Liputan6.com, Jakarta PT Multitrend Indo Tbk bergerak di bidang usaha perdagangan eceran pakaian dan mainan anak bakal melantai di pasar modal melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Mengutip laman e-ipo, Kamis (31/8/2023), Multitrend Indo bakal melepas sahamnya ke publik maksimal 534 juta saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya 20,01 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO dan konversi Convertible Bond (CB) dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham.
Saham tersebut dipatok sebesar Rp 266 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar sekitar Rp 142,04 miliar.
Advertisement
Tak hanya itu, secara bersamaan dengan penawaran umum, Multitrend Indo akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,33 miliar saham biasa dalam rangka pelaksanaan CB kepada Blooming Years Pte. Ltd., yang diterbitkan berdasarkan Convertible Bond Subscription Agreement 22 Juli 2022 sebagaimana diubah oleh CBSA Letter of Amendement 14 Juni 2023 (CB Subscription Agreement) dengan harga pelaksanaan sama dengan harga penawaran pada tanggal penjatahan.
Pelaksanaan konversi CB tersebut setara dengan sebanyak-banyaknya 50,01 persen dari total modal disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham dan konversi CB.
Dengan dilaksanakannya konversi CB dan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham ini, maka persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebesar 20,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah pelaksanaan IPO dan konversi CB.
Â
Jadwal
- Tanggal Efektif : 30 Agustus 2023
- Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 31 Agustus – 5 September 2023
- Tanggal Penjatahan : 5 September 2023
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 September 2023
- Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia :
- 7 September 2023
Penggunaan Dana
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan sekitar 18,23 persen untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal.
Dengan rincian sekitar 84,91 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal yang berkaitan dengan renovasi tempat untuk pembukaan 15 toko baru di Jabodetabek, Makassar, Bali, Surabaya, dan Yogyakarta yang direncanakan dilakukan pada 2023 dan 2024. Lalu, sekitar 15,09 persen akan digunakan sebagai deposit penyewaan tempat atas toko-toko baru kepada pihak ketiga.
Kemudian, sekitar 81,77 persen akan digunakan Perseroan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan, pembayaran gaji karyawan, periklanan, pembiayaan kegiatan operasional dan lain-lain.
Dalam melancarkan aksinya, calon emiten dengan kode BABY menunjuk PT UOB kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Advertisement