Sukses

BEI Gandeng Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Genjot Literasi Pasar Modal

Komitmen Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sarana serta prasarna, termasuk narasumber dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi investasi pasar modal.

Liputan6.com, Jakarta - Dunia persepakbolaan Indonesia telah menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan. Sebagai bentuk apresiasi terhadap hal tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berkomitmen memberikan literasi pasar modal kepada komunitas pesepak bola di Indonesia melalui kerja sama dengan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia. 

Komitmen tersebut dituangkan ke dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman dan Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Erick Thohir di Main Hall BEI pada Jumat (4/8/2023).

Dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani tersebut, komitmen BEI adalah memberikan sarana serta prasarana, termasuk narasumber dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi investasi pasar modal kepada komunitas yang tergabung dalam Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia. 

Kerja sama ini merupakan upaya BEI memasyarakatkan serta meningkatkan pemahaman terhadap pasar modal  Indonesia, khususnya di dalam lingkungan komunitas pesepak bola. Sebagai timbal baliknya, BEI akan senantiasa memberikan dukungan terhadap persepakbolaan Indonesia.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, kerja sama ini akan menjadi inisiatif baru sekaligus komitmen antara BEI dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia untuk bersinergi bersama dalam meningkatkan literasi pasar modal kepada para anggota dan komunitas yang berada di naungan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.

"Kerja sama ini merupakan inisiatif baru, komitmen BEI dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia bersinergi bersama meningkatkan literasi pasar modal untuk Yayasan Bakti Sepak Bola," kata Iman dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).

Program yang akan dilakukan ini tidak hanya tentang mengenalkan konsep pasar modal kepada para atlet khususnya pemain sepak bola, tetapi juga mengajak ekosistem sepak bola, termasuk staf kepelatihan, manajemen klub, dan seluruh penggiat olahraga untuk turut serta menjadi bagian dari investor pasar modal yang cerdas berinvestasi. 

 

2 dari 3 halaman

Jangkau Seluruh Lapisan Masyarakat

Sementara itu, Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Erick Thohir mengatakan, pihaknya ingin komunitas yang berada di Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia mulai menyiapkan masa depan mereka, salah satunya melalui literasi pasar modal.

"Untuk mulai transisi menyiapkan masa depan mereka," kata Erick.

Dengan penandatanganan Nota Kesepahaman ini diharapkan pasar modal Indonesia dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas sepak bola di Indonesia. Ke depannya, pintu akan terbuka bagi komunitas olahraga lainnya agar dapat mendapatkan edukasi keuangan dan investasi pasar modal.

Pada kesempatan ini, BEI bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan penyerahan dana bantuan yang dikumpulkan dari pelaku di industri pasar modal kepada Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia. Dana ini akan digunakan untuk peningkatan prestasi dan kesejahteraan kepada para atlet, serta mantan atlet Indonesia. 

Adapun penyerahan dana bantuan ini dilakukan dalam rangka 45 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.

3 dari 3 halaman

BEI Sebut Ada Klub Sepak Bola yang Akan Listing pada 2024

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI)  bakal kedatangan klub sepak bola asal Indonesia pada 2024. Rencananya klub bola tersebut akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) tahun depan.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, ada klub sepak bola yang mencatatkan sahamnya di pasar modal pada 2024.

"Ada klub sepak bola yang akan listing 2024. Saat ini, baru ada satu klub sepak bola, yaitu Bali United," kata Iman dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023). 

Dia bilang, sejak 2018 perusahaan tercatat di BEI mengalami pertumbuhan secara berturut-turut. Sebagaimana diketahui, BEI optimistis perusahaan tercatat bakal mencetak rekor pada 2023. Ini mengingat, banyak perusahaan yang antre untuk menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Terkait hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga saat ini telah ada 55 perusahaan yang tercatat di pasar modal. Sedangkan, di pipeline BEI masih ada 36 perusahaan yang bakal IPO.

"Mudah-mudahan dari total perusahaan tercatat tahun ini memecahkan rekor lagi karena jumlahnya hari ini sudah 55," kata Nyoman dalam kesempatan berbeda.

Dengan demikian, ia berharap semakin banyak emiten yang melantai di BEI pada tahun ini. Bahkan, UMKM pun akan turut meramaikan bursa pada tahun ini, dengan target IPO 10 perusahaan pada 2024.

"Jadi, UMKM pengembangan dan utama, kombinasi ada, terus kemudian total perusahaan tercatat juga. Minggu ini ada 9 lagi, termasuk yang tadi dua," ujar dia.

BEI menargetkan 57 perusahaan tercatat pada 2023. Target tersebut lebih kecil dari capaian tahun lalu sebesar 59 perusahaan tercatat.

 

 

 

Â