Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat perbaikan EBITDA yang disesuaikan sebesar 72 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp-1,2 triliun, didorong oleh peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan, sesuai dengan komitmen, saat ini pihaknya berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini, tetapi mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir.Â
Baca Juga
"Pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus kami capai. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan segera terlaksananya eksekusi yang tepat, serta meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen Perseroan," kata Patrick Walujo dalam keterangan resminya, Selasa (15/8/2023).
Advertisement
Setelah membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memprioritaskan kenyamanan (convenience consumers), GoTo Gojek Tokopedia akan terus memperluas basis konsumennya, tanpa menggunakan insentif yang tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang, dalam kalangan konsumen yang memprioritaskan harga yang memprioritaskan value for money.
"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," kata dia.
Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan, pihaknya telah mencapai kemajuan dalam metrik profitabilitas utama perusahan selama enam kuartal berturut-turut seiring dengan pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif, sambil tetap fokus pada konsumen profitabel.
Dia bilang, pendapatan meningkat dibanding tahun sebelumnya sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis perseroan, dengan take rate Grup mencapai 4,1 persen, atau meningkat 40 bps dari tahun sebelumnya.Â
"Kami terus mengelola beban usaha secara disiplin sesuai dengan tujuan untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun ini. Didorong pergerakan yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, kami juga memperbarui pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk 2023 menjadi antara Rp-4,5 triliun dan Rp-3,8 triliun," katanya.
Kurangi Beban
Pada kuartal II 2023, perseroan terus mengoptimalkan monetisasi dan mengurangi beban secara menyeluruh. Pendapatan bruto meningkat 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 5,8 triliun di tengah terus berlangsungnya pengurangan biaya insentif dan pemasaran produk sebesar 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya.Â
Langkah ini menghasilkan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp2,7 triliun. Margin kontribusi Grup tetap positif untuk kuartal kedua berturut-turut mencapai Rp1,0 triliun, yang merupakan 0,73 persen sebagai persentase dari GTV, meningkat 207 bps dibandingkan tahun sebelumnya dan 30 bps dibandingkan kuartal sebelumnya.
Posisi keuangan dan kas GoTo tetap solid. Dengan kas dan setara kas Rp25,4 triliun serta fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, dengan Rp3,1 triliun belum digunakan per 30 Juni 2023, perseroan mengharapkan akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal.
Pada kuartal II 2023, EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai Rp-1,2 triliun, atau -0,84% dari GTV, meningkat 72 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Grup GoTo berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatan bruto dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6 persen sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh ekosistem GoTo, dengan take rate Grup meningkat 40 bps dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 4,1 persen.
Â
Â
Â
Advertisement
Pertumbuhan Belanja Konsumen
GTV Grup untuk kuartal ini sebesar Rp 143,7 triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, terutama sebagai hasil dari pengurangan insentif dan beban pemasaran produk, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman seperti jumlah hari libur yang lebih tinggi di Indonesia pada April dan Juni.
Pada kuartal II 2023, jumlah konsumen profitabel dan profitabilitas keseluruhan per pengguna tetap stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan konsumen profitabel berkontribusi sekitar 75 persen dari total GTV
Peningkatan keterlibatan konsumen terus meningkat, seiring tumbuhnya belanja per konsumen sebesar 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rugi bersih pada kuartal ini mencapai Rp 3,3 triliun, berkurang sebesar 15 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini didorong oleh pendapatan yang baik serta penurunan pengeluaran insentif dan pemasaran produk yang berkurang 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan penghematan sebesar Rp2,7 triliun pada kuartal ini.