Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Kamis (21/9/2023). Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing.
Dikutip dari data RTI, IHSG merosot 0,29 persen ke posisi 6.991,46. Indeks LQ45 susut 0,39 persen ke posisi 966,65. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.021,29 dan terendah 6.974. Sebanyak 209 saham menguat dan 220 saham diam di tempat. 321 saham tertekan sehingga menekan IHSG.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan 1.094.331 kali dengan volume perdagangan 16,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.366. Investor asing menjual saham Rp 144,8 miliar. Sepanjang 2023, investor asing menjual saham Rp 2,7 triliun.
Advertisement
Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham teknologi turun 1,24 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi susut 1,04 persen, sektor saham basic merosot 0,06 persen, sektor saham industri terpangkas 0,35 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,56 persen.
Selain itu, sektor saham properti berada di zona merah, sektor saham infrastruktur melemah 0,08 persen.Sedangkan sektor saham nonsiklikal naik 0,46 persen, sektor saham siklikal bertambah 1,12 persen, sektor saham kesehatan melonjak 0,82 persen dan sektor saham transportasi dan logistik mendaki 0,37 persen.
Pada perdagangan saham Kamis, 21 September 2023, saham GOTO turun 2,22 persen ke posisi RP 88 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 91 dan terendah Rp 87 per saham. Total frekuensi perdagangan 15.810 kali dengan volume perdagangan 16.262.605 saham. Nilai transaksi harian Rp 138,9 milair.
Top Gainers-Losers pada 21 September 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham ICON melambung 34 persen
- Saham META melambung 30,95 persen
- Saham MSIN melambung 19,92 persen
- Saham ALKA melambung 15,25 persen
- Saham HATM melambung 14,81 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham GEMA merosot 17,25 persen
- Saham TFAS merosot 11,14 persen
- Saham GPSO merosot 10,79 persen
- Saham RELF merosot 10 persen
- Saham CHIP merosot 10 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham MEDC senilai Rp 386,7 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 369,9 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 368,7 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 364,1 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 361,8 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham META tercatat 38.433 kali
- Saham MSIN tercatat 33.931 kali
- Saham PGEO tercatat 22.555 kali
- Saham MEDC tercatat 21.646 kali
- Saham WIRG tercatat 17.301 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 21 September 2023
Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Kamis, 21 September 2023 setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve pertahankan suku bunga acuan. Namun, the Fed beri sinyal kenaikan suku bunga lagi pada 2023.
Dikutip dari CNBC, bank sentral AS diprediksi naikkan suku bunga menjadi 5,6 persen pada akhir 2023. Sebelumnya suku bunga the Fed diperkirakan 5,25 peresn dan 5,5 persen. Selain itu, Federal Open Market Committee juga prediksi memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada 2024. Suku bunga akan berada di kisaran 5,1 persen.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah 1,37 persen dan ditutup ke level 7.065,2, yang merupakan level terendah sejak 10 Juli 2023. Indeks Nikkei 225 mersoto 1,37 persen setelah Bank of Japan memulai pertemuan dua hari pada pekan ini. Indeks Nikkei 225 ditutup ke posisi 32.571,03. Indeks Topix susut 0,94 persen ke posisi 2.383,41.
Indeks Kospi Korea Selatan merosot 1,75 persen, dan memimpin koreksid I Asia. Indeks Kospi ditutup ke posisi 2.514,97. Indeks Kosdaq terpangkas 2,5 persen ke posisi 860,68. Indeks Kosdaq sentuh level terendah sejak 10 Juli 2023.
Indeks Hang Seng melemah 1,34 persen. Sedangkan bursa saham China merosot. Indeks CSI 300 turun 0,9 persen ke posisi 3.672,44.
Â