Liputan6.com, Jakarta - Emiten sektor otomotif diyakini memiliki prospek yang menjanjikan ke depannya. Lantas, bagaimana rekomendasi saham otomotif?
Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai emiten otomotif masih memiliki prospek yang cerah. Sebab, penjualan mobil berada di level yang cukup tinggi.
Baca Juga
"Seiring pertumbuhan ekonomi dan daya beli yang masih tinggi ekspektasi nya pertumbuhan penjualan mobil akan terus naik," kata Arjun kepada Liputan6.com, Selasa (15/8/2023).
Advertisement
Menurut ia, pertumbuhan ekonomi daya beli yang cukup menjadi katalis atau sentimen yang positif bagi sektor otomotif. Dengan demikian, ia merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga Rp 7.000 per saham.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai emiten sektor otomotif masih memiliki prospek yang menjanjikan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya konsumsi masyarakat.
"Emiten berbasis otomotif menurut saya dilihat dari tingkat penjualan komponen otomotif di Tanah Air. Otomotif bisa dari penjualan motor atau mobil, di sisi lain kalau kita lihat dari potensi mobilitas penduduk ke depannya memang semestinya bisa meningkat," kata Nafan.
Dengan demikian, hal tersebut tentu akan memberikan kontribusi terhadap penjualan sektor otomotif maupun suku cadang ke depannya.
"Biasanya kalau ada pertumbuhan ekonomi, ada kenaikan konsumsi yang identik dengan adanya pertumbuhan penjualan otomotif," kata dia.
Selain itu, terkait dengan status pandemi menjadi endemi bisa memberikan dampak positif terhadap meningkatnya mobilitas. Sehingga, masyarakat yang menggunakan otomotif turut meningkat.
Dia juga bilang, aktivitas pemilihan umum (pemilu) juga menjadi angin segar bagi sektor otomotif. Lantaran, mobilitas pun menjadi meningkat.
Bagi investor, Nafan merekomendasikan hold untuk saham ASII. Sebab, pergerakan harga saham ASII mulai berada dalam fase konsolidasi dengan range 6.625 hingga 6.900.
"Hal tersebut didukung indikator yang mixed, dimana RSI menunjukkan sinyal positif, sementara Stochastics K_D menunjukkan sinyal negatif," ujar dia.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Menelisik Prospek Emiten Otomotif di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sebelumnya, sektor otomotif mendapatkan angin segar dari pulihnya kegiatan masyarakat usai pandemi Covid-19. Alhasil, kinerja emiten otomotif cenderung meningkat.
Pengamat Pasar Modal Desmond Wira menuturkan, kinerja emiten otomotif cenderung meningkat usai pandemi Covid-19. Bahkan, kinerja emiten otomotif seperti PT Astra International Tbk (ASII) sampai kuartal II 2023 masih menunjukkan perkembangan positif. Menurut ia, prospek sampai akhir 2023 masih berpotensi positif.
"Emiten otomotif sebenarnya lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat perekonomian, karena sifatnya yang cenderung siklikal. Sementara ini masih sejalan dengan perkembangan ekonomi yang mulai menggeliat lagi," kata Desmond kepada Liputan6.com, Selasa (15/8/2023).
Di sisi lain, ia menyebut, iisu polusi yang sedang mencuat di publik tidak begitu berpengaruh terhadap emiten otomotif. Akan tetapi, isu polusi kemungkinan akan digunakan untuk lebih meningkatkan popularitas kendaraan listrik. Meskipun sebenarnya sumber polusi lebih banyak berasal dari sektor industri.Â
"Walaupun begitu kemungkinan belum banyak pengaruh dari kendaraan listrik ke kinerja keuangannya. Masih terlalu kecil skalanya. Mungkin dampaknya baru berasa 5 tahun ke depan," kata dia.
Untuk pilihan sahamnya, Desmond lebih menyarankan untuk memilih saham second liner di sektor otomotif, karena secara valuasi masih terlihat murah. Misalnya, IMAS dan MPMX.
"Strateginya disarankan buy on weakness. Saat ini harganya sudah banyak yang naik tinggi. Disarankan beli saat ada koreksi," ujarnya.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai emiten sektor otomotif masih memiliki prospek yang menjanjikan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya konsumsi masyarakat
Advertisement
Faktor Pendukung Kinerja
"Emiten berbasis otomotif menurut saya dilihat dari tingkat penjualan komponen otomotif di Tanah Air. Otomotif bisa dari penjualan motor atau mobil, di sisi lain kalau kita lihat dari potensi mobilitas penduduk ke depannya memang semestinya bisa meningkat," kata Nafan.
Dengan demikian, hal tersebut tentu akan memberikan kontribusi terhadap penjualan sektor otomotif maupun suku cadang ke depannya.
 "Biasanya kalau ada pertumbuhan ekonomi, ada kenaikan konsumsi yang identik dengan adanya pertumbuhan penjualan otomotif," kata dia.
Selain itu, terkait dengan status pandemi menjadi endemi bisa memberikan dampak positif terhadap meningkatnya mobilitas. Sehingga, masyarakat yang menggunakan otomotif turut meningkat.
Dia juga bilang, aktivitas pemilihan umum (pemilu) juga menjadi angin segar bagi sektor otomotif. Lantaran, mobilitas pun menjadi meningkat.
Bagi para investor, Nafan merekomendasikan hold untuk saham ASII. Sebab, pergerakan harga saham ASII mulai berada dalam fase konsolidasi dengan range 6625 hingga 6900.Â
"Hal tersebut didukung indikator yang mixed, dimana RSI menunjukkan sinyal positif, sementara Stochastics K_D menunjukkan sinyal negatif," ujar dia.
Â