Sukses

PP London Sumatra Indonesia Jual 2,9 Juta Saham Treasuri Mulai 15 September 2023

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) telah menunjuk PT Harita Sekuritas sebagai anggota bursa yang akan melepas saham treasuri.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) berencana melakukan pengalihan 2,9 juta lembar saham treasuri. Saham hasil pembelian kembali (buyback) itu akan dijual melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan memperhatikan ketentuan persyaratan yang diatur dalam POJK 30/2017.

Melansir pengumuman perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (1/9/2023), PP London Sumatra Indonesia telah menunjuk PT Harita Sekuritas sebagai anggota bursa yang akan melakukan penjualan saham treasuri tersebut di Bursa. Periode pengalihan saham treasuri ini adalah 15 September 2023 hingga 16 Desember 2023.

Pada perdagangan hari ini, Jumat 1 September 2023 saham LSIP ditutup naik 0,49 persen ke posisi 1.025. Saham LSIP dibuka pada posisi 1.020 dan bergerak pada rentang 1.020-1.030. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham LSIP tercatat sebesar Rp 892 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,25 juta lembar senilai Rp 2,32 miliar.

Dalam sepekan, harga saham LSIP naik 0,99 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham LSIP terkoreksi 17,34 persen.

Namun jika dihitung sejak awal tahun aau secara year to date (ytd), harga saham LSIP naik 0,99 persen. Hingga paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan senilai Rp 1,88 triliun.

Pendapatan itu turun 7,98 persen dibandingkan semester I 2022  yang tercatat sebesar Rp 2,05 triliun. Dari raihan itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 166,51 miliar. Laba itu susut 69,66 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 548,76 miliar.

2 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan 2022

Sebelumnya, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum mengumumkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut perseroan berhasil membukukan kenaikan laba.

Melansir laporan keuangan perseroan, Rabu (1/3/2023), London Sumatra Indonesia mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan senilai Rp 4,59 triliun. Raihan itu naik tipis 1,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,53 triliun.

Terutama karena harga jual rata-rata (ASP) produk kelapa sawit yang lebih tinggi yang sebagian diimbangi oleh volume penjualan CPO yang lebih rendah. Sementara beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 3,09 triliun dari sebelumnya Rp 2,72 triliun. Sehingga laba bruto perseroan turun 17,68 persen menjadi Rp 1,49 triliun dari Rp 1,81 triliun pada 2021.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan rugi atas perubahan nilai wajar aset biologis senilai Rp 50,59 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mencatatkan laba Rp 49,58 miliar. Kemudian beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp 90,59 miliar dari sebelumnya Rp 42,8 miliar, beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 194,44 miliar dari Rp 255,74 miliar pada 2021.

Lalu penghasilan operasi lain naik menjadi Rp 204,11 miliar dari Rp 79,67 miliar pada 2021. Serta beban operasi lain berhasil turun menjadi Rp 154,09 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 447,37 miliar. Dari rincian tersebut, laba usaha perseroan pada 2022 tumbuh 1,68 persen menjadi Rp 1,21 triliun dari Rp 1,19 triliun pada 2021.

Sepanjang 2022, PP London Sumatra Indonesia membukukan penghasilan keuangan Rp 80,35 miliar, naik dari sebelumnya Rp 59,23 miliar. Lalu beban keuangan juga naik menjadi Rp 676 juta dibandingkan 2021 sebesar Rp 441 juta. Sedangkan bagian atas rugi entitas asosiasi turun menjadi Rp 2 triliun dari sebelumnya Rp 3,12 triliun.

 

3 dari 3 halaman

Aset Perseroan

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,04 triliun. Laba itu naik 4,44 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp 992,42 miliar. Sehingga laba per saham dasar juga naik menjadi Rp 152 dari sebelumnya 146.

"Terlepas dari tantangan di sektor agribisnis pada 2022 terutama dampak cuaca dan volatilitas harga komoditas, Lonsum mencapai kinerja keuangan yang positif sepanjang 2022. Kami terus menanam kembali beberapa lahan kelapa sawit yang sudah tua dan memfokuskan upaya kami pada pengendalian biaya dan efisiensi,” kata Presiden Direktur Lonsum, Benny Tjoeng dalam keterangan tertulis.

Adapun dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 12,42 triliun dari Rp 11,85 triliun pada 2021. Liabilitas turun menjadi Rp 1,48 triliun dari sebelumnya Rp 1,66 triliun. Bersamaan dengan itu, ekuitas perseroan naik menjadi Rp 10,94 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 10,19 triliun.

Total Produksi TBSSepanjang 2022, total produksi Tandan Buah Segar (TBS) meningkat 2 persen yoy menjadi 1,42 juta ton sebagai hasil dari eksternal TBS yang lebih tinggi yang sebagian diimbangi oleh penurunan TBS inti. Produksi TBS inti turun 2 persen yoy menjadi 1,17 juta ton terutama karena kondisi cuaca yang kurang mendukung dan kegiatan penanaman kembali kelapa sawit. Total produksi CPO adalah 306 ribu ton, sama dengan 2021.

Pada semester kedua 2022, produksi TBS inti dan CPO masing-masing naik 14 persen yoy dan 27 persen yoy dibandingkan semester kedua 2021.

"Untuk mendukung pertumbuhan organik kami, kami terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan penanaman kembali kelapa sawit dan infrastruktur serta fokus pada praktik pertanian yang baik secara berkelanjutan,” kata Benny.

 

Video Terkini