Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). Lantas, bagaimana tips memilih saham IPO?
Terkait hal tersebut, Founder Ngertisaham Frisca Devi Choirina menuturkan, terdapat beberapa langkah yang bisa dicermati investor sebelum memutuskan melakukan trading atau investasi pada saham IPO.
Baca Juga
Adapun yang perlu dicermati oleh investor terkait saham IPO adalah profil perusahaan, tujuan IPO dan penggunaan dananya, rincian model bisnis dan potensi risiko usahanya, informasi pemegang saham (shareholders) dan prospektus (analisa laporan kinerja keuangan).
Advertisement
"Yang perlu kita highlight juga tujuan IPO dan penggunaan dana untuk apa, namanya perusahaan mereka IPO butuh dana segar tali kita harus tahu ini mau dipakai untuk apa saja,” kata Frisca dalam webinar peluncuran publikasi statistik IDX New Listing Information, Rabu (20/9/2023).
Menurut ia, investor perlu waspada jika emiten yang baru IPO ini menggunakan sebagian besar dana segar tersebut untuk membayar utang. Namun, apabila utang digunakan untuk melakukan ekspansi bisa jadi ada potensi kenaikan pendapatan bagi perusahaan tersebut.
"Dalam perjalanannya, tidak semua saham IPO selalu menjanjikan keuntungan dalam jangka panjang,” kata dia.
Dengan demikian, ia menegaskan, agar para investor ini rajin melakukan evaluasi kinerja emiten secara berkala untuk bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi. Sehingga, para investor tidak asal memilih saham untuk investasi.
Sebagaimana diketahui, sampai dengan 15 September 2023, terdapat 66 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 66 emiten itu mencapai Rp 49,4 triliun.
Resmikan IDX New Listing Information
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan publikasi statistik baru bernama IDX New Listing Information pada Rabu (20/9/2023). Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan investor, pelaku pasar, dan stakeholders akan data dan informasi yang komprehensif terkait pencatatan perdana saham suatu perusahaan.
Selain itu, publikasi ini merupakan kumpulan data dan informasi pencatatan perdana calon perusahaan tercatat di BEI yang meliputi profil perusahaan, informasi IPO dan pencatatan, data laporan keuangan, serta informasi pemegang saham.
Sehingga, data tersebut dapat membantu investor menentukan keputusan investasi, analisis dan penelitian. Peluncuran publikasi ini juga merupakan upaya BEI dalam mendukung ketersediaan, transparansi, dan akses yang lebih luas akan data pasar modal Indonesia.
"Kami memandang bahwa peningkatan jumlah saham tercatat secara pesat dan perkembangan baik perlu didukung dengan ketersediaan data dan akses publikasi statistik yang dapat memenuhi kebutuhan stakeholder,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy dalam webinar peluncuran publikasi statistik IDX New Listing Information, Rabu (20/9/2023).
Peluncuran IDX New Listing Information bertujuan agar data dan informasi yang disediakan terstandarisasi untuk mendukung integrasi sistem basis data, serta meningkatkan tampilan dan penyajian data agar menjadi lebih mudah dimengerti sekaligus user friendly.
Hal tersebut selaras dengan misi BEI untuk berkontribusi dalam memperluas pemanfaatan informasi pasar modal bagi seluruh masyarakat dan meningkatkan inklusi serta literasi pasar modal Indonesia
Adapun informasi-informasi yang terdapat dalam IDX New Listing Information antara lain:
a. Profil Perusahaan (Company Profile)
b. Pencatatan Saham Perdana (IPO & Stock Listing)
c. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
d. Papan Pencatatan dan Klasifikasi Industri (Board & Classification)
e. Pencatatan Waran (Warrant Listing)
f. Rencana Penggunaan Dana (Intended Use of Fund)
g. Lembaga Profesi Penunjang (Supporting Institutions)
h. Data Laporan Keuangan (Financial Statement Data)
i. Informasi Segmen Usaha (Segment Information)
j. Informasi Lain (Other Information)
k. Informasi Pemegang Saham (Shareholder Information)
Advertisement
Komitmen BEI
Pada peluncuran IDX New Listing Information, BEI menambahkan konten yang disajikan agar dapat lebih memenuhi kebutuhan investor antara lain: rasio oversubscription, jumlah pencatatan dalam setahun, anggota indeks ISSI, cost of fund, kategori rencana penggunaan dana IPO, ringkasan laporan keuangan dan pemegang saham terbaru, kinerja keuangan dalam bentuk grafik (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, laba/rugi), rasio keuangan, jumlah karyawan, dan diagram komposisi pemegang saham.
"Peluncuran publikasi IDX New Listing Information menunjukkan komitmen BEI dalam menyediakan publikasi statistik pasar modal yang komprehensif bahkan sejak perusahaan akan tercatat di BEI. Kami juga akan berupaya agar data tersebut juga bisa tersedia pada aplikasi IDX Mobile ke depannya”, tandasnya.
Sebagai informasi, IDX New Listing Information dapat diakses melalui Website BEI www.idx.co.id pada halaman Data Pasar – Laporan Statistik – Informasi Pencatatan Perdana.
Hindari FOMO, BEI Andalkan Fitur Kemudahan untuk Investasi
Sebelumnya, pelan tapi pasti, kesadaran generasi muda Indonesia akan pentingnya investasi semakin meningkat. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah investor pasar modal di bawah usia 30 tahun.
Terkait hal tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) pun turun tangan dengan meluncurkan fitur baru bernama IDX New Listing Information atau publikasi Informasi Pencatatan Perdana pada Rabu, 20 September 2023.
Adapun yang dimaksud IDX New Listing Information adalah publikasi statistik BEI yang berisi kumpulan informasi dan data terkait pencatatan perdana dari calon perusahaan tercatat di BEI seperti profil perusahaan, informasi IPO dan pencatatan, data laporan keuangan, dan informasi pemegang saham.
Kepala Unit Pengelolaan Data BEI, Alexander Horas Kurniawan Panjaitan menuturkan, pihaknya menyediakan informasi dari prospektus calon emiten untuk memudahkan para investor dalam mengambil langkah berinvestasi.
Salah satunya untuk mencegah generasi mudah agar tidak salah mengambil keputusan akibat takut ketinggalan alias FOMO (fear of missing out).
“Jadi kondisi perusahaan yang akan listing kelihatan, jadi enggak hanya yang fomo aja. Kami sajikan info keuangan yang fundamental dan kondisi perusahaan. Betul biar ga fomo, nanti ada juga di IDX Mobile,” kata Alexander dalam konferensi pers, Kamis (14/9/2023).
Sementara itu, Data Analyst BEI Arsyil Hendra Saputra mengatakan, pengaruh teknologi begitu besar terhadap generasi milenial dan generasi Z (Gen Z). Sehingga, BEI pun menilai publikasi data menjadi hal yang penting untuk mereka.
“Dominasi pasar kita 80 persen generasi milenial dan gen z, di mana mereka tentunya dipengaruhi secara kuat oleh peran media sosial pemberitaan, teknologi ya begitu. Kami juga sudah sempat survei dan riset bersama UI jadi memang kebutuhan akan publikasi statistik data ini penting, buat mereka karena selama ini ketika mereka akan memutuskan jual beli ataupun keputusan untuk berinvestasi,” kata Arsyil.
Dia berharap, fitur baru ini akan membantu para investor agar mempermudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan. BEI pun terus melakukan edukasi agar investor bisa mengambil keputusan yang tepat saat berinvestasi.
Advertisement