Sukses

BEI Soroti Rencana Merger Waskita Karya dan Hutama Karya

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyoroti soal rencana merger PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Hutama Karya (Persero). BEI fokus terhadap perlindungan investor.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyoroti soal rencana merger PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Hutama Karya (Persero). Terkait hal tersebut, BEI fokus terhadap perlindungan investor.

“(Dari sisi perlindungan investor) setiap tindakan korporasi ada prosedurnya termasuk tindakan-tindakan yang membutuhkan adanya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham),” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat ditemui di BEI, Senin (28/8/2023).

Dia bilang, pihaknya tengah menunggu penjelasan dari Waskita Karya soal aksi korporasi yang akan ditempuhnya. Dengan demikian, BEI bisa mengetahui apa saja protokol yang harus dipenuhi. Misalnya, rencana dalam melakukan RUPS.

“Kami sudah menanyakan (soal merger) tentu kalau dari mereka ada keterbatasan selama belum ada informasi yang dapat disampaikan,” kata dia.

Alhasil, BEI tengah menunggu perkembangan dari Waskita Karya soal merger dengan Hutama Karya. Sebab, hingga saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai aksi korporasi tersebut. 

Sebelumnya, opsi menjadikan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai anak usaha PT Hutama Karya (Persero) menemui titik terang. Kementerian BUMN menargetkan proses itu bisa rampung pada awal tahun depan, setelah Waskita Karya menyelesaikan proses restrukturisasi keuangan.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Kementerian BUMN tengah bernegosiasi dengan bank dan pemegang obligasi untuk menyelesaikan kewajiban utang Waskita.

"Kita ingin para pemegang obligasi dan vendor mencari solusi terbaik. Sehingga Waskita bisa joint venture, kemudian akan dijadikan anak usaha HK, saham pemerintah akan di-inbreng-kan ke sana," ujar pria yang akrab disapa Tiko tersebut di Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.

Tiko menilai, Hutama Karya akan jadi induk perusahaan dari Waskita setelah proses restrukturisasi kelar.

"Ya kita tadi tergantung proses restrukturisasi. Kalau sudah selesai baru inbreng ke sana. Awal tahun depan lah," imbuh Tiko.

2 dari 3 halaman

Perkembangan Restrukturisasi

Menimpali pernyataan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir bilang proses restrukturisasi Waskita di perbankan kini sangat positif. Namun ia juga tidak tutup mata terhadap opsi lain di luar penggabungan Waskita ke Hutama Karya, yakni Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Kita ingin negosiasi juga ke pihak yang mendorong PKPU. Kan ada yang mendorong, maka saya statemen di bursa waktu itu proses PKPU ini jadi alternatif lain. Saya enggak bilang pasti PKPU ya, karena ada yang mendorong, bukan kita yang dorong," papar Erick Thohir.

Yang jelas, Erick menegaskan bahwa proses restrukturisasi harus terjadi. Dia lantas menyebut sejumlah BUMN yang berhasil terselamatkan dengan adanya restrukturisasi.

Erick pun pede proses penataan kembali Waskita Karya berjalan lancar, di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang naik.

"Kalau restrukturisasi saat ekonomi menurun, kepercayaan tidak akan tinggi. Kalau sekarang ekonomi membaik ya harus confidence," kata Erick Thohir.

 

 

3 dari 3 halaman

Tunggu Restrukturisasi Waskita

Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengungkap kesiapannya menyambut proses penggabungan dengan Waskita Karya. Dia menyebut proses itu masih menunggu rampungnya restrukturisasi Waskita agar keuangannya menjadi lebih sehat.

Sebelumnya, wacana penggabungan ini sempat disebut oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Erick membuka opsi untuk mengkonsolidasikan BUMN Karya kedepannya. Meski begitu, segala bentuknya masih dalam proses kajian.

"Kami menerima penugasan dari pemerintah. Waskita kan baru restrukturisasi keuangan. Pak Wamen menyampaikan penggabungan itu nanti setelah Waskita sehat dan kami siap menerima penugasan itu," ujar Budi Harto, di Jakarta, Kamis (10/8/2023).Kendati sudah ada rencana tersebut, Budi mengatakan belum ada keputusan final soal model penggabungan HK dan Waskita. Salah satu opsinya, adalah ada konversi saham milik pemerintah menjadi milik Hutama Karya.

"Di Waskita ada sahamnya pemerintah dan publik. Nah yang sahamnya pemerintah diserahkan ke HK sehingga Waskita ini jadi anaknya (usaha) HK," urainya.