Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:2. Artinya, setiap satu saham lama akan dipecah menjadi dua saham baru.
Saat ini, modal ditempatkan dan disetor perseroan adalah 18.648.656.458 saham atau setara RP 9,05 triliun yang terbagi atas tiga seri saham. Yakni, 1 saham seri A Dwiwarna yang hanya khusus dapat dimiliki Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal Rp 7.500 per saham.
Baca Juga
Kemudian 289.341.866 Saham Seri B dengan nilai nominal Rp 7.500, serta 18.359.314.591 Saham Seri C dengan nilai nominal Rp 375 per saham. Saham seri B dan saham seri C merupakan saham biasa yang dapat dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan masyarakat.
Advertisement
Setelah stock split, maka total saham pada modal ditemapatkan dan disetor perseroan menjadi 37.297.312.916 lembar. Kemudian nilai nominal untuk saham seri A Dwiwarna menjadi Rp 3.750 per lembar, saham seri B menjadi Rp 3.750 per lembar, dan saham seri C menjadi Rp 187 per lembar.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/8/2023), tujuan utama Perseroan dalam melaksanakan stock split adalah untuk meningkatkan demand atau permintaan atas saham Perseroan dengan memperluas basis investor.
Di sisi lain, stock Split akan menyebabkan harga saham perseroan menjadi terjangkau bagi investor perorangan (ritel). Dengan demikian akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham Perseroan.
Sebagai informasi, per akhir Juni 2023 komposisi pemegang saham Perseroan adalah 60,0 persen Pemerintah Negara Republik Indonesia, 26,1 persen Investor Institusi Asing, 9,1 persen Investor Institusi Domestik, dan 4,8 persen Investor Ritel.
Ini mengingat jumlah lembar saham perseroan setelah Stock Split akan bertambah, hal ini akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan sehingga perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek akan lebih aktif.
Lebih lanjut, persetujuan pemegang saham dalam rangka stock split akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada tanggal 19 September 2023.
Perkiraan jadwal stock split:
- Permohonan pencatatan saham tambahan ke BEI atas saham hasil stock split: 21 September 2023
- Keterbukaan informasi terkait aksi korporasi: 4 Oktober 2023
- Pengumuman bursa mengenai harga teoritis saham: 9 Oktober 2023
- Pengumuman Bursa mengenai peniadaan perdagangan di pasar tunai pada 10-11 Oktober 2023: 9 Oktober 2023
- Pemecahan saham: 10 Oktober 2023
Â
BNI Siap Laksanakan Aturan Modal Minimum Baru
Advertisement