Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Rabu (27/9/2023) seiring investor menilai data industri China dan inflasi Australia pada Agustus yang akan dirilis.
Dikutip dari CNBC, inflasi tertimbang Australia naik 5,2 persen year on year (YoY) pada Agustus, sejalan dengan harapan ekonom yang disurvei Reuters. Sementara itu, inflasi utama mencapai 5,5 persen.
Baca Juga
Indeks ASX 200 tergelincir 0,14 persen, sedangkan indeks Nikkei 225 Jepang merosot 0,77 persen, dan memimpin koreksi di Asia. Indeks Topix merosot 0,76 persen.
Advertisement
Indeks Kospi Korea Selatan susut 0,1 persen, dan indeks Kosdaq terpangkas 0,37 persen. Indeks Hang Seng naik 0,56 persen. Demikian juga indeks CSI 300 menguat.
Di wall street, tiga indeks acuan merosot. Hal ini terjadi setelah rilis data penjualan terbaru dan laporan consumer confidence. Indeks Dow Jones mencatat kinerja terburuk sejak Maret 2023.
Indeks Dow Jones mencatat kinerja terburuk sejak Maret. Indeks Dow Jones turun 1,14 persen, dan ditutup di bawah 200 harian untuk pertama kali sejak Mei. Indeks S&P 500 tergelincir 1,47 persen, ditutup di bawah 4.300 untuk pertama kali sejak 9 Juni. Sedangkan indeks Nasdaq melemah 1,57 persen.
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Selasa, 26 September 2023 meski wall street menguat. Selain itu, lembaga pemeringkat internasional memperingatkan kalau penutupan pemerintahan Amerika Serikat dapat memberikan kredit negatif.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei melemah 1,1 persen ke posisi 32.315,05. Indeks Topix turun 0,57 persen ke posisi 2.371,94. Inflasi sektor jasa naik 2,1 persen year on year (YoY).
Indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,31 persen ke posisi 2.462,97. Indeks Kosdaq terpangkas 0,52 persen ke posisi 827,82.
Di Australia, indeks ASX terpangkas 0,54 persen ke posisi 7.038,2. Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,52 persen. Bursa saham China melemah dengan indeks CSI turun 0,58 persen ke posisi 3.692,89.
Penutupan Wall Street 26 September 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Selasa, 26 September 2023. Indeks Dow Jones turun setelah laporan penjualan rumah dan kepercayaan konsumen terbaru memicu kekhawatiran terhadap keadaan ekonomi AS.
Dikutip dari CNBC, Rabu (27/9/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 388 poin atau 1,14 persen ke posisi 33.618,88, dan mencatat kinerja terburuk sejak Maret 2023. Indeks saham Dow Jones ditutup di bawah rata-rata pergerakan dalam 200 harian untuk pertama kalinya sejak Mei 2023.
Indeks S&P 500 merosot 1,47 persen ke posisi 4.273,53. Indeks S&P 500 ditutup di bawah 4.300 untuk pertama kalinya sejak 9 Juni 2023. Indeks Nasdaq terpangkas 1,57 persen ke posisi 13.063,61.
Saham Amazon merosot 4 persen, sebagian besar dari saham-saham teknologi kapitalisasi besar. Hal ini setelah Komisi Perdagangan Federal mengajukan gugatan antimonopoli. Regulator menilai, Amazon menjaga harga tetap tinggi dan merugikan pesaingnya.
Di sisi lain, penjualan rumah baru pada Agustus meleset dari harapan. Rumah yang dikontrak berjumlah 675.000 pada Agustus, turun 8,7 persen dari Juli, menurut Departemen Perdagangan. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi total 695.000 yang berarti penurunan 2,7 persen dari posisi Juli.
Â
Advertisement
Data Ekonomi
Indeks kepercayaan konsumen Conference Board merosot menjadi 103 pada September, sebelumnya berada di posisi 108,7 pada Agustus. Ekonom antisipasi 105,5, menurut perkiraan konsensus dari Dow Jones. Indeks anjlok menjadi 73,7 di bawah tingkat yang diasosiasikan pengamat dengan resesi.
Di sisi lain, CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon memperingatkan suku bunga mungkin perlu dinaikkan lebih lanjut untuk mengurangi inflasi. Pernyataan itu menambah sentimen bearish pada Selasa pekan ini. Saham perbankan merosot, dengan SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) turun lebih dari 1 persen. Wells Fargo anjlok sekitar 2 persen. Sedangkan saham Morgan Stanley susut 1 persen.
Pergerakan saham tersebut menambah beban ke pasar pada September. Indeks Nasdaq susut hampir 7 persen pada September 2023, sedangkan indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing turun lebih dari 5 persen dan 3 persen.