Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu (9/8/2023).
Dikutip dari data RTI, IHSG ditutup naik terbatas 0,09 persen ke posisi 6.875,11. Indeks LQ45 menanjak 0,36 persen ke posisi 965,30. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.901,06 dan terendah 6.863,08. Sebanyak 219 saham menguat dan 304 saham melemah. 221 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.313.971 kali dengan volume perdagangan 25,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.206. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 816 miliar. Sepanjang 2023, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 25,2 triliun, demikian kutip data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham teknologi. Sektor saham teknologi susut 2,18 persen, disusul sektor saham transportasi tergelincir 1,53 persen.
Selain itu, sektor saham energi turun 0,54 persen, sektor saham basic susut 0,33 persen, sektor saham industri merosot 0,02 persen. Kemudian sektor saham kesehatan tergelincir 0,07 persen, sektor saham keuangan melemah 0,04 persen.
Selanjutnya sektor saham properti turun 1,16 persen. Sedangkan sektor saham nonsiklikal naik 0,58 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,31 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,42 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG ditopang saham perbankan kapitalisasi besar antara lain saham BBCA dan BBRI. Penguatan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini mengimbangi sektor saham teknologi yang terkoreksi signifikan.
“Penguatan IHSG ini juga di tengah sentimen eksternal yang kurang baik dari Amerika Serikat dan China,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sentimen Eksternal yang Bayangi IHSG
Adapun sentimen eksternal yang negatif itu berasal dari Amerika Serikat seiring peringkat perbankan AS diturunkan hingga sikap wait and see investor dalam menanti bagaimana kebijakan moneter ke depan.
“Dari China, rilis data perekonomiannya kurang begitu baik dan menunjukkan ada perlambatan ekonomi China. Di mana rilis ekspor impor yang terkontraksi,” kata dia.
Pada perdagangan Kamis, 10 Agustus 2023, Herditya prediksi IHSG berpotensi menguat dengan level support 6.861 dan level resistance 6.900. Sedangkan rekomendasi sahamnya antara lain PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Advertisement
Top Gainers-Losers pada 9 Agustus 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham CYBR melambung 34,81 persen
- Saham MUTU melambung 34,26 persen
- Saham BBSS melambung 34 persen
- Saham DIVA melambung 25 persen
- Saham LION melambung 22,81 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham FUJI merosot 14,84 persen
- Saham GTRA merosot 14,50 persen
- Saham FOLK melemah 14,43 persen
- Saham PPRI melemah 14,29 persen
- Saham UANG melemah 11,76 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham GOTO tercatat 76.152 kali
- Saham INET tercatat 37.868 kali
- Saham PBRX tercatat 34.398 kali
- Saham HUMI tercatat 31.156 kali
- Saham KAYU tercatat 24.572 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham GOTO senilai Rp 828,1 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 719,7 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 523,4 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 488,4 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 381,1 miliar
Bursa Saham Asia Pasifik pada 9 Agustus 2023
Bursa saham China dan Hong Kong merosot pada perdagangan Rabu, (8/3/2023). Hal ini seiring harga konsumen China tergelincir ke wilayah negatif pada Juli untuk pertama kali dalam 28 bulan.
Dikutip dari CNBC, CSI300, indeks yang berisi saham Perusahaan tercatat terbesar di Shanghai dan Shenzhen turun 0,31 persen. Bursa saham China tertekan. Indeks Shanghai susut 0,49 persen ke posisi 3.244,49.
Selain itu, indeks Shenzhen tergelincir 0,53 persen ke posisi 11.039,45. Indeks Hang Seng cenderung mendatar. Adapun consumer price index (CPI) China pada Juli merosot 0,3 persen year on year (YoY), lebih rendah dari prediksi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 0,4 persen. Terakhir China catat inflasi turun pada Februari 2021.
Sedangkan indeks harga produsen pada Juli turun menjadi 4,4 persen dibandingkan tahun lalu. Indeks harga produsen ini melebihi dari prediksi ekonom sebesar 4,1 persen.
“Angka-angka ini akan memperdalam kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan China dan keefektifan langkah-langkah stimulus tradisional,” ujar Chief Economic Advisor of Allianz, Mohamed El-Erian.
Sedangkan bursa saham Asia Pasifik beragam. Indeks Nikkei 225 di Jepang ke posisi 32.204,33. Indeks Topix merosot 0,4 persen ke posisi 2.282,57.
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan naik 1,2 persen ke posisi 2.605,12 dan hentikan penurunan beruntun dalam lima hari. Sedangkan, indeks Kosdaq naik 1,86 persen ke posisi 908,98. Indeks ASX menguat 0,37 persen ke posisi 7.338.
Advertisement