Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan peningkatan dana murah (current accounts savings accounts/CASA) hingga semester I 2023.
Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph menuturkan, CASA Bank Jago itu meningkat terus sepanjang tahun ini. Hal itu tercermin dari tren dari kuartal I ke kuartal II yang meningkat di atas 70 persen pada Juni 2023.
Baca Juga
"Itu adalah angka yang sangat bagus di industri perbankan, karena dalam pertumbuhannya itu, aplikasi Jago itu meluncur di 2021 pertengahan, dari waktu ke waktu penggunanya semakin banyak, tren aktivitas penggunaannya juga semakin tinggi," kata Sonny dalam Forum Jurnalis Jagoan, Kamis (3/8/2023).
Advertisement
Terlebih, Bank Jago sudah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan sehingga mereka juga menggunakan Bank Jago. Misalnya, sebagai sarana pembayaran gaji.
"Itu membuat CASA kami meningkat karena ada dana yang mengendap," imbuhnya.
Menurut ia, Perseroan pun telah menyiapkan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan rasio CASA. Salah satunya, dengan tidak memakai uang sehingga tidak memberikan suku bunga tinggi.
"Kami tidak membakar duit, jadi kami tidak memberikan suku bunga tinggi," kata dia.
Bank Jago Kantongi Laba Rp 41 Miliar
Sebelumnya, PT Bank Jago Tbk secara kumulatif membukukan laba bersih (net profit after tax) sebesar Rp 41 miliar di semester I-2023, meningkat 40% dari laba bersih Rp 29 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Kinerja keuangan Bank Jago hingga kuartal II-2023 menunjukkan momentum yang baik dan on the right track. Kami ingin menumbuhkan bisnis kami lebih besar lagi dengan terus berinovasi sebagai bank berbasis teknologi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital,” jelas Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, Selasa (1/8/2023).
Hingga semester I-2023 Bank Jago terus menunjukkan fundamental yang solid. Aset Bank Jago mencapai Rp 18,9 triliun atau tumbuh 29% dari pertengahan tahun lalu.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai sebesar 73% yang menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Sampai Juni 2023, Bank Jago melayani lebih dari 8,3 juta total nasabah, termasuk 6,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago tersebut naik lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan dengan pencapaian Juni tahun lalu yang sekitar 3 juta nasabah.
Lonjakan pengguna Aplikasi Jago tersebut memberikan kontribusi terhadap meningkatnya penghimpunan DPK yang mencapai Rp10,1 triliun atau tumbuh 65% dari Rp6,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 71,4%, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6%.
“Pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank Jago untuk terus berinovasi serta memperdalam dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital. Hal ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jago yang semakin tinggi dari waktu ke waktu,” kata dia.
Advertisement
Penyaluran Kredit
Bank Jago melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Melalui strategi tersebut, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp11,2 triliun per kuartal II-2023 atau tumbuh 54% dibandingkan realisasi kuartal II-2022 yang sebesar Rp7,3 triliun.
Dalam meningkatkan penyaluran kredit, Bank Jago tetap melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,2% atau di bawah rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,5%.
Seiring dengan kenaikan portofolio kredit dan pembiayaan syariah, Bank Jago membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp832 miliar sepanjang semester I-2023 atau meningkat 30% dibandingkan dengan perolehan Rp641 miliar pada periode yang sama tahun lalu.