Sukses

Jalan Tol Paspro Seksi Probolinggo Timur-Gending Beroperasi, Tarif Gratis hingga 4 September 2023

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengoperasikan Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo (Paspro) Seksi Probolinggo Timur – Gending secara fungsional tanpa tarif mulai 17 Agustus-4 September 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) mengoperasikan Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo (Paspro) Seksi Probolinggo Timur – Gending secara fungsional tanpa tarif pada Kamis, 17 Agustus 2023 pukul 06.00 WIB hingga Senin, 4 September 2023 pukul 06.00 WIB. 

Pengoperasian secara fungsional ini dilakukan dalam rangka menyambut HUT ke-78 RI dan juga komitmen Perseroan dalam menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN), serta sebagai bagian dari sosialisasi awal sebelum seksi Probolinggo Timur – Gending beroperasi penuh dan bertarif.

Direktur Utama Waskita Karya Mursyid mengatakan, dengan pengoperasian Seksi Probolinggo Timur – Gending, maka Jalan Tol Paspro sepanjang 39,87 Kilometer akan beroperasi secara penuh dan menyambungkan Pasuruan hingga Gending. 

"Hadirnya tol Paspro yang merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa ini, diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama dari sisi peningkatan potensi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur,” ujar dia dalam keterangan resminya, Jumat (18/8/2023).

Dia bilang, beroperasinya jalan tol Paspro dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Pasuruan menuju Probolinggo yang semula memakan waktu hingga 2,5 jam menjadi hanya 45 menit.

Selain itu, hadirnya jalan tol Paspro juga diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata di Jawa Timur. Lokasi jalan Tol Paspro yang strategis dapat mempermudah akses menuju sejumlah area pariwisata nasional, seperti Kawasan Strategis Wisata Nasional (KSPN) Bromo – Tengger – Semeru.

Melalui BUJT dari anak usaha WTR yaitu PT Transjawa Paspro Jalan Tol (TPJT) telah melakukan sejumlah persiapan sebelum pengoperasian fungsional seksi Probolinggo Timur – Gending, diharapkan persiapan tersebut dapat meningkatkan kenyamanan bagi para pengguna jalan tol Pasuruan–Probolinggo atau Jalan Tol Paspro

Adapun sejumlah persiapan yang dilakukan seperti pemasangan sejumlah peralatan di Gerbang Tol Gending, dan penyediaan layanan operasional seperti ambulance, kendaraan derek, kendaraan rescue serta sejumlah kendaraan pelayanan lainnya.

 

2 dari 4 halaman

Dilengkapi Rest Area

Jalan tol Paspro juga dilengkapi dengan sejumlah rest area, antara lain rest area KM 819A, rest area KM 819B, rest area KM 833 A serta rest area KM 833 B. Rest Area KM 819 A dan KM 833 B memiliki sejumlah fasilitas seperti SPBU, area parkir, mushola, toilet umum, minimarket serta kios-kios UMKM. Sedangkan pada rest area KM 819 B dan KM 833 A memiliki fasilitas toilet umum, mushola, minimarket, dan area parkir.

"Penyelesaian konstruksi dan pengoperasian jalan tol Pasuruan Probolinggo ini merupakan salah satu prioritas dari Waskita dalam mendukung penyelesaian pekerjaan dan percepatan pengoperasian Proyek Strategis Nasional. Selain itu, kami berharap hadirnya jalan tol Pasuran – Probolinggo dapat meningkatkan aksesibilitas serta kapasitas jalan di koridor Trans Jawa," ujar Mursyid.

Jalan tol Paspro ruas Grati hingga Probolinggo Timur sepanjang 31,3 Kilometer sebelumnya telah beroperasi penuh sejak 2019. Seksi Probolinggo Timur – Gending sepanjang 9,075 Kilometer ditargetkan beroperasi penuh dan bertarif mulai September mendatang.

"Seluruh upaya-upaya perbaikan dan Program Transformasi yang sedang dilakukan oleh Perseroan demi memperbaiki kinerja keuangan dan performa perusahaan secara menyeluruh," ujar dia.

Ia menambahkan, dengan segala kondisi yang dialami Perseroan saat ini, kami terus berkomitmen untuk menjalankan operasional sebagaimana mestinya dan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek - proyek yang sedang berjalan serta terus melakukan tata kelola yang baik.

3 dari 4 halaman

Jalan Tol Serang-Panimbang Tuntas 2024, Jakarta ke Tanjung Lesung Hanya 2 Jam

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian konstruksi Jalan Tol Serang-Panimbang di Banten. Proyek ini target rampung seluruhnya pada 2024, guna memangkas waktu tempuh dari Jakarta menuju Tanjung Lesung menjadi 2 jam saja.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap, dengan selesainya pembangunan Tol Serang-Panimbang akan semakin mendorong peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah Banten, khususnya melalui sektor pariwisata dan industri.

"Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (16/8/2023).

Pembangun Jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,67 km terbagi menjadi 3 Seksi, yakni Seksi 1 sepanjang 26,50 km yang menghubungkan Serang-Rangkasbitung telah beroperasi sejak 2021 lalu.

Kemudian Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan Rangkasbitung-Cileles dengan progres konstruksi hingga awal Agustus 2023 mencapai 52,45 persen. Untuk Seksi 1 dan 2 menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Wijaya Karya Serang Panimbang.

Seksi 3

Selanjutnya, Seksi 3 sepanjang 33 km menjadi porsi pemerintah dengan menghubungkan Cileles-Panimbang, progres konstruksi mencapai 13,84 persen. Pekerjaan konstruksi Seksi 2 dan 3 ditargetkan selesai pada pertengahan 2024.

Jalan Tol Serang-Panimbang akan melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Banten seperti Serang, Lebak, dan Pandeglang dan tersambung dengan Tol Jakarta-Merak.

 

4 dari 4 halaman

Dukung Wisata Banten

Selain itu Jalan Tol ini akan mendukung akses menuju kawasan pariwisata Banten dan sekitarnya, seperti Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.

Kehadiran Tol Serang-Panimbang juga diharapkan akan mendukung pengembangan ekonomi kawasan Banten Tengah dan Banten Selatan yang semakin dekat dengan Jakarta.

Tol ini akan memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan, misalnya dari Jakarta menuju Tanjung Lesung yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4-5 jam. Nantinya hanya menjadi sekitar 2-3 jam dengan kecepatan rata-rata 100 km per jam.