Sukses

Bursa Saham Asia Anjlok Tertular Wall Street Usai Fitch Turunkan Peringkat Utang AS

Aksi jual di wall street usai Fitch menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS) menyeret bursa saham Asia Pasifik kembali ke zona merah pada perdagangan Kamis, 3 Agustus 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik memperpanjang koreksi pada perdagangan saham Kamis, (3/8/2023). Bursa saham Asia Pasifik tertekan ikuti wall street setelah lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat kredit jangka panjang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+.

Dikutip dari CNBC, di Asia, investor akan mengamati survei swasta Caixin untuk aktivitas sektor jasa China pada Juli.

Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 19.403, menunjukkan pembukaan lebih lemah dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di posisi 19.517,38. Survei swasta untuk akvitas bisnis pada Juli juga akan dirilis di Hong Kong.

Indeks Nikkei 225 melemah 0,95 persen pada pembukaan perdagangan, sedangkan indeks Topix merosot 0,9 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan susut 0,11 persen dan indeks Kosdaq merosot 0,88 persen. Di sisi lain, raksasa internet Korea Selatan Kakao alami penurunan laba bersih  kuartal II sebesar 44 persen. Hal ini mendorong koreksi saham Kakao.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,57 persen, dan akan merilis neraca perdagangan pada Juni 2023.

Tiga indeks saham acuan merosot di wall street. Indeks Nasdaq anjlok 2,17 persen dan alami kinerja terburuk sejak Februari. Indeks S&P 500 susut 1,38 persen dan indeks Dow Jones tergelincir 0,98 persen.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak November 2022. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah, sehingga penurunan obligasi meningkatkan imbal hasil.

Saham raksasa teknologi yakni Amazon, Meta, Microsoft, Tesla, Nvidia, dan Apple memimpin penurunan pasar. Sektor saham teknologi yang sangat maju sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 2 Agustus 2023

Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan Rabu, 2 Agustus 2023 setelah lembaga pemeringkat Fitch memangkas peringkat kredit Amerika Serikat (AS) dari AAA menjadi AA+.

Dikutip dari CNBC, Analis IG Tony Sycamore menuturkan, ini akan mendorong untuk hindari aset berisiko. Hal ini berarti menekan saham di Asia, serta pembelian safe haven treasury, dan mata uang seperti Yen Jepang, dan Franc Swiss terhadap mata uang berisiko yakni dolar Amerika Serikat dan Selandia Baru.

Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin koreksi di Asia Pasifik. Indeks Nikkei 225 turun 1,21 persen, sedangkan indeks Topix merosot 0,53 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,64 persen, dan indeks Kosdaq turun 0,72 persen. Korea Selatan melihat tingkat inflasi untuk Juli mencapai 2,3 persen, level terendah dalam 25 bulan.

Sementara itu, indeks ASX 200 Australia merosot 0,67 persen setelah Reserve Bank of Australia menahan suku bunga acuan 4,1 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,9 persen. Sedakan bursa saham China mendatar. Indeks Shanghai turun tipis, dan indeks Shenzhen menguat terbatas.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 2 Agustus 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan saham Rabu, 2 Agustus 2023 seiring penurunan peringkat utang dari AAA menjadi AA+ oleh lembaga pemeringkat internasional Fitch.

Fitch mengutip “penurunan standar tata kelola yang stabil” sebagai alasan utama dibalik keputusannya pada Selasa malam, 2 Agustus 2023. Demikian dikutip dari CNN, Kamis (3/8/2023).

Keputusan tersebut juga menekan wall street. Hal ini seiring aksi jual besar-besaran yang dipimpin oleh sektor saham teknologi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 348 poin atau hampir 1 persen ke posisi 35.282,52. Indeks S&P 500 tergelincir 1,38 persen atau 63,34 poin ke posisi 4.513,39. Indeks Nasdaq susut 2,17 persen atau 310,47 poin ke posisi 13.973,45. Penurunan indeks tersebut menunjukkan kinerja terburuk sejak Februari.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak November 2022. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah, sehingga penurunan obligasi meningkatkan imbal hasil.

Saham raksasa teknologi yakni Amazon, Meta, Microsoft, Tesla, Nvidia, dan Apple memimpin penurunan pasar. Sektor saham teknologi yang sangat maju sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga.

Di sisi lain, musim laporan keuangan sudah lebih dari setengah jalan. Sekitar 82 persen dari Perusahaan S&P 500 telah mengalahkan harapan, menurut data FactSet.

Saham CVS naik hampir 3,3 persen setelah mengalahkan harapan laba. Saham Kraft Heinz juga menguat lebih dari 1,2 persen setelah melaporkan harga lebih tinggi menyebabkan perlambatan permintaan konsumen.

4 dari 4 halaman

Rilis Laporan Keuangan Masih Marak

Sementara itu, Shopipy, PayPal, Occidental Petroleum, MetLife, DoorDash, Clorox, MGM Resorts, Marathon Oil, Zillow, Etsy dan Robinhood melaporkan laba setelah penutupan pasar.

Adapun Agustus secara historis menjadi bulan yang buruk bagi pasar karena begitu banyak investor yang berlibur dan volume perdagangan menurun. Aktivitas yang berkurang ini dapat menyebabkan peningkatan volatilitas.

Di sisi lain, suku bunga hipotek naik pada Rabu, 2 Agustus 2023 menyusul penurunan peringkat utang Amerika Serikat oleh Fitch.

Imbal hasil treasury bertenor 10 tahun naik ke posisi tertinggi sejak November. Tingkat bunga hipotek 30 tahun cenderung mengikuti imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun.

“Apa yang terjadi terkait dengan penurunan peringkat utang Amerika Serikat telah benar-benar menaikkan beberapa biaya pinjaman,” ujar Ekonom National Association of Realtors, Lawarence Yun.

Akan tetapi, Yun mempertanyakan seberapa serius pengumuman itu.

“Saya tidak yakin apakah ini benar-benar pernyataan yang serius untuk menurunkan peringkat utang. Semua orang tahu jika Anda membeli obligasi pemerintah AS, Anda dapat yakin akan kembali dibayar,” tutur dia.

Yun menuturkan, meskipun kadang-kadang ada penutupan operasional pemerintah AS atau permainan politik, jarang ada kepanikan nyata tentang utang AS.

“Bahkan jika penundaan beberapa hari atau beberapa minggu. Semua orang tahu pemerintah AS akan membayar kembali orang-orang yang membeli obligasi pemerintah tersebut,” tutur dia.

Tanpa penurunan peringkat ini, Yun antisipasi tingkat hipotek akan bergerak lebih rendah menjelang akhir tahun karena inflasi terus menurun.

Video Terkini