Sukses

BFI Finance Indonesia Prediksi Pembiayaan Kembali Normal pada Kuartal IV 2023

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membidik pembiayaan baru dapat mencapai Rp 20 triliun-Rp 21 triliun pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) prediksi penyaluran pembiayaan akan kembali normal pada kuartal IV 2023. Selain itu, perseroan akan fokus utama pembiayaan pada kendaraan bekas dan alat berat.

Selain itu, Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk, Sudjono menuturkan, pihaknya membidik pembiayaan baru dapat mencapai Rp 20 triliun-Rp 21 triliun pada 2023. Pembiayaan baru perseroan tercatat Rp 10,3 triliun hingga semester I 2023. Pembiayaan baru itu naik 20,8 persen year on year (YoY) dibandingkan periode sama 2022.

Pada kuartal III 2023, kinerja BFI Finance Indonesia cenderung mendatar, salah satunya dipicu oleh serangan siber yang sempat terjadi pada jaringan information technology (IT) Perseroan.

“Kurang lebih flat. Karena, kami kena sedikit problem di akhir semester I 2023, kena serangan siber. Itu memengaruhi sedikit, kami mesti ngerem sedikit. Tapi, di kuartal IV 2023 akan normal kembali. Sementara ini, kami lagi berbenah, jadi waktu berbenah kami enggak berani agresif dulu,” tutur dia seperti dikutip dari Antara, ditulis Minggu (10/9/2023).

Sedangkan mengenai strategi pembiayaan, Sudjono menuturkna, perseroan akan tetap fokus pada valuasi yang benar, target konsumen yang benar, dan credit procces yang benar.

Ia mengatakan, fokus utama pembiayaan perseroan tetap pada kendaraan bekas dan alat-alat berat, seiring dengan peningkatan kinerja pada segmen itu pada 2023.

"Tahun ini pertumbuhan di alat berat lebih kencang dibandingkan dengan ritel. Pada alat berat tumbuh sekitar 40-an persen tahun ini dari sisi penyauran pembiayaan, sedangkan di ritel lebih di bawahnya,” kata dia.

Adapun BFI menjaga risiko kredit yang relatif rendah dengan tingkat pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) neto terjaga pada 0,79 persen selama semester I 2023.

Laba bersih perseroan tercatat Rp 848,4 miliar pada periode tersebut. Sedangkan total pendapatan Rp 3,2 triliun atau bertambah 30,3 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

2 dari 3 halaman

BFI Finance Indonesia Pastikan Serangan Siber Telah Ditangani

Sebelumnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mendeteksi adanya serangan siber yang dialaminya pada Minggu, 21 Mei 2023.

Corporate Communication Head BFI Finance Indonesia Dian Ariffahmi menuturkan, serangan siber pada platform BFI disebabkan oleh Malware.

Walau begitu, BFI menilai bahwa sampai saat ini belum ada indikasi pencurian data akibat serangan siber tersebut. "Saat ini kami mengisolasi sementara beberapa sistem utama dalam rangka mengurangi potensi terjadinya kebocoran data dan kerusakan sistem lainnya," jelas dia, Jumat (26/5/2023).

Manajemen BFI memahami betul kerisauan yang dirasakan oleh para nasabah. Lantas, saat ini BFI telah menjalani tahap pengembalian sistem operasional untuk normalisasi pelayanan dan kegiatan operasional sehari-hari.

"Kami sekarang ini masih berfokus pada pemulihan dan memaksimalkan pelayanan terhadap segala kebutuhan konsumen akibat terganggunya layanan operasional," imbuhnya.

BFI pun menginformasikan kepada konsumen bahwa akan ada kebijakan khusus selama rentang waktu temporary switch off ini.

Selain itu, saat ini pembayaran sudah bisa dilakukan lewat virtual account beberapa bank, seperti BCA dan Bank Mandiri.

Dalam upaya mengatasi serangan siber, sekarang ini perseroan mengisolasi sementara beberapa sistem utama dalam rangka mengurangi potensi terjadinya kebocoran data dan kerusakan sistem lainnya.

"Kami juga menggunakan cyber security consultant untuk membantu kami menangani situasi ini. Selanjutnya, perusahaan akan melakukan review menyeluruh untuk peningkatan dan pertahanan sistem kami. Kami juga telah berkoordinasi dengan BSSN untuk pengamanan lebih lanjut," tutup dia.

 

3 dari 3 halaman

Terjadi 21 Mei 2023

Sebelumnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) angkat bicara mengenai serangan siber yang dialaminya pada Minggu, 21 Mei 2023.

Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk, Sudjono menuturkan, perseroan mengantisipasi dengan melakukan temporary switch off beberapa sistem utama yang menyebabkan terganggunya layanan kepada konsumen dan sebagian kegiatan operasional.

"Kami informasikan pada 21 Mei 2023, perseroan telah mengalami serangan siber. Sampai saat ini, belum ada indikasi terjadinya kebocoran data konsumen," tulis Sudjono.

Adapun perseroan telah melakukan berbagai langkah penanganan sesuai protokol penanganan dan dilanjutkan dengan upaya pemulihan layanan kepada konsumen dan kegiatan operasional perseroan secara bertahap.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 24 Mei 2023, saham BFIN naik 3,67 persen ke posisi Rp 1.270 per saham. Saham BFIN dibuka stagnan di posisi Rp 1.225 per saham.

Saham BFIN berada di level tertinggi Rp 1.270 dan terendah Rp 1.225 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.640 kali dengan volume perdagangan 329.043 lot saham. Nilai transaksi Rp 41,1 miliar.