Liputan6.com, Jakarta - OCBC Sekuritas resmi meluncurkan ONE Trade, yang secara khusus dihadirkan sebagai aplikasi online trading yang handal, baik bagi investor pemula maupun investor berpengalaman.
Direktur Utama OCBC Sekuritas Betty Goenawan menuturkan, pihaknya menargetkan penambahan 5.000 investor baru melalui aplikasi tersebut pada 2023. Adapun investor yang dibidik berasal dari kalangan muda.
Baca Juga
"Kami menargetkan 5.000 investor baru melalui ONE Trade,” kata Betty saat ditemui di BEI, Senin (7/8/2023).
Advertisement
Sebagai bagian dari literasi, OCBC Sekuritas telah merancang berbagai program edukasi baik secara online maupun offline, untuk memperkenalkan dunia pasar modal, meningkatkan minat investasi, membentuk mindset investasi yang tepat, serta meningkatkan keahlian berinvestasi guna meraih kemapanan finansial.
OCBC Sekuritas juga memahami pentingnya pendampingan terus menerus dalam perjalanan Investasi nasabah. Oleh karena itu, OCBC Sekuritas menyediakan fasilitas seperti sesi konsultasi langsung, dukungan komunitas dengan nama ONETrader, serta akses laporan tim Research yang mencakup informasi perekonomian, analisa industri dan rekomendasi saham sebagai panduan nasabah dalam berinvestasi.
Tentu saja, semua program tersebut harus didukung oleh cara bertransaksi yang aman dan mudah digunakan. ONE Trade memberikan kemudahan kepada calon nasabah untuk mengakses produk investasi melalui pembukaan rekening secara online dengan fleksibilitas untuk mulai tanpa minimum deposit.
Sebagai bagian inklusi, setiap orang memiliki kesempatan untuk memulai perjalanan investasinya, tanpa harus khawatir tentang nominal yang besar dan dapat diakses dari mana saja.
Berdasarkan data statistik Kustodian Sentral Efek indonesia (KSEI) pada Juni 2023, jumlah investor pasar modal sudah mencapai 11.228.382, dan 99,7 persen di antaranya adalah investor individu yang didominasi oleh investor muda. Selain itu, berdasarkan Hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan, gup antara indeks literasi dan indeks inklusi di sektor pasar modal semakin kecil, bahkan yang terendah dibandingkan sektor keuangan lainnya.
Dari data ini, OCBC Sekuritas, selaku lembaga jasa keuangan yang berperan penting dalam perkembangan sektor keuangan dan pasar modal, berkomitmen untuk terus melakukan upaya literasi dan inklusi secara berkelanjutan.
KSEI Catat Kenaikan Jumlah Aset Investor Pelajar di Pasar Modal, Segini Nilainya
Sebelumnya, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengumumkan kenaikan jumlah aset kelompok investor pelajar hingga Juni 2023.
Berdasarkan data KSEI, ditulis Jumat (21/7/2023), pada periode tersebut jumlah aset yang dimiliki investor pelajar di C-BEST telah mencapai Rp 13,21 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp9,32 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya, masing-masing naik dari Rp 13,17 triliun dan Rp 9,13 triliun.
Di sisi lain, porsi investor kelompok pelajar menurun dari 27 persen pada Mei 2023 menjadi 26,86 persen hingga Juni 2023. Adapun porsi investor kelompok Ibu Rumah Tangga (IRT) juga mengalami penurunan dari 6,66 persen pada Mei 2023 menjadi 6,65 persen hingga Juni 2023.
Jumlah aset yang dimiliki investor IRT di C-BEST telah mencapai Rp 59,58 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 15,52 triliun. Tak hanya itu, investor kelompok pegawai (swasta, negeri,guru) juga menurun dari 32,95 persen pada Mei 2023 menjadi 32,92 persen hingga Juni 2023.
Jumlah aset yang dimiliki investor pegawai tersebut di C-BEST telah mencapai Rp 354,35 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 48,78 triliun.
Porsi investor kelompok pengusaha juga mengalami kenaikan dari 14,55 persen pada Mei 2023 menjadi 14,82 persen hingga Juni 2023. Lalu, jumlah aset yang dimiliki investor pengusaha di C-BEST telah mencapai Rp 409,03 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 59,67 triliun.
Terakhir, porsi investor kelompok pekerjaan lainnya menurun dari 18,85 persen pada Mei 2023 menjadi 18,75 persen hingga Juni 2023. Jumlah aset yang dimiliki investor kelompok pekerjaan lainnya di C-BEST telah mencapai Rp 348,33 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 23,43 triliun.
C-BEST merupakan platform elektronik yang mendukung aktivitas penyelesaian transaksi saham dan surat berharga lainnya. Sedangkan, S-INVEST merupakan platform elektronik yang mengadministrasikan pelaporan dan penyelesaian transaksi reksa dana.
Advertisement
Upaya BEI Dongkrak Investor, Salah Satu Hadirkan Duta Pasar Modal
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan upaya dalam meningkatkan investor pasar modal di Tanah Air.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, pihaknya membuka sekolah pasar modal gratis sebagai salah satu upaya meningkatkan investor.
"BEI, SRO dan OJK membuka sekolah pasar modal gratis, silakan nanti ada registrasi online, tidak perlu datang ke bursa, semua online dan akan mendapatkan pelatihan bertingkat itu gratis," kata I Gede Nyoman dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (14/2/2023).
Selain itu, sekolah pasar modal akan koordinasikan dengan stakeholder pasar modal, termasuk underwriter untuk sharing yang sumbernya dari pihak-pihak yang kompeten.
"Ada tingkatannya, itu gratis dan secara online. Jadi teman-teman semua sudah bisa menjalankan aktivitas lain, yaitu belajar mengenal pasar modal.
Ada duta pasar modal, kami sadar, literasi harus sejalan dengan inklusi," ujar dia.
Selain itu, duta pasar modal akan mengajak dari mahasiswa dan dosen untuk belajar pasar modal secara aman.
"Kami menyelenggarakan duta pasar modal yang mengajak dari mahasiswa dan dosen untuk belajar pasar modal untuk menginfluence yang lain bagaimana berinvestasi secara aman," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, BEI mencatatkan jumlah investor pasar modal mencapai 10,4 juta SID hingga 31 Januari 2023.
Investor Pasar Modal
Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID.
"Per 31 januari 2023, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID, di mana investor sahamnya 4,5 juta," kata Iman dalam acara Temu Manajemen BEI, Kamis, 2 Februari 2023.
Iman menyebutkan, akhir tahun lalu jumlah investor pasar modal mencapai 10,3 juta, untuk investor saham sebanyak 4,4 juta.
"Jadi ada peningkatan lebih dari 100 ribu investor baru dalam satu bulan," kata dia.
Sementara itu, pertumbuhan investor pasar modal tahun ini ditargetkan meningkat 35 persen dari 10,3 juta atau naik sekitar 13 juta.
Dari sisi penerbitan, hingga 31 Januari 2023 terdapat 10 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI. Selain itu, BEI juga menargetkan akan ada 57 perusahaan yang tercatat di bursa pada tahun ini.
"Sehingga total perusahaan yang sudah tercatat di BEI mencapai 835. Target kita di akhir tahun ini 57 perusahaan naik dari target tahun lalu 56 perusahaan. Adapun realisasi jumlah perusahaan tercatat pada akhir 2022 mencapai 59 perusahaan," kata Iman.
Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan perusahaan tercatat di Indonesia paling besar di antara kawasan, yaitu sebesar 45,8 persen. Dari sisi jumlah di ASEAN, hanya kalah dari Malaysia.
Advertisement