Sukses

Multisarana Intan Eduka Siap Jadi Pendatang Baru BEI Hari Ini 10 Agustus 2023

PT Multisarana Intan Eduka Tbk menjadi Perusahaan tercatat ke-63 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Agustus 2023. Perseroan akan tercatat di papan akselerasi dengan kode saham MSIE.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Multisarana Intan Eduka Tbk akan resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Agustus 2023. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-63 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, saham perseroan bakal diperdagangkan dengan kode MSIE. Multisarana Intan Eduka mencatatkan saham di papan akselerasi, dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 360 juta saham.

Secara keseluruhan, Multisarana Intan Eduka mencatatkan saham sejumlah 1,46 miliar lembar. Harga penawaran saham senilai Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 38,88 miliar.

Sebagai pemanis perseroan juga menerbitkan waran maksimal 208,65 juta waran. Jumlah waran yang diterbitkan itu setara 18,97 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penih pada saat pernyataan pendaftaran.

Waran itu diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham baru akan memperoleh satu waran seri I.

Waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Waran seri I dapat dilaksanakan menjadi saham perseroan sejak enam bulan diterbitkan dan memiliki jangka waktu berlaku hingga enam bulan berikutnya. Masa berlaku waran seri I sejak 9 Februari 2024-9 Agustus 2024. Perseroan akan meraih dana maksimal Rp 52,16 miliar dari penerbitan waran.

Dana IPO

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 70 persen untuk rencana pengadaan lahan baik melalui akuisisi ataupun sewa/kerja sama jangka panjang serta pembangunan gedung sekolah baru. Perseroan menargetkan lokasi di Jawa Tengah dan Bali untuk pengadaan lahan seiring dekat lokasi usaha perseroan saat ini. Selain itu, potensi di kedua wilayah itu diyakini cukup besar.

Sedangkan sisanya sekitar 30 persen akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan perseroan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti perseroan yakni biaya karyawan, perawatan dan perbaikan ringan gedung serta biaya operasional lainnya.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan perseroan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti perseroan.

 

 

2 dari 3 halaman

IPO

Sebelumnya, PT Multisarana Intan Eduka Tbk, perusahaan bergerak di bidang real estate akan melepas saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

Dikutip dari laman e-ipo, Minggu (16/7/2023), PT Multisarana Intan Eduka Tbk akan melepas 417,30 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Jumlah saham yang dilepas itu maksimal 27,50 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

PT Multisarana Intan Eduka Tbk menawarkan harga saham perdana Rp 100-Rp 110 per saham dalam rangka IPO. Dengan demikian, perseroan mengincar dana IPO maksimal Rp 41,73 miliar.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran maksimal 208,65 juta waran. Jumlah waran yang diterbitkan itu setara 18,97 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penih pada saat pernyataan pendaftaran. Waran itu diberikan secara cuma-Cuma kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham baru akan memperoleh satu waran seri I.

 

 

3 dari 3 halaman

Penerbitan Waran

Waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Waran seri I dapat dilaksanakan menjadi saham perseroan sejak enam bulan diterbitkan dan memiliki jangka waktu berlaku hingga enam bulan berikutnya. Masa berlaku waran seri I sejak 9 Februari 2024-9 Agustus 2024. Perseroan akan meraih dana maksimal Rp 52,16 miliar dari penerbitan waran.

Dana IPO

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 70 persen untuk rencana pengadaan lahan baik melalui akuisisi ataupun sewa/kerja sama jangka panjang serta pembangunan gedung sekolah baru. Perseroan menargetkan lokasi di Jawa Tengah dan Bali untuk pengadaan lahan seiring dekat lokasi usaha perseroan saat ini. Selain itu, potensi di kedua wilayah itu diyakini cukup besar.

Sedangkan sisanya sekitar 30 persen akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan perseroan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti perseroan yakni biaya karyawan, perawatan dan perbaikan ringan gedung serta biaya operasional lainnya.

“Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan perseroan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti perseroan,” tulis perseroan.