Sukses

Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru di Luar Negeri Rp 7,8 miliar

Waskita Beton Precast (WSBP) mendapatkan kontrak baru berasal dari proyek pembangunan jalan yang hubungkan Tono- -Noefefan ke Oenuno do Oecusse.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten BUMN Karya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali dipercaya untuk menyuplai proyek luar negeri. Belum lama ini, WSBP meraih kontrak baru dari proyek Timor Leste senilai Rp 7,8 miliar. 

Vice President of Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto mengatakan, kontrak baru tersebut berasal dari proyek pembangunan jalan yang menghubungkan wilayah Tono-Noefefan ke Oenuno do Oecusse dengan nilai kontrak sekitar Rp 7,8 miliar. 

Dalam rangka mendukung kelancaran proyek tersebut, Waskita Beton Precast mengerahkan Plant Prambon yang memiliki total kapasitas produksi sebesar 425.000 ton per tahun. 

"Kami suplai puluhan girder dari plant di Jawa Timur dengan pengiriman melalui jalur laut Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Pelabuhan Wini, Humusu C, Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur,” ujar dia dalam keterangan resminya, Kamis (14/9/2023).

Dia bilang, saat ini seluruh produk girder WSBP sudah selesai diproduksi dan sudah sampai dengan baik di Pelabuhan Wini, Humusu C pada 11 September 2023. 

Produk yang disuplai adalah PC-I girder dengan spesifikasi tinggi 0,9 m dan panjang 16,6 m dan PC-I girder spesifikasi tinggi 1,70 m dan panjang 30,8 m. 

"Saat ini proses produksi dan pengiriman sudah mencapai 100 persen,” imbuhnya. 

Waskita Beton Precast yang didukung pabrik precast serta sumber daya yang memadai optimistis seluruh pesanan maupun pengerjaan proyek akan dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Sehingga, Waskita Beton Precast dapat membuktikan perusahaan ini memiliki keunggulan baik secara kapasitas, kemampuan dalam menyelesaikan proyek secara tepat waktu, dan pengiriman secara tepat waktu.

Tak hanya itu, dalam prosesnya, WSBP mengklaim selalu menjaga dan menerapkan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik guna mendapatkan proyek-proyek yang memang memiliki tingkat kesehatan keuangan yang baik. 

Harapannya setelah proyek ini selesai dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pengguna akses jalan di Timor Leste sehingga memudahkan dalam beraktivitas. 

"Ini juga menjadi portofolio yang baik bagi WSBP, karena dapat membuka peluang pasar luar negeri yang lebih besar lagi,” imbuhnya.

2 dari 5 halaman

Upaya Perseroan

Upaya tersebut sejalan dengan semangat restrukturisasi keuangan dan transformasi bisnis perusahaan yang tengah dijalankan.

Manajemen Perseroan akan terus meningkatkan perolehan pangsa pasar melalui beberapa strategi utama, seperti kemitraan dengan induk usaha, kolaborasi dengan kontraktor atau precaster domestik dan internasional, pengembangan produk baru, hingga peningkatan brand awareness WSBP di pasar internasional.

Pada 2021, WSBP menyuplai produk Spun Pile atau PHC Pile atau Pretensioned Spun High strength Concrete Piles dengan panjang 10-15 meter ke proyek Thilawa Shipyard Myanmar. Berkat rekam jejak tersebut, tahun ini WSBP dipercaya untuk mengirimkan produk girder unggulannya ke Proyek Road From Tono-Noefefan Bridge to Oenuno do Oecusse di Timor Leste.

 

3 dari 5 halaman

Optimalisasi Aset, Waskita Beton Precast Jajaki Bisnis Sewa Alat

Sebelumnya,  untuk mendukung program All New Transformation, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melakukan optimalisasi atas aset yang dimiliki perusahaan saat ini.

Tercatat pada Laporan Keuangan per Juni 2023, Waskita Beton memiliki aset tetap sebesar Rp3,5 triliun. Aset tetap yang dimiliki perusahaan antara lain plant precast, batching plant, readymix, quarry, dan berbagai peralatan kontruksi.

“Kami memiliki sumber daya yang mumpuni untuk mendukung produktivitas WSBP dalam menyuplai dan mengerjakan berbagai proyek infrastruktur baik di dalam maupun luar negeri,”ujar Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary. Hal ini sejalan dengan kemampuan WSBP sebagai one stop solution provider di Indonesia dengan lini bisnis menyeluruh dari hulu ke hilir.

Selain lini bisnis manufaktur beton & jasa konstruksi, WSBP melihat peluang pasar yang besar dari bisnis sewa alat konstruksi yang dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pendapatan usaha perusahaan.

“Adanya jumlah aset peralatan yang dimiliki WSBP saat ini, dapat menjadi peluang untuk meningkatkan perolehan pendapatan perusahaan di semester II/2023” ujar Fandy.

Workshop Cikopo

Melihat adanya peluang bisnis sewa alat ke pihak eksternal, WSBP memanfaatkan Workshop Cikopo di Jawa Barat untuk memberikan layanan yang berfokus pada perbaikan alat berat dan menawarkan jasa sewa, seperti truck mixer, batching plant, wheel loader, genset, dan excavator.

Workshop ini didukung dengan mekanik-mekanik yang andal dan kompeten di bidangnya sehingga dapat memperbaiki alat menjadi ready for use dengan optimal.

 

4 dari 5 halaman

Alat Kebutuhan Proyek

Workshop juga mempersiapkan alat untuk kebutuhan proyek Waskita Group maupun sewa alat eksternal. Kebutuhan alat tersebut disuplai dari workshop untuk unit produksi yang baru berdiri maupun unit produksi existing yang membutuhkan tambahan alat berat.

Sepanjang semester I/2023, sebanyak 46 unit truck mixer sudah dikerahkan dan beroperasional dalam layanan sewa alat WSBP.

“Ke depannya, kami menargetkan layanan sewa alat dapat menarik lebih banyak minat pasar eksternal dalam meningkatkan pembangunan infrastuktur di Indonesia. Mengingat saat ini pemerintah sedang menggencarkan pembangunan dalam negeri dengan proyek yang fundamental seperti proyek Ibu Kota Nusantara,”ucap Fandy.

5 dari 5 halaman

Evaluasi Berkelanjutan

Seiring dengan target, WSBP mendorong fungsi workshop melalui evaluasi berkelanjutan dan meningkatkan perbaikan alat agar lebih maksimal melayani kebutuhan pelanggan.

“Kami berharap langkah ini menjadi solusi pelanggan khususnya untuk mendukung proyek pemerintah maupun proyek konstruksi jangka pendek, di mana pelanggan tidak memungkinkan untuk berinvestasi pada alat berat sehingga memilih untuk melakukan sewa,” ujar dia.