Sukses

Profil Barito Renewables Energy Milik Konglomerat Prajogo Pangestu

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melepas saham ke public melalui penawaran umum perdana saham atau IPO. Saat ini, perseroan operasikan tiga aset panas bumi yang berada di Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Calon emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk akan mencatatkan saham perdana di pasar modal melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Barito Renewables Energy (Barito Renewables) adalah perusahaan holding yang berbasis di Indonesia, dan merupakan bagian dari Grup Barito Pacific. Barito Renewables Energy berfokus pada strategi jangka panjang untuk menyediakan energi yang lebih bersih dan emisi yang lebih rendah dan mendukung target Indonesia untuk transisi menuju Net Zero Emission (NZE). 

Barito Renewables memulai operasional melalui salah satu entitas anak yaitu Star Energy Geothermal Group, produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka.

Saat ini Grup Perseroan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang sebesar 886MW, mewakili sekitar 38 persen pangsa pasar di Indonesia.

Di samping itu, BREN membukukan pendapatan sebesar USD 147,08 juta pada kuartal I 2023 atau naik 10,04 persen dibandingkan pendapatan perseroan pada kuartal I 2022 yakni USD 133,65 juta.

Masih pada kuartal I 2023, beban depresiasi dan amortisasi BREN naik 16,89 persen menjadi USD 18,27 juta, dibandingkan dengan realisasi pada kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni USD 15,63 juta.

Bersamaan dengan itu, Barito Renewables Energy mencatatkan peningkatan beban keuangan sebesar 58,72 persen menjadi USD 33,30 juta pada kuartal I 2023, dibandingkan realisasi pada kuartal I 2022 senilai USD 20,98 juta.

Hingga kuartal I 2023, laba bersih periode tahun berjalan BREN turun 3,05 persen menjadi USD 39,66 juta. Pada kuartal I 2022 perusahaan ini mencetak laba bersih USD 40,91 juta.

Total aset BREN per kuartal I 2023 tercatat sebesar USD 3,47 miliar atau naik 2,35 persen dibandingkan total aset BREN pada akhir 2022 lalu yakni sebesar USD 3,39 miliar.

Liabilitas BREN pada akhir kuartal I 2023 tercatat sebesar USD 2,99 miliar. Adapun ekuitas BREN pada periode yang sama berada di level USD 474,29 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IPO Barito Renewables Energy

Sementara itu, Perseroan bakal melepas saham ke publik maksimal 4,5 miliar saham dengan nominal Rp 150 per saham. Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 3,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan usai IPO.

Saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp 670-Rp780 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar maksimal Rp 3,51 triliun.

Dalam melancarkan aksinya, calon emiten dengan kode saham BREN menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya emisi saham, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada STAR. Dana tersebut akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas 8 kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) sebanyak-banyaknya sebesar USD 158.588.321. 

 

3 dari 3 halaman

Dana IPO

Selain itu, dana IPO digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte. Ltd (SEOG) dan Perseroan sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya yang telah ditandatangani oleh Perseroan, STAR dan SEOG tertanggal 3 Juli 2023 (Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan tertanggal 25 Agustus 2023, perihal Penunjukan STAR sebagai Pemegang Saham ACEHI (Surat Perseroan).

Adapun rincian kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan, yakni kewajiban pembayaran kepada SEOG sebanyak-banyaknya sebesar USD 66.500.000, kewajiban pengembalian uang muka kepada Perseroan sebesar USD 6.000.000.

Dana yang diperoleh Perseroan dari pemenuhan kewajiban oleh STAR akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji, biaya jasa profesional dan biaya sewa. 

Indikasi Jadwal

  • Masa penawaran awal: 18 – 25 September 2023.
  • Tanggal efektif: 27 September 2023.
  • Masa penawaran umum perdana saham: 2 – 4 Oktober 2023
  • Tanggal penjatahan: 4 Oktober 2023.
  • Tanggal distribusi saham secara elektronik: 5 Oktober 2023
  • Bursa Efek Indonesia: 6 Oktober 2023 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini