Sukses

Saham Multisarana Intan Eduka ARB saat Perdana Melantai

Saham MSIE turun 10 persen ke posisi 90 dari harga IPO 100 per lembar, sesaat setelah jam perdagangan dibuka.

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini, Kamis 10 Agustus 2023. Pada perdagangan perdananya ini, saham MSIE terjun ke zona merah hingga sentuh auto reject bawah (ARB).

Saham MSIE turun 10 persen ke posisi 90 dari harga IPO 100 per lembar, sesaat setelah jam perdagangan dibuka. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham MSIE tercatat sebanyak 672 kali hingga pukul 10.00 WIB. Volume saham yang ditransaksikan yakni 10,53 juta lembar senilai Rp 948,05 juta.

Sebelumnya, perseroan menerbitkan 360 lembar saham dengan nilai nominal Rp 10 per lembar dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Harga pelaksanaan dipatok Rp 100 per lembar, sehingga perseroan mengantongi modal Rp 360 miliar dari IPO.

Sebagai pemanis perseroan juga menerbitkan waran maksimal 208,65 juta waran. Jumlah waran yang diterbitkan itu setara 18,97 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran.

Waran itu diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham baru akan memperoleh satu waran seri I.

Waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Waran seri I dapat dilaksanakan menjadi saham perseroan sejak enam bulan diterbitkan dan memiliki jangka waktu berlaku hingga enam bulan berikutnya. Masa berlaku waran seri I sejak 9 Februari 2024-9 Agustus 2024. Perseroan akan meraih dana maksimal Rp 52,16 miliar dari penerbitan waran.

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 70 persen untuk rencana pengadaan lahan baik melalui akuisisi ataupun sewa/kerja sama jangka panjang serta pembangunan gedung sekolah baru. Perseroan menargetkan lokasi di Jawa Tengah dan Bali untuk pengadaan lahan seiring dekat lokasi usaha perseroan saat ini. Selain itu, potensi di kedua wilayah itu diyakini cukup besar.

Sedangkan sisanya sekitar 30 persen akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan perseroan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti perseroan yakni biaya karyawan, perawatan dan perbaikan ringan gedung serta biaya operasional lainnya.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan perseroan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti perseroan.

Saat ini, pemegang saham perseroan terdiri dari Imanuel Herman Prawiromaruto, yang tak lain adalah Direktur Utama perseroan dan Suzana Rosa Prawiromaruto yang menjabat Komisaris Utama perseroan, masing-masing memiliki porsi 30,14 persen. Kemudian Swandriyani Hudianto memegang 15 persen saham MSIE. Sisanya sekitar 24,66 persen merupakan kepemilikan publik.

Â