Sukses

Indah Kiat Pulp & Paper Beli Lahan di Karawang untuk Bangun Pabrik Kertas Rp 57 Triliun

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) tanda tangani akta perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) dengan PT Persada Kharisma Perdana (PKP) dan PT Paramacipta Intinusa (PCI).

Liputan6.com, Jakarta - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) membeli lahan di kawasan Karawang, Jawa Barat untuk pengembangan lahan pabrik kertas.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper Heri Santoso menuturkan, pihaknya melakukan penandatanganan akta perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) dengan PT Persada Kharisma Perdana (PKP) dan PT Paramacipta Intinusa (PCI) pada 8 September 2023. Kedua PPJB tersebut dibuat dihadapan notaris di Kota Tangerang.

"Penandatanganan PPJB ini tidak memiliki dampak terhadap kondisi Perseroan," kata Heri dalam keterbukaan informasi, Rabu (13/9/2023).

Adapun lahan yang dimaksud adalah 34 bidang tanah milik PKP yang terletak di Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat dengan total luas 2.086.775 m² atau 206,67 hektare senilai Rp 145,92 miliar.

Selain itu, 8 bidang tanah milik PCI, yang terletak di wilayah yang sama dengan total luas 1.133.718 m² atau 113,37 hektare senilai Rp 102 miliar.

Asal tahu saja, pabrik kertas dan sarana pendukung yang akan dibangun Indah Kiat Pulp & Paper membutuhkan biaya sebanyak USD 3,63 miliar atau Rp 57 triliun. Angka tersebut sudah termasuk dengan investasi lahan, bangunan, mesin dan peralatan.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 13 September 2023, saham INKP melonjak 3,68 persen ke posisi Rp 10.575 per saham. Saham INKP berada di level tertinggi Rp 10.625 dan terendah Rp 10.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.777 kali dengan volume perdagangan 110.168 saham. Nilai transaksi Rp 114 miliar.

 

2 dari 3 halaman

Tebar Dividen

Sebelumnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa 16 Mei 2023.

Dalam rapat tersebut, pemegang saham perseroan menyetujui pembagian dividen senilai USD 18,54 juta atau sekitar Rp 273,55 miliar. Jumlah dividen yang dibagikan setara Rp 50 per saham.

Pembagian dividen mengacu pada kinerja keuangan perseroan tahun buku 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan laba sebesar USD 857,51 juta, melonjak 62,91 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 526,36 juta.

Kinerja laba PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk pada 2022 sejalan dengan penjualan bersih yang naik dari USD 3,52 miliar pada 2021 menjadi USD 4 miliar pada 2022 atau tumbuh 13,8 persen.

Selain dialokasikan sebagai dividen, sebesar USD 10 juta atau sekitar Rp 147,51 miliar dari laba bersih tahun buku 2022 ditetapkan sebagai cadangan. Sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba. Pada hari yang sama, perseroan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB).

Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pembangunan pabrik kertas industri beserta dengan sarana pendukungnya. Pabrik tersebut akan dibangun di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar 3,9 juta ton per tahun.

Pada perdagangan hari ini, saham INKP ditutup naik 1,38 persen ke posisi 7.350. Saham INKP dibuka pada posisi 7.250 dan bergerak pada rentang 7.250-7.375.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham INKP tercatat sebanyak 1.504 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 3,15 juta lembar senilai Rp 23,01 miliar. Dalam sepekan, harga saham INKP telah naik 1,38 persen. Sedangkan dalam satu tahun terkahir, harga saham INKP terkoreksi 3,29 persen.

 

 

3 dari 3 halaman

Bangun Pabrik Baru

Sebelumnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) berencana membangun pabrik kertas industri beserta sarana pendukungnya. Untuk rencana tersebut, perseroan menyiapkan investasi senilai maksimal USD 3,63 miliar atau sekutar Rp 54,26 triliun (kurs Rp 14.938,15 per USD).

Sekretaris Perusahaan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Heri Santoso menjelaskan, rencana penambahan pabrik ini seiring dengan permintaan produk dan pasar ekspor yang secara bertahap meningkat setiap tahunnya.

Sementara terjadi keterbatasan kapasitas produksi perseroan sehingga utilisasi kapasitas produksi mencapai 95 persen pada fasilitas produksi yang ada saat ini. Kondisi tersebut menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Perseroan untuk bisa mengembangkan usahanya dalam tahun-tahun ke depan.

Maka, untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan yang akan datang terhadap produk-produk Perseroan, terutama produk kertas industri, Perseroan bermaksud untuk meningkatkan kapasitas produksi.

"Perseroan merencanakan untuk membangun pabrik kertas industri beserta dengan sarana pendukungnya di Karawang-Jawa Barat yang akan memproduksi kertas industri dengan kapasitas 3,9 juta ton per tahun, yang terdiri dari Industrial White Paper dengan kapasitas 3 juta ton per tahun dan Industrial Brown Paper dengan kapasitas 900 ribu ton per tahun. Nilai investasi atas Rencana Transaksi diperkirakan maksimal sebesar USD 3.632.608 ribu," tulis Heri dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (6/4/2023).

 

Â