Liputan6.com, Jakarta - Emiten tambang emas PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dan anak usaha meraih pinjaman sebesar USD 365 juta atau sekitar Rp 5,58 triliun (asumsi kurs Rp 15.298 per dolar Amerika Serikat).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (20/8/2023), PT Archi Indonesia Tbk telah menandatangani fasilitas sindikasi pinjaman berjangka yang dijamin pada 16 Agustus 2023 atau perjanjian ketentuan umum pembiayaan.
Dalam perjanjian itu, PT Meares Soputan Mining (MSM), PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN), PT Archi Indonesia Tbk bertindak sebagai peminjam. Selain itu ada juga yang terlibat dalam transaksi pinjaman tersebut yakni Archipelago Resources Pte Limited (ARPTE), PT Karya Kreasi Mulia (KKM), PT Jasa Pertambangan Perkasa (JPP).
Advertisement
Adapun MSM, TTN, KKM dan JPP merupakan entitas anak perseroan yang kepemilikan sahamnya secara mayoritas dimiliki Archi Indonesia. Adapun ARPTE perseroan terbatas yang didirikan di Singapura berdasarkan hukum Singapura. ARPTE merupakan entitas anak perseroan yang kepemilikan sahamnya dimiliki secara langsung oleh perseroan.
Sementara itu, Bank Mandiri bertindak sebagai coordinator atau bank koordinasi, arranger dari perjanjian fasilitas konvensional, arranger perjanjian fasilitas MMQ, agen fasilitas global untuk pigak pembiayaan, agen fasilitas dalam dokumen pembiayaan konvensional, agen jaminan bersama pihak yang dijamin atau agen jaminan bersama, dan bank rekening dalam negeri.
Sedangkan Bank Syariah Indonesia bertindak sebagai arranger perjanjian fasilitas MMQ, agen syariah dalam dokumen pembiayaan MMQ.
“Fasilitas ini salah satunya akan digunakan untuk belanja modal sehubungan dengan Pit Araren dan penambahan cadangan melalui kegiatan eksplorasi,” tulis manajemen perseroan.
Jangka Waktu Pinjaman
Adapun dengan fasilitas itu, utnag bank jangka panjang perseroan dan entitas anak akan menjadi sebesar USD 365 juta. Selain itu, biaya keuangan perseroan dan entitas anak akan meningkat.
“Nilai transaksi sama dengan sekitar 147 persen dari total ekuitas konsolidasi perseroan berdasarkan laporan keuangan tahun 2022 yang diaudit,” tulis perseroan.
Transaksi pinjaman tersebut berjangka waktu lima tahun sejak tanggal penandatanganan dokumen pembiayaan usaha. Adapun bunga pinjaman dengan Term SOFR 3 bulan + 3,75 persen per tahun.
Jaminan pinjaman atas transaksi itu antara lain gadai atas saham, gadai atas rekening bank, fidusia atas piutang, fidusia atas klaim asuransi. Selain itu, fidusia atas barang bergerak, fidusia atas bangunan, fidusia atas barang persediaan, penanggungan dan pemberian ganti rugi oleh perseroan yakni MSM, TTN, ARPTE, KKM dan JPP. Kemudian pengalihan untuk penjaminan atas kontrak-kontrak.
Advertisement
Siap Genjot Produksi Pit Aaren
Sebelumnya, manajemen PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) optimistis proses remediasi atau pemulihan pit Araren akan berjalan sesuai rencana yang merujuk perkembangan hingga semester I 2022.
Pit wall atau dinding kerja tambang pit Araren yang sempat mengalami kerusakan akibat tingginya curah hujan pada awal Januari 2022 ini telah memasuki proses remediasi. Archi Indonesia targetkan pit untuk dapat mulai berproduksi kembali pada kuartal IV 2022.
Direktur Utama Archi Indonesia, Rudy Suhendra menyampaikan, proses remediasi atau pemulihan telah berjalan dengan sangat baik dan sesuai rencana.
"Kami percaya dengan kembali beroperasinya pit secara optimal akan berdampak terhadap produksi emas Perseroan di kuartal keempat tahun 2022 dan tahun selanjutnya. Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, yang telah memberikan dukungan/support kepada Archi dan Entitas Anak dalam proses remediasi atau pemulihan ini,” kata Rudy dalam keterangan resminya, Senin (1/8/2022).
Rudy menambahkan, Perseroan telah mengoptimalkan kegiatan penambangan di tiga pit lainnya sehingga kinerja operasional dapat tetap terjaga. Hingga semester I-2022, Archi telah mencapai target produksi emas sebesar 58,3 kilo ons.
Kinerja Semester I 2022
Pendapatan perseroan pada semester I 2022 sebesar USD 119,6 juta atau Rp 1,77 triliun. Pendapatan turun 175,63 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 142,35 juta. Laba bersih sebesar USD 14,1 juta atau Rp 209 miliar pada semester I 2022. Laba bersih itu turun 56,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 32,57 juta.
Archi juga telah merealisasikan belanja modal sebesar USD 32,2 juta atau Rp 478,78 miliar yang sebagian besar digunakan untuk infrastruktur pertambangan, pembangunan tailing storage facility serta remediasi pit Araren pasca-kejadian bencana alam.
Fokus Perseroan
Saat ini, Archi juga berfokus terhadap beberapa hal, di antaranya, melakukan kajian studi kelayakan dan pengeboran eksplorasi terkait pengembangan potensi tambang bawah tanah (underground), yang nantinya dapat membantu meningkatkan produksi emas di masa mendatang, dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan kinerja keuangan.
Tak hanya itu, Archi juga bersemangat mengembangkan peluang bisnis, dengan menggandeng PT Ormat Geothermal Indonesia, untuk mengembangkan potensi sumber daya terbarukan yaitu panas bumi (geothermal), dimana program pengeboran eksplorasi ini telah dilakukan pada Juli 2022.
Hal lain yang tengah dipersiapkan oleh Perseroan melalui Entitas Anaknya, Lotus Archi, adalah peluncuran kampanye “Proud of Merah Putih” dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di mana Lotus Archi berencana menghadirkan emas edisi spesial cinta tanah air.
Advertisement