Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023. Dividen interim yang akan dibagikan yakni senilai USD 199,27 juta atau Rp 2.660 per saham.
Rencana tersebut merujuk pada keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris. Dividen interim akan dibagikan kepada pemegang satu saham perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) atau recording date pada 13 September 2023 dan atau pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada 13 September 2023.
Baca Juga
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/9/2023), rencana pembagian dividen interim perseroan merujuk pada data keuangan per 30 Juni 2023.
Advertisement
Pada periode tersebut, Indo Tambangraya Megah membukukan laba USD 306,94 juta atau turun 33,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 460,82 juta. Penurunan laba itu sejalan dengan penurunan dari sisi pendapatan sebesar 8,6 persen menjadi USD 1,29 miliar dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,42 miliar.
Pada paruh pertama tahun ini, Indo Tambangraya Megahmembukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,33 miliar. Sementara total ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat sebesar USD 1,8 miliar.
Berikut jadwal lengkap pembagian dividen interim PT Indo Tambangraya Megah Tbk:
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 11 September 2023
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 12 September 2023
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 13 September 2023
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 14 September 2023
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 13 September 2023 pukul 16.00 WIB
- Tanggal Pembayaran Dividen: 22 September 2023
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 1 September 2023, saham ITMG melonjak 0,95 persen ke posisi Rp 29.200 per saham. Saham ITMG dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 29.000 per saham. Saham ITMG berada di level tertinggi Rp 29.275 dan terendah Rp 29.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.378 kali dengan volume perdagangan 4.799 saham. Nilai transaksi Rp 14 miliar.
Indo Tambangraya Megah Catat Pendapatan USD 1,29 Miliar pada Semester I 2023
Sebelumnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan penurunan pendapatan dan laba pada semester I 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (12/8/2023), PT Indo Tambangraya Megah Tbk meraup pendapatan USD 1,29 miliar hingga Juni 2023. Pendapatan perseroan turun 8,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,42 miliar.
Pendapatan yang merosot itu memicu laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot. Laba perseroan turun 33,3 persen menjadi USD 306,94 juta pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 460,82 juta. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sementara itu, beban pokok pendapatan naik 25,06 persen dari USD 672,38 juta hingga semester I 2022 menjadi USD 840,94 juta pada semester I 2023. Dengan demikian laba kotor susut 38,83 persen menjadi USD 458,24 juta pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 749,16 juta.
Perseroan mencatat beban penjualan susut 0,6 persen menjadi USD 63,71 juta pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 64,10 juta. Beban umum dan administrasi naik 30,45 persen menjadi USD 20,4 juta pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 15,69 juta.
Penghasilan keuangan melonjak 715 persen menjadi USD 16,71 juta pada semester I 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, penghasilan keuangan tercatat USD 2,04 juta.
Melihat kondisi keuangan tersebut, PT Indo Tambangraya Megah Tbk mencatat laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusi turun menjadi USD 0,27 pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,41.
Â
Advertisement
Belanja Modal
Perseroan mencatat ekuitas susut menjadi USD 1,79 miliar pada 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar USD 1,95 miliar. Total liabilitas merosot menjadi USD 430,92 juta pada 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar USD 689,89 juta.
Indo Tambangraya Megah membukukan aset USD 2,22 miliar pada 30 Juni 2023 dari Desember 2022 tercatat USD 2,64 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 1,01 miliar pada semester I 2023 dari Desember 2022 sebesar USD 1,43 miliar.
Belanja Modal
Sebelumnya, emiten batu bara, PT Indo Tambangraya Megah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai USD 84,3 juta atau setara dengan Rp 1,25 triliun (asumsi kurs Rp 14.879 per dolar AS) pada 2023. Ini mengingat, Indo Tambangraya Megahakan melakukan ekspansi.Â
"Kami menyiapkan capex sekitar USD 80 juta untuk tahun ini, angka tersebut belum termasuk untuk akuisisi," kata Direktur Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor Yulius Kurniawan Gozali kepada awak media, Rabu (17/5/2023).
Dia bilang, belanja modal tersebut akan digunakan untuk mengembangkan anak usahanya, yakni Indominco, Trubaindo, Bharinto, dan Jorong. Â
Â
Rincian Belanja Modal
Adapun, rincian belanja modal untuk pengembangan batu bara tersebut, yakni sekitar USD 11,7 juta untuk Indominco, USD 11,9 juta untuk Trubaindi, USD 14,7 juta untuk Bharinto, USD 1,6 juta untuk Jorong.Â
Kemudian, sekitar USD 18,7 juta akan dialokasikan untuk anak usahanya, PT Tambang Raya Usaha Tama (TRUST) yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan.
Selain itu, Indo Tambangraya Megah menyiapkan sekitar USD 18 juta untuk Greenfield project, sekitar USD 5,9 juta untuk renewable dan sisanya USD 1,8 juta untuk kebutuhan lainnya.Â
Advertisement