Liputan6.com, Jakarta - PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penurunan baik dari sisi penjualan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/8/2023), penjualan KINO pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp 1,89 triliun. Raihan itu susut 5,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2 triliun.
Baca Juga
Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan Kino Indonesia turun tipis menjadi Rp 1m23 triliun dibanding semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,2 triliun. Dengan begitu, perseroan membukukan laba kotor RP 769,32 miliar, turun 3,69 persen dibandingkan semester I 2022 sebesar Rp 798,81 miliar.
Advertisement
Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan sebesar RP 500,14 miliar, beban umum dan administrasi Rp 147,12 miliar, beban bunga Rp 87,42 miliar, dan rugi bersih selisih kurs Rp 4,13 miliar. Kemudian perseroan juga membukukan rugi laba penjualan aset tetap senilai Rp 3,6 miliar, beban administrasi bank Rp 2,53 miliar, pendapatan bunga RP 1,33 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 14,8 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2023 sebesar Rp 31,74 miliar. Laba ini turun 29,23 persen dibandingkan semester I 2023 di mana perseroan mengantongi laba Rp 44,85 miliar.
Aset KINO sampai dengan 30 Juni 2023 turun menjadi Rp 4,58 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 4,68 triliun.
Liabilitas turun menjadi Rp 3,02 triliun dari sebelumnya Rp 3,14 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 1,56 triliun dibandingkan posisi akhir Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,53 triliun.
Rombak Jajaran Manajemen
Sebelumnya, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) resmi rombak jajaran manajemen perseroan. Perubahan merujuk pada hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar Senin, 16 Januari 2022 dengan mata acara tunggal, yakni perubahan susunan direksi dan dewan komisaris perseroan.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/1/2023), rapat dihadiri oleh para pemegang saham dan kuasa pemegang saham yang mewakili 1.326.438.086 saham atau 96,201 persen dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang telah dikeluarkan perseroan.
Hasilnya, rapat menerima pengunduran diri tiga direktur antara lain Budi Muljono, Fenella Regina Gunawan, dan Benny Kurniawan.
Bersamaan dengan itu, RUPS mengangkat dua direksi baru, Vennyna Dewianti dan Hartanto Kusmanto sebagai Direktur. Artinya, kini hanya ada enam anggota Direksi PT Kino Indonesia Tbk dari sebelumnya berjumlah tujuh orang.
Dengan demikian, susunan manajemen teranyar PT Kino Indonesia Tbk menjadi sebagai berikut:
Presiden Direktur: Sidharta Prawira Oetama
Direktur: Anggara Andrian Linanda
Direktur: Budi Susanto
Direktur: Kurdi Gunawan
Direktur: Vebbyna Dewianti
Direktur: Hartanto Kusmanto
Presiden Komisaris: Harry Sanusi
Komisaris: Wibowo
Komisaris Independen: Rokhmad Sunanto
Advertisement
Kino Indonesia Ajak Startup Atur Strategi Consumer Business
Sebelumnya, setelah menyelesaikan program bootcamp intensif di bulan Maret, Kinovation, program akselerator dari Kino Indonesia untuk startup direct-to-consumer [D2C] menyelenggarakan Demo Day pada 6 April 2023 sebagai penutup dari rangkaian program akselerator batch pertama.
Demo Day ini akan menghadirkan 10 startup terpilih berkesempatan untuk mempresentasikan produk mereka di hadapan sejumlah pemain industri, termasuk investor modal ventura.
Startup terpilih tersebut adalah Acaii Tea, Cahaya Naturals, Dendeng Kukuruyuk, Goli Birdnest, Lean Lab, Made for Makeup, Oh Ma Grain, Pede Everyday, Ruhee Diary, dan Tisoo.
“Harapan kami, setelah mengikuti bootcamp dan demo day, startup terpilih memiliki pemahaman yang lebih dalam akan strategi consumer business serta memiliki jejaring bisnis yang jauh lebih luas dan kuat. Pertemuan dan perkenalan dengan para investor dari perusahaan modal ventura diharapkan dapat membuka peluang investasi bagi peserta akselerator nantinya,” ujar CEO Kino Indonesia Sidharta Oetama dikutip Minggu (9/4/2023).
Selama mengikuti program bootcamp, peserta berkesempatan mendapatkan sesi mentoring 1-on-1 dan workshop dengan pemain industri dari berbagai sektor termasuk e-commerce, ritel, serta media digital dan teknologi diantaranya Google, Meta, Kearney Indonesia, UBS, Gojek, Tokopedia, PT Pos Indonesia, dan masih banyak lagi.
Kino Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan dukungan bagi peserta, memantau kemajuan bisnis mereka, serta memberikan saran atau bantuan jika dibutuhkan. Tidak berhenti pada program akselerator perdana ini, Kino Indonesia berencana untuk kembali menyelenggarakan program akselerator batch kedua.
“Fokus untuk akselerator batch kedua masih seputar D2C brand dengan nilai ESG [Environment, Social, and Governance]. Kami sangat senang melihat ketekunan serta komitmen dari peserta batch pertama yang tidak hanya memperhatikan nilai finansial, namun juga peduli akan keberlanjutnya sosial dan lingkungan dalam menjalankan bisnis mereka. Kami akan melanjutkan semangat ini di program-program berikutnya,” lanjut Sidharta.