Sukses

Bank Jago Harap Kinerja Keuangan Positif Mampu Dongkrak Saham ARTO

PT Bank Jago Tbk (ARTO) berupaya untuk catat kinerja keuangan positif sehingga berdampak terhadap harga saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Jago Tbk (ARTO) berkomitmen hasilkan kinerja keuangan positif. Harapannya, dengan capaian kinerja terbaik tersebut harga sahamnya akan turut menguat.

"Bagi kami penting menghasilkan kinerja terbaik secara keuangan semoga nanti kinerja saham bisa mengikuti," kata Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph dalam Forum Jurnalis Jagoan, Kamis (3/8/2023).

Menurut ia, pihak direksi bank selalu mengutamakan fundamental. Dengan begitu, mencetak laba menjadi hal yang penting bagi Perseroan.

"Sebagai bank yang belum lama beroperasi, sebelum 2021 sebelum bank ini bernama Bank Jago benar-benar masih merugi. Ketika meluncurkan apps itu kita mungkin menjadi satu-satunya bank berbasis teknologi yang mencatatkan laba, itu suatu prestasi," kata dia.

Sementara itu, Business Development Advisor BEI, Poltak Hotradero mengatakan, terdapat banyak faktor yang memberikan pengaruh terhadap harga saham Bank Jago. 

Namun, sektor perbankan itu dinilai sebagai salah satu sektor yang menjadi primadona investor asing di Indonesia. Sebab, return on asset tertinggi di Asia Pasifik. 

Di sisi lain, penduduk Indonesia yang unbankable itu masih banyak. Selain itu, penduduk muda Indonesia sangat aktif dalam aktivitas keuangan digital, dan ini bagi mereka yang sangat menarik. 

"Ini sebabnya sektor keuangan berkontribusi besar terhadap perdagangan di pasar modal Indonesia," kata Poltak.

Dka bilang, untuk market cap atau kapitalisasi pasar, bank dengan market cap terbesar di Asia Tenggara itu bank milik Indonesia. Ini menunjukkan sektor perbankan menjadi sangat penting.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 3 Agustus 2023, saham ARTO naik 0,75 persen ke posisi Rp 2.670 per saham. Saham ARTO berada di level tertinggi Rp 2.720 dan terendah Rp 2.590 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.633 kali dengan volume perdagangan 246.899 lot saham. Nilai transaksi Rp 65,9 miliar.

2 dari 4 halaman

Bank Jago Pastikan CASA Solid, Ini Alasannya

Sebelumnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan peningkatan dana murah (current accounts savings accounts/CASA) hingga semester I 2023. 

Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph menuturkan, CASA Bank Jago itu meningkat terus sepanjang tahun ini. Hal itu tercermin dari tren dari kuartal I ke kuartal II yang meningkat di atas 70 persen pada Juni 2023.

"Itu adalah angka yang sangat bagus di industri perbankan, karena dalam pertumbuhannya itu, aplikasi Jago itu meluncur di 2021 pertengahan, dari waktu ke waktu penggunanya semakin banyak, tren aktivitas penggunaannya juga semakin tinggi," kata Sonny dalam Forum Jurnalis Jagoan, Kamis (3/8/2023).

Terlebih, Bank Jago sudah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan sehingga mereka juga menggunakan Bank Jago. Misalnya, sebagai sarana pembayaran gaji.

"Itu membuat CASA kami meningkat karena ada dana yang mengendap," imbuhnya.

Menurut ia, Perseroan pun telah menyiapkan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan rasio CASA. Salah satunya, dengan tidak memakai uang sehingga tidak memberikan suku bunga tinggi.

"Kami tidak membakar duit, jadi kami tidak memberikan suku bunga tinggi," kata dia.

 

 

3 dari 4 halaman

Bank Jago Kantongi Laba Rp 41 Miliar

Sebelumnya, PT Bank Jago Tbk secara kumulatif membukukan laba bersih (net profit after tax) sebesar Rp 41 miliar di semester I-2023, meningkat 40% dari laba bersih Rp 29 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

“Kinerja keuangan Bank Jago hingga kuartal II-2023 menunjukkan momentum yang baik dan on the right track. Kami ingin menumbuhkan bisnis kami lebih besar lagi dengan terus berinovasi sebagai bank berbasis teknologi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital,” jelas Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, Selasa (1/8/2023).

Hingga semester I-2023 Bank Jago terus menunjukkan fundamental yang solid. Aset Bank Jago mencapai Rp 18,9 triliun atau tumbuh 29% dari pertengahan tahun lalu.

Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai sebesar 73% yang menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Sampai Juni 2023, Bank Jago melayani lebih dari  8,3 juta total nasabah, termasuk 6,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago tersebut naik lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan dengan pencapaian Juni tahun lalu yang sekitar 3 juta nasabah.

Lonjakan pengguna Aplikasi Jago tersebut memberikan kontribusi terhadap meningkatnya penghimpunan DPK yang mencapai Rp10,1 triliun atau tumbuh 65% dari Rp6,1 triliun pada  periode yang sama tahun lalu. Current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 71,4%, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6%.

“Pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank Jago untuk terus berinovasi serta memperdalam dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital. Hal ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jago yang semakin tinggi dari waktu ke waktu,” kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Penyaluran Kredit

Bank Jago melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Melalui strategi tersebut, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp11,2 triliun per kuartal II-2023 atau tumbuh 54% dibandingkan realisasi kuartal II-2022 yang sebesar Rp7,3 triliun.

Dalam meningkatkan penyaluran kredit, Bank Jago tetap melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,2% atau di bawah rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,5%.

Seiring dengan kenaikan portofolio kredit dan pembiayaan syariah, Bank Jago membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp832 miliar sepanjang semester I-2023 atau meningkat 30% dibandingkan dengan perolehan Rp641 miliar pada periode yang sama tahun lalu.