Sukses

Mitratel Terbitkan MTN Rp 550 Miliar, untuk Apa?

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau disebut Mitratel menawarkan medium term notes (MTN) dengan bunga 6,2 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau disebut Mitratel menerbitkan medium term notes (MTN) atau surat utang jangka pendek sebesar Rp 550 miliar pada 21 September 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (28/9/2023), Mitratel mendistribusikan MTN Rp 550 miliar pada 26 September 2023. MTN tersebut memiliki bunga tetap 6,2 persen dengan jangka waktu 370 hari sejak tanggal distribusi.

Sekretaris Perusahaan Mitratel, Hendra Purnama menuturkan, penerbitan MTN 2023 akan memberikan dukungan keuangan lebih baik terhadap kondisi keuangan perseroan sehingga memberikan dampak positif bagi kegiatan usaha.

Adapun nilai dari penerbitan MTN 2023 adalah kurang dari 20 persen ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi pada 30 Juni 2023. Adapun transaksi penerbitan MTN 2023 itu bukan merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

“Transaksi ini tidak termasuk transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan,”

Selain itu, transaksi ini tidak termasuk transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 27 September 2023, saham MTEL naik 1,48 persen ke posisi Rp 685 per saham. Saham MTEL dibuka stagnan Rp 675. Saham MTEL berada di level tertinggi Rp 695 dan terendah Rp 675 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.429 kali dengan volume perdagangan 630.000. Nilai transaksi Rp 43,3 miliar.

2 dari 3 halaman

Rampungkan Akuisisi Menara XL Axiata

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah merampungkan proses jual beli dan penyewaan kembali menara telekomunikasi pada Senin, 25 September 2023.

Mengutip keterbukaan informasi, ditulis Rabu (27/9/2023), XL Axiata telah menyelesaikan transaksi penjualan 54 menara telekomunikasi dan penyewaan kembali atas 53 menara telekomunikasi kepada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Adapun nilai transaksi tersebut sebesar Rp 36,62 miliar. 

"Tidak ada dampak yang material terhadap kegiatan operasional, status hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan," tulis Sekretaris Perusahaan XL Axiata Ranty Astari Rachman.

Sementara itu, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) telah melakukan penandatanganan dokumen pengalihan sehubungan dengan jual beli dan penyewaan kembali atas menara telekomunikasi dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) 

"Perseroan telah menyelesaikan transaksi pembelian 54 menara telekomunikasi dan menyewakan kembali atas 53 menara telekomunikasi kepada PT XL Axiata Tbk, pada tanggal 25 September 2023 dengan nilai transaksi sebesar Rp36.624.000.000," tulis Direktur Investasi Dayamitra Telekomunikasi Hendra Purnama. 

Menurut ia, penambahan menara telekomunikasi akan semakin meningkat memperkuat posisi Perseroan di industri penyediaan infrastruktur telekomunikasi.

"Transaksi bukan merupakan suatu transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan, dan suatu transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan OJK No. 17/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha," ujar dia. 

 

 

3 dari 3 halaman

Pefindo Beri Mitratel Peringkat AAA

Sebelumnya, Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idAAA kepada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel dengan outlook stabil. Bersamaan dengan itu, Pefindo juga menyatakan rating idAAA untuk medium term notes (MTN) Mitratel senilai maksimal Rp 1 triliun.

"Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar Mitratel yang superior di industri menara telekomunikasi, visibilitas pendapatan yang kuat, dan profil keuangan yang sangat kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh rasio sewa yang rendah," mengutip pengumuman Pefindo, Selasa (8/8/2023).

Surat utang berperingkat idAAA memiliki peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas surat utang tersebut, dibandingkan dengan emiten Indonesia lainnya, lebih unggul.

Namun, sebagai catatan, peringkat dapat diturunkan jika posisi pasar Mitratel melemah secara signifikan, atau di masa depan investasi berdampak negatif terhadap profil bisnis dan keuangannya. Peringkat juga dapat diturunkan jika pendapatan atau EBITDA turun secara signifikan dari target, atau menimbulkan utang yang jauh lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi dengan perolehan pendapatan yang diinginkan.

Didirikan pada 1995, Mitratel merupakan anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang bergerak dalam bisnis penyewaan menara telekomunikasi.

Pada 2021, Dayamitra Telekomunikasi melakukan Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia. Per 30 Juni 2023, pemegang saham Mitratel terdiri dari TLKM (71,85 persen), publik (15,44 persen), PT Maleo Investasi Indonesia (5,98 persen), dan Pemerintah Singapura (5,65 persen).

Hingga paruh pertama tahun ini, Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp 4,13 triliun, naik 10,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,73 triliun. Dari capaian itu, perseroan berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,02 triliun. Laba tersebut naik 14,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 891,54 miliar.