Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memastikan untuk terus meningkatkan kinerja sekaligus pelayanan kesehatannya. Harapannya, strategi tersebut bakal mendongkrak harga saham yang telah terkoreksi selama sebulan terakhir.
Mengutip data RTI, harga saham KLBF turun 5,84 persen dalam sebulan terakhir. Pada Jumat, 1 September 2023, saham KLBF berada di level Rp 1.775 per saham.
Baca Juga
Harga saham KAEF juga terperosok 4,60 persen dalam sebulan terakhir. Saham KAEF bertengger di level 830 per saham pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu.
Advertisement
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menilai kondisi pasar saham memang dinamis. Ditambah lagi industri farmasi yang sangat bergantung pada pergerakan Rupiah.
"Jadi saya rasa tidak hanya pengaruh polusi. Mungkin karena kurs. Kita tahu bahwa industri farmasi sangat tergantung rupiah. Rupiah bergejolak harga saham bisa turun," kata Vidjongtius saat ditemui di Jakarta, dikutip Minggu (3/9/2023).
Meski demikian, ia menegaskan, pihaknya akan selalu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sehingga, kinerja Perseroan pun turut mengalami peningkatan.
"Tapi yang penting layanan kesehatan kami akan terus ditingkatkan. Itu yang paling penting sambil kami mengedukasi bahwa hidup sehat itu lebih penting," kata dia.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Kalbe Farma, Bernadus Karmin Winata menjelaskan, pihaknya tetap optimis akan potensi pertumbuhan dan memproyeksikan pertumbuhan penjualan maupun laba bersih sebesar 13-15 persen.
Sementara itu, dalam rangka mendongkrak harga saham nya, Direktur Utama Kimia Farma David Utama memfokuskan untuk memperbaiki kinerja yang lebih baik pada masa mendatang.
"Dari kami cuma satu kinerja aja yang kami kejar. Kalau kinerjanya bagus pasar yang menilai," kata David.
Â
Â
Upaya Kimia Farma
Sejalan dengan target pertumbuhan kinerja tersebut, Kimia Farma juga gencar melakukan ekspansi. Salah satunya adalah menambah jumlah apotek baru.
Kimia Farma melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) menargetkan penambahan apotek baru sebanyak 100 unit pada 2023. Sebelumnya, Perseroan mengincar penambahan apotek baru 90 unit hingga akhir tahun ini.
David menuturkan, pihaknya memastikan akan terus berekspansi menambah apotek baru di berbagai wilayah Indonesia. Hingga saat ini, apotek milik Kimia Farma telah mencapai 1.247 unit.
"Target sampai akhir tahun ini rencananya akan ditambahkan kira-kira di 100 outlet untuk semua wilayah di Indonesia," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, untuk membangun satu apotek baru, Kimia Farma membutuhkan dana investasi sebesar Rp 1 miliar sampai dengan Rp 5 miliar. Namun, nilai tersebut tergantung pada ukuran bangunan apotek baru tersebut.
Â
Advertisement
Kolaborasi Kimia Farma dan Kalbe Farma Perkuat Layanan Kesehatan Masyarakat
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam memberikan layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat Indonesia pada Jumat (1/9/2023).
MoU tentang Pengembangan Kerja Sama Strategis Bidang Layanan Kesehatan ini menjadi landasan strategis bagi kedua perusahaan termasuk afiliasi atau entitas anak usahanya untuk melakukan kerja sama melalui berbagai aktivitas, kegiatan, dan transaksi.
Pada saat yang sama, PT Medika Komunika Teknologi (KlikDokter), anak perusahaan Kalbe Farma yang bergerak di bidang bidang layanan Kesehatan berbasis digital dan PT Kimia Farma Apotek (KFA), anak perusahaan Kimia Farma di sektor ritel kesehatan, menandatangani dua perjanjian kerja sama.
Pertama, perjanjian kerja sama tentang penebusan obat secara online dengan resep digital dan fisik (e-prescription dan non e-prescription) melalui aplikasi KlikDokter dan melalui marketplace KALStore yang dilakukan pelayanannya melalui outlet apotek KFA. Kedua, perjanjian kerja sama tentang layanan telemedicine melalui video call pada aplikasi Kimia Farma Mobile.
Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan, Perseroan sebagai perusahaan healthcare terintegrasi dari hulu ke hilir dan menjadi bagian dari Holding BUMN Farmasi di bawah PT Bio Farma (Persero), terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Dia bilang, peningkatan kualitas layanan dan akses kesehatan ini telah dilakukan Kimia Farma melalui berbagai kolaborasi dengan para mitra strategis. Kali ini pihaknya bangga bisa berkolaborasi dengan salah satu industri farmasi terbesar di tanah air, Kalbe Farma.
Â
Tingkatkan Kualitas Akses Kesehatan
Ia berharap kerja sama Kimia Farma dan Kalbe Farma dapat meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Kami mau membuat ekosistem, kami benahi operational excellence. Banyak kesempatan untuk kolabirasi daripada kompetisi," kata David dalam acara penandatanganan MoU Kimia Farma dan Kalbe di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
David menjelaskan, MoU pengembangan kerja sama strategis bidang layanan kesehatan ini menjadi bentuk komitmen Kimia Farma dan Kalbe dalam mendukung program kesehatan pemerintah melalui upaya preventif dan promotif. MoU juga mencakup kolaborasi pemasaran dan penjualan masing-masing produk kedua perusahaan baik secara offline maupun online.
Bagian dari Kontribusi Bersama
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menyebut kerja sama Kalbe dan Kimia Farma merupakan bagian dari kontribusi bersama untuk meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat. Sesuai dengan taglinenya "Bersama Sehatkan Bangsa".Â
"Ini merupakan kolaborasi yang sangat-sangat positif Kalbe senang sekali dengan adanya dua "KF" kita bisa bersama-sama. Tujuan kami mulia, bersama sehatkan bangsa," ujar dia.
Menurut Vidjongtius, pada tahap awal, kerja sama dengan Kimia Farma akan dilakukan oleh KlikDokter, anak perusahaan Kalbe yang bergerak pada layanan kesehatan berbasis digital kesehatan.Â
Â
Advertisement