Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan capaian operasional untuk paruh pertama 2023. Pada periode tersebut, volume produksi ADRO dan perusahaan-perusahaan anaknya mencapai 33,41 juta ton, setara dengan kenaikan 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Volume penjualan Adaro Energy Indonesia periode ini mencapai 32,62 juta ton, mewakili kenaikan 19 persen dibanding semester I 2022. Berdasarkan kinerja tersebut, ADRO siap mencapai target volume penjualan yang berkisar 62–64 juta ton sampai akhir tahun.
Baca Juga
"Di tengah pasar yang fluktuatif, permintaan untuk produk kami tetap tinggi, berkat reputasi Adaro sebagai mitra andal para pelanggan,” kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (9/8/2023).
Advertisement
Penjualan batu bara metalurgi melalui perusahaan anak PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) naik 42 persen menjadi 1,82 juta ton pada semester I 2023. ADMR mempertahankan target volume penjualan pada kisaran 3,8–4,3 juta ton pada akhir 2023. Pengupasan lapisan penutup mencapai 129,83 juta bcm pada semester I 2023, atau naik 27 persen dari semester I 2022.
Nisbah kupas tercatat 3,89x, atau naik 7 persen dari semester I 2022, sejalan dengan target sebesar 4,2x yang ditetapkan untuk tahun ini. Sebagai informasi, Indonesia tetap menjadi pasar terbesar Grup Adaro, dengan serapan sekitar 25 persen dari penjualan batu bara termal pada semester I 2023.
Meskipun secara kuartalan penjualan ke pasar domestik dapat berfluktuasi, kontrak Grup Adaro yang berperiode tahunan membuat perusahaan tetap dapat mempertahankan target untuk berkontribusi pada pasar domestik dengan porsi lebih dari 25 persen.
"Kami mengupayakan keseimbangan yang optimal antara pengembalian pemegang saham dan ekspansi bisnis. Pada kuartal ini kami memperpanjang program pembelian kembali saham dengan tetap mempertahankan komitmen terhadap dividen,” ujat Boy Thohir.
Selain itu, Adaro mendapatkan pemenuhan pembiayaan (financial close) untuk smelter aluminium dan fasilitas pendukung terkait pada Mei 2023, dengan perolehan total USD 1,585 miliar dan Rp 2,5 triliun. "Pemenuhan pembiayaan yang diperoleh untuk smelter aluminium maupun fasilitas pendukung terkait adalah peristiwa signifikan dalam ekspansi bisnis Adaro ke sektor pengolahan mineral," ujar Boy Thohir.
Adaro Energy Indonesia Bagikan Dividen 2022 USD 1 Miliar
Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen tunai sebesar USD 1 miliar atas laba bersih tahun buku 2022. Rencana tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Adaro Energy Indonesia yang diselenggarakan Kamis 11 Mei 2023.
Total dividen yang dibagikan itu setara 40,11 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. Adapun sisa laba bersih senilai USD 1,49 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir mengatakan perseroan berkomitmen untuk memberikan pengembalian (return) kepada para pemegang saham perseroan.
"Rapat ini memutuskan pembagian dividen tunai final sebesar USD 500 juta. Sehingga total dividen yang kami bagikan untuk tahun buku 2022 berjumlah USD 1 miliar," ujar Garibaldi Thohir yang akrab disapa Boy Thohir dalam keterangan usai RUPST perseroan, Kamis (11/5/2023).
Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar USD 500 juta atas laba bersih periode sembilan bulan yang berakhir pada 31 September 2022.
Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,9 miliar. Dengan begitu, sisa dividen yang akan dibagikan yakni sebesar USD 500 miliar.
Adapun sepanjang 2022, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 2,49 miliar atau sekitar Rp 38,11 triliun. Naik 167,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 933,49 juta. Raihan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 102,93 persen menjadi USD 8,1 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 3,99 miliar.
Advertisement
Direktur Adaro Energy Lepas Saham ADRO Rp 11,7 Miliar
Sebelumnya, Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Julius Aslan melepas sebagian kepemilikan saham ADRO pada 20 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/12/2022), Julius Aslan divestasi saham Adaro Energy Indonesia sebanyak 3 juta lembar saham. Transaksi tersebut dilakukan sebanyak dua kali secara bertahap.
Transaksi pertama, Julius menjual 2 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.930. Transaksi kedua, Julius menjual 1 juga saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.920. Dengan demikian, transaksi penjualan saham tersebut meraup dana sebesar Rp 11,78 miliar.
"Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Manajemen ADRO, Rabu (21/12/2022).
Usai melakukan transaksi tersebut, Julius menggenggam 11.000.000 lembar saham ADRO. Sebelumnya, Julius menggenggam 14.000.000 lembar saham.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 20 Desember 2022, saham ADRO merosot 1,26 persen ke posisi Rp 3.920 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.990 dan terendah Rp 3.910 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 125,38 triliun.