Sukses

Dana Brata Luhur Tebar Dividen Interim Rp 30 per Saham, Catat Jadwalnya

PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) akan membagikan dividen interim dengan pertimbangkan laporan keuangan 30 Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 38,55 miliar atau Rp 30 per saham. Rencana pembagian dividen interim itu sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 5 September 2023.

Pembagian dividen interim PT Dana Brata Luhur Tbk merujuk pada data keuangan perseroan per 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan Rp 309,69 miliar. Pnpdatan itu naik 11,84 persen dibandingkan posisi 30 Juni tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 276,9 miliar.

Dari pendapatan itu, PT Dana Brata Luhur Tbk berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 117,26 miliar. Laba tersebut naik 13,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 103,1 miliar. Hingga 30 Juni 2023, PT Dana Brata Luhur Tbk membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 640,07 miliar.

Sementara ekuitas pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 1,05 miliar. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/9/2023), berikut jadwal pembagian dividen interim PT Dana Brata Luhur Tbk:

  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 15 September 2023
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 18 September 2023
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 19 September 2023
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 20 September 2023
  • Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 19 September 2023
  • Tanggal Pembayaran Dividen: 29 September 2023

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembukaan IHSG pada 8 September 2023

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Jumat (8/9/2023). Sektor saham basic dan teknologi pimpin penguatan pada awal sesi perdagangan.

Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.954,80. Pada perdagangan pukul 09.05 WIB, IHSG melemah tipis 0,10 persen ke posisi 6.947. Indeks LQ45 turun 0,31 persen ke posisi 956. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.966,76 dan terendah 6.938,96. Sebanyak 190 saham menguat dan 159 saham melemah. 218 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 84.833 kali dengan volume perdagangan 1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 803,7 miliar.

Mayoritas sektor saham merosot. Sektor saham industri turun 0,23 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,23 persen, sektor saham keuangan turun 0,49 persen dan catat koreksi terbesar. Selain itu, sektor saham properti merosot 0,36 persen dan sektor saham transportasi susut 0,45 persen.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,45 persen, sektor saham basic menguat 0,61 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham siklikal mendaki 0,25 persen, sektor saham teknologi naik 0,27 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,27 persen.

3 dari 3 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi koreksi pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG kembali berpotensi koreksi jika menembus support 6.950, dengan target di 6.900-6.920.

“Tapi jika IHSG kuat bertahan di support, ada potensi kembali rebound ke 6.980,” ujar dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (8/9/2023):

1. BRMS: Spec Buy

Support di 206, cutloss jika break di bawah 201.

Jika tidak break di bawah 206, potensi naik ke 216-224 short term.

2. KLBF: Spec Buy

Support di 1700, cutloss jika break di bawah 1680.

Jika tidak break di bawah 1700, potensi naik ke 1750-1770 short term.

3. ACES: Spec Buy

Support di 720, cutloss jika break di bawah 700.

Jika tidak break di bawah 700, potensi naik ke 740-755 short term.

4. SILO: Spec Buy

Support di 1895, cutloss jika break di bawah 1870.

Jika tidak break di bawah 1895, potensi naik ke 1935-1970 short term.

5. SMRA: Buy on Weakness

Support di 610, cutloss jika break di bawah 590.

Jika tidak break di bawah 590, potensi naik ke 625-640 short term.

6. INCO: Spec Buy

Support di 6000, cutloss jika break di bawah 5900.

Jika tidak break di bawah 6000, potensi naik ke 6050-6200 short term.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini