Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang terus menguat membawa kapitalisasi pasar saham AMMN masuk lima besar dari 10 saham kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dikutip dari data RTI, saham AMMN naik 3,7 persen ke posisi Rp 5.600 per saham pada Jumat, 8 September 2023. Kenaikan harga saham AMMN itu membawa kapitalisasi pasar saham Amman Mineral Internasional menjadi Rp 403 triliun. Kapitalisasi pasar saham AMMN berada di posisi lima dari 10 saham kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Amman Mineral Internasional menggeser posisi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom yang kini berada di posisi enam. Kapitalisasi pasar Telkom tercatat Rp 366 triliun.
Baca Juga
Sedangkan kapitalisasi pasar saham terbesar di BEI masih dipegang PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 1.114 triliun. Disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 803 triliun. Pada posisi tiga dipegang PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dengan mencatat kapitalisasi pasar saham Rp 631 triliun. Kemudian posisi empat ditempati PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan kapitalisasi pasar saham Rp 545 triliun.
Advertisement
Adapun selama sepekan terakhir, harga saham AMMN melonjak 17,89 persen. Sedangkan selama sebulan terakhir, saham AMMN sudah melambung 86,67 persen. Sedangkan kalau dihitung sejak IPO, saham AMMN terbang 230,38 persen dari harga perdana di kisaran Rp 1.695.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksono menuturkan, kapitalisasi pasar saham Amman Mineral Internasional yang menyalip TLKM didorong kenaikan harga saham di pasar. Selain itu, sentimen lainnya didorong perseroan yang mendapatkan izin ekspor bijih mineral dari Kementerian ESDM sehingga meningkatkan kinerja AMMN.
Salah Satu IPO Terbesar di BEI
Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Wahyu Tri Laksono menuturkan, initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana Amman Mineral Internasional termasuk salah satu yang terbesar pada 2023. Perseroan mencatatkan saham perdana pada 7 Juli 2023 dengan harga perdana Rp 1.695 per saham. Jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 6,3 miliar saham.
Perseroan meraup dana IPO Rp 10,7 triliun dan kapitalisasi pasar saham tembus Rp 121,8 triliun. Seiring IPO yang dilakukan perseroan, Wahyu menilai merupakan langkah strategis untuk mengembangkan bisnis berkelanjutan di era transisi energi yang akan mendorong permintaan komoditas tembaga pada masa mendatang.
“Mereka melaksanakan pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan listrik tenaga gas,” ujar Wahyu saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Senin (11/9/2023).
Selain itu, anak usaha Perseroan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memasuki fase VII dalam operasional tambang Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan cebakan Elang. Jadi IPO ini jelas sangat penting untuk mewujudkan rencana korporasi,” tutur dia.
Advertisement
Didukung Nama Besar Medco
Selain itu, Wahyu menilai investor juga percaya diri dengan nama besar PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebagai salah satu pemegang saham AMMN.
Menurut Wahyu, harga saham AMMN wajar naik karena saham MEDC juga dinilai berpotensi bagus dalam jangka panjang. Adapun Medco Energi Internasional merupakan pemegang saham di AMMN dengan memegang 21,09 persen per 31 Agustus 2023.
“Tapi kenapa saham ini naik? Jelas fundamental dan sektoralnya serta sentimen lainnya seperti nama Medco, dan lain-lain. Fundamental dan sektoral jelas tadi sudah dijelaskan komoditas tambang emas tembaga yang sangat menjanjikan,” kata dia.
Terkait kinerja, Amman Mineral Internasional mencatat penjualan bersih USD 2,83 miliar pada 2022, naik 117,9 persen dari posisi USD 1,29 miliar pada 2021. Sedangkan laba untuk tahun berjalan melonjak 242,7 persen dari USD 320,61 juta menjadi USD 1,09 miliar pada 2022.
Selain itu, prospek komoditas emas dan tembaga yang potensial dan vital strategis jangka panjang termasuk pertambangan, apalagi berkaitan dengan masa depan kendaraan listrik, Wahyu menilai hal itu dapat mendukung kinerja Amman Mineral Internasional.
Untuk strategi saham, Wahyu merekomendasikan buy on weakness untuk jangka menengah dan panjang.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.