Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Kamis, (14/9/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah transaksi saham FREN dan DSSA yang signifikan di pasar negosiasi.
Dikutip dari data RTI, IHSG ditutup menguat 0,34 persen ke posisi 6.959,33. Indeks LQ45 bertambah 0,15 persen ke posisi 955,61. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.968,97 dan terendah 6.929,35. Sebanyak 241 saham menguat sehingga angkat IHSG. 282 saham melemah dan 232 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.184.501 kali dengan volume perdagangan 35,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.355.
Secara sektoral, mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham industri melemah 0,08 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,70 persen, sektor saham siklikal susut 0,39 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan merosot 0,59 persen, sektor saham properti turun 0,25 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,70 persen.
Sementara itu, sektor saham energi naik 1,8 persen, sektor saham basic menanjak 1,25 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,04 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,75 persen dan sektor saham transportasi melonjak 0,99 persen.
Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencapai Rp 1 triliun.
Transaksi saham DSSA mencapai Rp 1,4 triliun di pasar negosiasi. Total frekuensi perdagangan satu kali dengan volume perdagangan 295.000 saham. Di pasar negosiasi, saham DSSA berada di posisi 48.000 per saham.
Sedangkan transaksi saham FREN di pasar negosiasi mencapai Rp 1,1 triliun. Total frekuensi perdagangan sebanyak dua kali dengan volume perdagangan 138.000.000 saham. Saham FREN ditransaksikan di posisi Rp 79 per saham.
Top Gainers-Losers pada 14 September 2023
Saham-saham yang catat top gainers antara lain:
- Saham POLU melonjak 24,56 persen
- Saham RELI melonjak 23 persen
- Saham CYBR melonjak 18,18 persen
- Saham HALO melonjak 17,86 persen
- Saham AWAN melonjak 12,73 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MAIN merosot 18,32 persen
- Saham MDRN merosot 14,29 persen
- Saham COCO merosot 11,58 persen
- Saham MOLI merosot 11,21 persen
- Saham PTSP merosot 10,80 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham INET tercatat 68.135 kali
- Saham WIFI tercatat 55.769 kali
- Saham BBCA tercatat 22.856 kali
- Saham WIDI tercatat 20.045 kali
- Saham PGAS tercatat 18.537 kali
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 1 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 414,4 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 351,8 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 344,1 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 269,5 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 14 September 2023
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 14 September 2023. Penguatan bursa saham Asia Pasifik terjadi usai Amerika Serikat (AS) rilis data inflasi Agustus lebih tinggi dari yang diharapkan di posisi 3,7 persen. Inflasi Agustus lebih tinggi dari yang diharapkan di kisaran 3,6 persen pada survei Dow Jones.
Dikutip dari CNBC, indeks harga konsumen bertambah 0,6 persen pada Agustus 2023. Hal ini sejalan dengan harapan. Pada Juli, indeks harga konsumen bertambah 3,2 persen YoY dan 0,2 persen MoM.
Sementara itu, inflasi inti di luar makanan dan biaya energi bertambah 4,3 persen sejalan dengan harapan dan lebih rendah dari posisi Juli di kisaran 4,7 persen. Adapun bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) lebih fokus perhatikan inflasi inti yang sediakan indikasi lebih baik untuk jangka panjang.
Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,46 persen ke posisi 7.186,5. Sementara itu, tingkat pengangguran pada Agustus 2023 stabil di posisi 3,7 persen.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,41 persen ke posisi 33.168,1. Untuk kedua kali dalam dua bulan, indeks Nikkei sentuh di atas 33.000. Indeks Topix menanjak 1,13 persen ke posisi 2.405,57 dan sentuh level tertinggi dalam 33 tahun.
Indeks Kospi Korea Selatan menanjak 1,51 persen ke posisi 2.572,89 dan indeks Kosdaq menguat 1,61 persen ke posisi 899,47. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,45 persen. Sedangkan bursa saham China berada di zona negatif. Indeks CSI 300 melemah 0,08 persen ke posisi 3.733,5.