Sukses

Harga Saham Barito Pacific Melesat Tersengat IPO Anak Usaha

Harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) bergerak di kisaran Rp 1.450-Rp 1.275 per saham pada perdagangan Jumat, 15 September 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berada di zona hijau pada penutupan perdagangan usai mengumumkan IPO anak usaha pada Jumat, 15 September 2023. Saham BRPT ditutup menguat 10,94 persen ke posisi Rp 1.420 per saham.

Melansir data RTI, saham BRPT dibuka naik pada posisi Rp 1.300 dari harga awal Rp 1.280. Saham BRPT berada di level tertinggi Rp 1.450 dan terendah Rp 1.275 per saham. Total frekuensi perdagangan BRPT hari ini tercatat sebanyak 23.534 kali dengan volume perdagangan 254,94 juta dan nilai transaksi Rp 348,80 miliar.

Dalam sepekan ini, harga saham BRPT menguat 24,56 persen. Sedangkan secara year to date (ytd) saham BRPT menguat 88,08 persen. Saham BRPT berada di level tertinggi Rp 1.450 dan terendah Rp 710 per saham secara year to date.

Sebelumnya, calon emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk bakal mencatatkan saham perdana di pasar modal melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Mengutip prospektus perusahaan, Jumat (15/9/2023), Perseroan bakal melepas saham ke publik maksimal 4,5 miliar saham dengan nominal Rp 150 per saham. Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 3,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan usai IPO.

Saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp 670-Rp780 per saham. Dengan demikian, Barito Renewables Energy bakal meraup dana segar maksimal Rp 3,51 triliun.

Dalam melancarkan aksinya, calon emiten dengan kode saham BREN menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

2 dari 3 halaman

Dana IPO

Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya emisi saham, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada STAR.

Dana tersebut akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas 8 kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) maksimal sebesar USD 158.588.321.

Selain itu, dana IPO digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte. Ltd (SEOG) dan Perseroan sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya yang telah ditandatangani oleh Perseroan, STAR dan SEOG tertanggal 3 Juli 2023 (Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan tertanggal 25 Agustus 2023, perihal Penunjukan STAR sebagai Pemegang Saham ACEHI (Surat Perseroan).

Adapun rincian kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan, yakni kewajiban pembayaran kepada SEOG sebanyak-banyaknya sebesar USD 66.500.000, kewajiban pengembalian uang muka kepada Perseroan sebesar USD 6.000.000.

Dana yang diperoleh Perseroan dari pemenuhan kewajiban oleh STAR akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja termasuk tetapi tidak terbatas untuk pembayaran gaji, biaya jasa profesional dan biaya sewa.

Indikasi Jadwal

  • Masa penawaran awal: 18 -- 25 September 2023.
  • Tanggal efektif: 27 September 2023.
  • Masa penawaran umum perdana saham: 2 -- 4 Oktober 2023
  • Tanggal penjatahan: 4 Oktober 2023.
  • Tanggal distribusi saham secara elektronik: 5 Oktober 2023
  • Bursa Efek Indonesia: 6 Oktober 2023

 

 

3 dari 3 halaman

26 Perusahaan Masuk Pipeline IPO di BEI, Mayoritas Punya Aset Skala Menengah

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hingga 8 September 2023, BEI menyatakan ada 65 perusahaan tercatat yang mencatatkan saham di BEI dengan dana yang dihimpun Rp 49,4 triliun.

Dari catatan BEI, berdasarkan POJK Nomor 53/POJK/.04/2017, dari 26 perusahaan, sebagian besar dari perusahaan aset skala menengah yang memiliki aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar. Jumlah perusahaannya mencapai 16 perusahaan aset skala menengah. Kemudian enam perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar. Selanjutnya empat perusahaan aset skala kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar.

Adapun untuk rincian sektornya antara lain:

4 perusahaan dari sektor basic materials

4 perusahaan dari sektor consumer cyclicals

6 perusahaan dari sektor consumer non-cylicals2 perusahaan dari sektor energy

2 perusahaan dari sektor financials2 perusahaan dari sektor healthcare

2 perusahaan dari sektor industrial1 perusahaan dari sektor infrastructures

1 perusahaan dari sektor properties and real estate

2 perusahaan dari sektor technology

2 perusahaan dari sektor transportation and logistic

Selain penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), BEI mencatat hingga 8 September 2023 terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue senilai Rp 37,3 triliun.

Sementara itu, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor antara lain:

1 perusahaan dari sektor basic materials

8 perusahaan dari sektor consumer cyclicals

4 perusahaan dari sektor consumer non-cylicals

4 perusahaan dari sektor energy

5 perusahaan dari sektor financials

1 perusahaan dari sektor infrastructures

1 perusahaan dari sektor saham transportation and logistics Â