Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada awal sesi perdagangan Jumat (15/9/2023). Pergerakan IHSG fluktuatif di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka melemah tipis ke posisi 6.959,19. Pada pukul 09.47 WIB, IHSG berupaya ke zona hijau. IHSG naik tipis 0,03 persen ke posisi 6.961. Indeks LQ45 menguat tipis 0,18 persen ke posisi 956,26. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.978,35 dan terendah 6.945,07. Sebanyak 239 saham melemah sehingga menekan IHSG. 194 saham menguat dan 235 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 360.275 kali dengan volume perdagangan saham 6,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.356.
Advertisement
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham basic naik 0,25 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,16 persen. Sementara itu, sektor saham eneri merosot 0,06 persen, sektor saham industri tergelincir 0,33 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,44 persen, sektor saham siklikal merosot 0,56 persen, dan sektor saham kesehatan melemah 0,58 persen.
Sedangkan sektor saham properti melemah 0,17 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,41 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,29 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,39 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO melesat 1,14 persen ke posisi Rp 89 per saham. Saham GOTO dibuka naik tipis satu poin ke posisi Rp 89 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 90 dan terendah Rp 88 per saham. Total frekuensi perdaganan 2.983 kali dengan volume perdagangan 4.124.475. Nilai transaksi Rp 35,4 miliar.
Review IHSG
IHSG naik 0,3 persen ke posisi 6.959 pada penutupan perdagangan saham Rabu, 14 September 2023. Sektor komoditas menguat yang didukung kenaikan harga logam. Saham NCKL melonjak 10,4 persen, saham BRPT bertambah 6,2 persen, saham ITMG melesat 3,3 persen, dan saham UNTR naik 0,8 persen.
Namun, kinerja saham bank besar beragam disertai dengan volume perdagangan yang rendah. Investor asing melakukan aksi jual saham selama enam sesi terakhir. Saham BBNI naik 1,1 persen, saham BBRI bertambah 0,5 persen, saham BBCA mendaki 0,3 persen dan saham BMRI merosot 0,4 persen.
Top Gainers-Losers pada 15 September 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham PDES melonjak 24,80 persen
- Saham POLU melonjak 24,41 persen
- Saham TFAS melonjak 14,86 persen
- Saham RELI melonjak 18,70 persen
- Saham TFAS melonjak 14,36 persen
- Saham SCNP melonjak 13,68 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham GLOB merosot 9,09 persen
- Saham HALO merosot 7,75 persen
- Saham JTPE merosot 7,58 persen
- Saham POLI merosot 6,96 persen
- Saham INET merosot 6,98 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 326,3 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 213,3 miliar
- Saham ASII senilai Rp 197,9 miliar
- Saham MEDC senilai Rp 190,8 miliar
- Saham PGEO senilai Rp 186,4 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham INET tercatat 23.213 kali
- Saham DEWA tercatat 22.930 kali
- Saham PGEO tercatat 14.801 kali
- Saham FREN tercatat 10.716 kali
- Saham SLIS tercatat 10.003 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas
Dalam riset BNI Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi tes untuk break resistance di 6.950-7.000. Analis BNI Sekuritas Fanny Suherman menuturkan, IHSG menguji break resistance itu dengan menunggu data industrial production dan retail sales China.
"Level support IHSG berada di 6.920-6.930 dan resistance IHSG berada di 6.970-7.000,” kata dia.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (15/9/2023):
1. AMMN: Spec Buy
Support di 5775, cutloss jika break di bawah 5675.
Jika tidak break di bawah 5675, potensi naik ke 5850-5900 short term.
2. BMRI: Spec Buy
Support di 5800, cutloss jika break di bawah 5750.
Jika tidak break di bawah 5750, potensi naik ke 5950-6075 short term.
3. ISAT: Spec Buy
Support di 9800, cutloss jika break di bawah 9725.
Jika tidak break di bawah 9800, potensi naik ke 10050-10350 short term.
4. BRMS: Buy if Break 211
Resistance di 216-223.
Support di 204, cutloss jika break di bawah 200.
5. GOTO: Spec Buy
Support di 87, cutloss jika break di bawah 84.
Jika tidak break di bawah 84, potensi naik ke 91-94 short term.
6. TBIG: Spec Buy
Support di 2000, cutloss jika break di bawah 1980.
Jika tidak break di bawah 2000, potensi naik ke 2070-2130 short term.