Sukses

RMK Energy Yakin Capai Target Kinerja pada 2023

PT RMK Energy Tbk (RMKE) menyatakan rata-rata volume pengapalan yang meningkat signifikan pada Juli 2023 akan dukung kinerja keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE) optimistis dapat merealisasikan target perseroan hingga akhir tahun. Meski realisasi hingga paruh pertama tahun ini masih minim, tetapi Direktur Keuangan RMK Energy, Vincent Saputra menegaskan pihaknya tidak akan melakukan revisi target.

"Kami optimistis sampai akhir tahun tidak ada revisi pendapatan dan laba," kata Vincent dalam Konferensi pers Paparan Kinerja RMK Energy, Kamis (3/8/2023).

Keyakinan itu didukung beberapa indikator, salah satunya rata-rata volume pengapalan yang mengalami peningkatan signifikan pada Juli 2023 dibandingkan rata-rata volume pengapalan pada semester I 2023. Dalam catatannya, volume pengapalan paa Juni mencapai 900 ribu ton.

"Sedikit bocoran, di bulan Juli sendiri volume loading itu mencapai volume tertinggi dari bulan Januari sampai bulan Juli. Sebelumnya, rata-rata volume loading antara 500-600 ribu ton, bulan kemarin itu mendekati 900 ribu ton," sebut Vincent.

Hingga paruh pertama tahun ini, perseroan berhasil membongkar 2.413 kereta dengan muatan 6,3 juta MT batu bara dan mengapalkan 4,3 juta MT batu bara hingga Juni 2023. Volume bongkaran kereta dan muatan tongkang masing-masing telah tumbuh sebesar 23 persen year on year (yoy) dan 35,6 persen yoy. Volume bongkaran kereta tersebut telah mencapai 51,1 persen dari target 2023 sebanyak 12,4 juta MT.

Dari segmen penjualan batu bara, perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 1,12 juta MT batu bara hingga Juni 2023 dengan pertumbuhan 11,9 yoy dari periode yang sama tahun lalu.

2 dari 4 halaman

Pertumbuhan Volume Penjualan Batu Bara

Pertumbuhan volume penjualan batu bara ini ditopang oleh pertumbuhan produksi tambang in house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 671,83 ribu MT batu bara, meningkat 45,7 persen sejak beroperasi pada Februari 2022.

Volume produksi tambang in house dan penjualan batubara telah tercapai masing-masing sebesar 32,0 persen dan 40,3 persen target  2023. Sementara dari sisi finansial, Vincent menyampaikan capaian pada semester I 2023 masih sejalan dengan target perseroan sampai dengan akhir tahun.

Walau di tengah cuaca yang kurang mendukung dan normalisasi harga batu bara, perseroan masih dapat mencetak kinerja operasional dan finansial yang terus bertumbuh dan secara rata-rata telah mencapai 41,4 persen target 2023.

"Jadi secara operating revenue, dari target Rp 3,2 triliun kami sudah mencapai Rp 1,3 triliun di semester I 2023 atau setara 40,1 persen. Di gross profit sendiri dari target Rp 558,6 miliar, kami mencapai Rp 298,9 miliar atau 39 ersen. Kemudian target net profit Rp 558,6 miliar, sudah tercapai Rp 199,2 miliar atau 35,7 persen," beber Vincent.

Ke depan, manajemen perseroan semakin optimis untuk dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan volume permintaan batu bara yang masih terus meningkat serta optimalisasi biaya operasional untuk memitigasi dampak negatif normalisasi harga saat ini.

Perseroan juga akan mengoptimalkan produksi batubara dari tambang in-house untuk meningkatkan volume penjualan batubara yang sempat terdampak cuaca pada semester pertama 2023.

 

 

3 dari 4 halaman

Kendala Cuaca, RMK Energy Baru Serap 15,7 Persen Belanja Modal 2023

Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 55 miliar pada paruh pertama 2023. Sayangnya, realisasi itu belum sampai separuh dari belanja modal yang disiapkan 2023 yang mencapai Rp 350 miliar, alias hanya mencapai 15,7 persen.

"Capex dari total Rp 350 miliar yang direncanakan, baru terealisasi Rp 55 miliar. Capex yang terutama digunakan untuk membangun infrastruktur (belum terserap) karena cuaca ekstrim," ujar Direktur Keuangan RMK Energy, Vincent Saputra dalam Konferensi pers Paparan Kinerja RMK Energy, Kamis (3/8/2023).

Dari belanja modal yang disiapkan, perseroan berencana membangun dua hauling road sepanjang 32 km ke arah Muara Enim dan hauling road sepanjang 40—50 KM untuk akomodasi mobilitas ke arah Laham.

Saat ini perseroan berupaya merampungkan private hauling road yang ditargetkan selesai tahun ini. Sehingga dapat meningkatkan volume angkutan batubara dari tambang-tambang pihak ketiga.

"Dengan selesainya proyek hauling road ini, Perseroan dapat bersinergi bersama Perusahaan afiliasinya RMKO, yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat memberikan layanan logistik batu bara yang terintegrasi dari hulu-hilir," imbuh Vincent.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Operasional

Kendati begitu, perseroan masih dapat mencetak kinerja operasional dan finansial yang terus bertumbuh dan secara rata-rata telah mencapai 41,4 persen target 2023. Manajemen masih melihat prospek yang jauh lebih baik di semester kedua tahun ini dengan cuaca yang lebih mendukung (fenomena el nino ), musim dingin pada akhir tahun serta harga batubara yang cenderung stabil.

"Jadi secara operating revenue, dari target Rp 3,2 triliun kami sudah mencapai Rp 1,3 triliun di semester I 2023 atau setara 40,1 persen. Di gross profit sendiri dari target Rp 558,6 miliar, kami mencapai Rp 298,9 miliar atau 39 persen. Kemudian target net profit Rp 558,6 miliar, sudah tercapai Rp 199,2 miliar atau 35,7 persen," beber Vincent.

Ke depan, manajemen Perseroan semakin optimis untuk dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan volume permintaan batu bara yang masih terus meningkat serta optimalisasi biaya operasional untuk memitigasi dampak negatif normalisasi harga saat ini.

Â