuitas senilai Rp 31,61 triliun.

Indosat Ooredoo Hutchison memutuskan untuk membagikan dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp 2,06 triliun atau 43,6 persen dari laba bersih. Dividen tersebut setara dengan Rp 255,7 per saham kepada para pemegang saham.

Pembagian dividen ini merupakan penggunaan sebagian laba bersih Indosat Ooredoo Hutchison untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 yang akan dibayarkan paling lambat pada 15 Juni 2023. Sisa laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp 2,66 triliun dialokasikan ke saldo laba ditahan.

Â