Sukses

IHSG Menghijau, Transaksi Saham DSSA dan FREN Sentuh Rp 1 Triliun di Pasar Negosiasi

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup menghijau pada perdagangan Jumat, 15 September 2023 di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Jumat (15/9/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Berdasarkan data RTI, IHSG naik 0,34 persen ke posisi 6.982,79. Indeks LQ45 bertambah 0,59 persen ke posisi 961,20. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.011,87 dan terendah 6.945,07. Sebanyak 318 saham melemah dan 216 saham menguat. 217 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.272.240 kali dengan volume perdagangan 57,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 21,3 triliun. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 1,35 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2023, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 4,1 triliun.

Jelang akhir pekan, transaksi saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) di pasar negosiasi sangat signifikan.

Transaksi saham DSSA mencapai Rp 1,8 triliun. Saham DSSA ditransaksikan dua kali dengan harga saham Rp 48.000. Total volume perdagangan 368.500 saham.

Selain itu, transaksi saham FREN mencapai Rp 1,3 triliun di pasar negosiasi. Saham FREN ditransaksikan satu kali dengan harga Rp 79 per saham. Total volume perdagangan saham 167.000.000.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi melonjak 0,24 persen, sektor saham basic mendaki 2,06 persen, dan catat penguatan terbesar, sektor saham industri menanjak 0,22 persen. Selain itu, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,16 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,02 persen dan sektor saham transportas mendaki 0,16 persen.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers pada 15 September 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham TGUK melonjak 34,65 persen
  • Saham DIVA melonjak 24,84 persen
  • Saham PDES melonjak 24,80 persen
  • Saham POLU melonjak 24,41 persen
  • Saham TFAS melonjak 17,13 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MKNT merosot 20 persen
  • Saham MDRN merosot 16,67 persen
  • Saham MEDS merosot 13,33 persen
  • Saham HALO merosot 12,12 persen
  • Saham SHID merosot 10,29 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BRMS senilai Rp 1,2 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham BUMI senilai Rp 1 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 977,9 miliar
  • Saham ASII senilai Rp 828,5 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham PGEO tercatat 49.298 kali
  • Saham WIDI tercatat 34.095 kali
  • Saham WIFI tercatat 31.606 kali
  • Saham INET tercatat 30.267 kali
  • Saham DEWA tercatat 23.907 kali
3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik pada 15 September 2023

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan saham Jumat, 15 September 2023. Penguatan bursa saham Asia Pasifik didukung oleh sejumlah data ekonomi China pada Agustus yang lebih baik dari harapan pasar.

Dikutip dari CNBC,penjualan ritel dan output pabrik China pada Agustus 2023 mengalahkan harapan. Akan tetapi, investasi aset tetap sedikit di bawah harapan. Harga rumah turun 0,1 persen pada Agustus dari tahun sebelumnya.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1 persen. Bursa saham China melemah. Indeks CSI 300 turun 0,66 persen ke posisi 3.708,78 terseret saham-saham utilitas.

Indeks Nikkei Jepang menguat 1,1 persen ke posisi 33.533,09. Indeks menuju level tertinggi lebih dari dua bulan.Indeks Topix menguat 0,95 persen ke posisi 2.428, dan sentuh level tertinggi baru dalam 33 tahun.

Kenaikan indeks itu juga kemungkinan dipengaruhi saham SoftBank yang melonjak lebih dari 3 persen setelah Arm, naik hampir  25 persen saat debut di Nasdaq.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 1,29 persen ke posisi 7.279, dan menandai kenaikan tertinggi sejak 13 Juli 2023.

Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,1 persen ke posisi 2.602,38, yang merupakan level tertinggi sejak 10 Agustus 2023. Sedangkan indeks Kosdaq mendatar di posisi 899,03.

Â