Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital International (MSCI) merilis review konstituen di sejumlah indeks termasuk MSCI Global Standar Index List, MSCI Global Small Cap Indexes List dan MSCI Micro Cap Index List pada 10 Agustus 2023.
Perubahan konstituen ini dilakukan pada penutupan 31 Agustus 2023, dan efektif pada 1 September 2023. Pada MSCI Global Small Cap Indexes ada tambahan 201 saham dan 138 saham dikeluarkan dari MSCI ACWI Small Cap Index, demikian mengutip dari laman MSCI, Minggu (13/8/2023).
Baca Juga
Di MSCI Indonesia Index ada tiga saham yang ditambahkan antara lain PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM).
Advertisement
Di sisi lain, ada empat saham yang dikeluarkan antara lain PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), PT Temas Tbk (TMAS), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Seiring pengumuman MSCI tersebut, tiga saham yang masuk MSCI Global Small Cap Index kompak menguat pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Mengutip data RTI, saham SMSM menguat 0,97 persen ke posisi Rp 2.080 per saham. Saham SMSM dibuka naik 60 poin ke posisi Rp 2.120 per saham. Saham SMSM berada di level tertinggi Rp 2.160 dan terendah Rp 2.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.337 kali dengan volume perdagangan 163.017 saham. Nilai transaksi harian Rp 34,2 miliar.
Sementara itu, saham CUAN melonjak 9,92 persen ke posisi Rp 1.995 per saham. Saham CUAN dibuka stagnan Rp 1.815 per saham. Saham CUAN berada di level tertinggi Rp 2.020 dan terendah Rp 1.815 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.167 kali dengan volume perdagangan 196.902 lot saham. Nilai transaksi harian Rp 38,3 miliar.
Saham AUTO menguat tipis setelah berada di zona merah. Saham AUTO naik 0,58 persen ke posisi Rp 3.470 per saham. Saham AUTO dibuka naik 100 poin ke posisi Rp 3.550 per saham. Saham AUTO berada di level tertinggi Rp 3.600 dan terendah Rp 3.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.895 kali dengan volume perdagangan 108.170 lot saham. Nilai transaksi Rp 37,5 miliar.
Kinerja IHSG pada 7-11 Agustus 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada periode 7-11 Agustus 2023. Penguatan IHSG didorong sektor saham infrastruktur dan bahan dasar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (12/8/2023), IHSG naik 0,40 persen menjadi 6.879,97 pada 7-11 Agustus 2023. Pada pekan lalu, IHSG ditutup ke posisi 6.852,84.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik didorong sektor saham infrastruktur dan bahan dasar masing-masing 1,55 persen dan 0,89 persen.
Dalam riset itu menyebutkan pekan ini indikator ekonomi makro dari ekonomi terbesar di mana negara berkembang lebih kuat dari yang diperkirakan. Di sisi lain, inflasi di Amerika Serikat (AS) terus berlanjut dengan di atas kisaran target oleh the Federal Federal (the Fed) atau bank sentral AS dan inflasi di Jerman tetap tinggi, meski tampanya tren turun sejak Februari.
“Di sisi lain, China alami deflasi pertama sejak 2021, meski ini bukan hasil yang tidak terduga,” demikian dikutip dari Ashmore.
Kapitalisasi pasar bursa naik 0,90 persen menjadi Rp 10.056 triliun. Kapitalisasi pasar ini juga naik Rp 89 triliun dari pekan lalu Rp 9.967 triliun.
Pada pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian naik 5,28 persen menjadi Rp 12,24 triliun dari Rp 11,63 triliun dari pekan sebelumnya. Rata-rata volume perdagangan susut 19,55 persen menjadi 18,10 miliar saham dari 22,50 miliar saham.
Sedangkan rata-rata frekuensi perdagangan terpangkas 4,29 persen menjadi 1.090.176 kali transaksi dari 1.139.039 kali transaksi. Pada Jumat, 11 Agustus 2023, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 278,80 miliar. Pada pekan ini, aksi jual investor asing mencapai Rp 16,31 triliun. Sepanjang 2023, aksi beli saham mencapai Rp 7,03 triliun.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 11 Agustus 2023
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 13,30 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.879,98. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,13 poin atau 0,22 persen ke posisi 964,34.
"Sektor basic materials naik 1,07 persen paling kuat, sementara di posisi terlemah turun sektor teknologi 0,83 persen. Dan dalam sepekan ini IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya melansir Antara di Jakarta.
Menjelang akhir pekan, IHSG dan mayoritas bursa regional Asia di zona merah, yang tampaknya merespons rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan munculnya ketegangan baru AS dengan China.
Tingkat inflasi tahunan di AS naik menjadi 3,2 persen pada Juli 2023, dari sebelumnya sebesar 3 persen pada Juni 2023, sementara, ekspektasi pasar sebesar 3,3 persen.
Kenaikan tipis inflasi tersebut tentunya membuat pasar menantikan arah kebijakan moneter bank sentral AS The Fed selanjutnya.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat di mana sektor barang baku paling tinggi yaitu 1,07 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor infrastruktur naik masing-masing 0,70 persen dan 0,31 persen.