Sukses

Astra Agro Lestari Tebar Dividen Interim 2023 Rp 82 per Saham

Astra Agro Lestari (AALI) akan menebar dividen interim Rp 157,82 miliar untuk periode tahun buku 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (28/9/2023), Astra Agro Lestari akan menebar dividen interim Rp 157,82 miliar untuk periode tahun buku 2023. Dividen interim 2023 yang dibayar tersebut setara Rp 82 per saham.

Astra Agro Lestari menebar dividen interim 2023 dengan mempertimbangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 672,41 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 16,78 triliun, dan total ekuitas Rp 22,31 triliun.

Jadwal pembagian dividen:

Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 6 Oktober 2023

Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 9 Oktober 2023

Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 10 Oktober 2023

Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 11 Oktober 2023

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 10 Oktober 2023 waktu 16:00

Tanggal pembayaran dividen pada 24 Oktober 2023

Pada penutupan perdagangan Rabu, 27 September 2023, saham AALI stagnan di posisi Rp 7.575 per saham. Saham AALI berada di level tertinggi Rp 7.675 dan terendah Rp 7.525 per saham. Total frekuensi perdagangan 665 kali dengan volume perdagangan 9.392 lot saham. Nilai transaksi Rp 7,1 miliar.

2 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan Semester I 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengumumkan kinerja perseroan sepanjang semester I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penyusutan pendapatan maupun laba bersih. 

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/7/2023), Astra Agro Lestari membukukan pendapatan sebesar Rp 9,39 triliun. Pendapatan ini menyusut 14,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,96 triliun. 

Beban pokok pendapatan hingga akhir Juni 2023 tercatat turun 8,53 persen sebesar Rp 8,36 triliun dari RP 9,14 triliun pada kuartal II 2022. Sedangkan laba bruto turun 43,56 persen menjadi Rp 1,02 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,82 triliun.

Dari rincian tersebut, Astra Agro Lestari membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 377,49 miliar, turun 54,93 persen dibandingkan kuartal II 2022 sebesar Rp 837,61 miliar. Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 406,88 miliar, beban penjualan Rp 289,47 miliar, dan biaya pendanaan Rp 132,35 miliar.

Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga akhir Juni 2023 tercatat sebesar Rp 367,57 miliar, turun 54,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 809,31. Sehingga laba per saham dasar susut menjadi Rp 190,98 dari sebelumnya Rp 420,49. 

Aset perseroan sampai dengan akhir Juni 2023 tercatat sebesar Rp 29,21 triliun, susut dibandingkan posisi lahir tahun lalu sebesar Rp 29,24 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 7,22 triliun dari Rp 7 triliun pada Desember 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas hingga akhir Juni 2023 menurun menjadi Rp 21,98 triliun dari Rp 22,24 triliun pada Desember 2022.

 

 

3 dari 3 halaman

Antisipasi Hadapi El Nino

Sebelumnya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mewaspadai ancaman fenomena El Nino yang menerjang Indonesia pada 2023.

Direktur Astra Agro Lestari Mario Casimirus Surung Gultom mengakui bahwa fenomena El Nino dapat berdampak pada kelangsungan bisnis produsen sawit, tak terkecuali AALI.

Secara psikologis, El Nino akan mempengaruhi produksi crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit. Selain itu, secara agronomis efek dari El Nino akan dirasakan beberapa tahun mendatang, akan tetapi saat ini tidak berpengaruh.

"Secara Agronomis efek dari El Nino kita merasakan 6-1 tahun ke depan, sekarang tidak pengaruh," kata Mario beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (9/7/2023).

Meski demikian, Astra Agro Lestari telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi akibat El Nino.

Lantaran Elnino merupakan fenomena alam yang menjadi tantangan bagi perusahaan maupun industri sawit dan mungkin agribisnis pada umumnya yang tidak bisa dihindari.

Communication and Investor Relation Manager Astra Agro Lestari Fenny A. Sofyan mengatakan, pada kuartal I 2023, produktivitas cukup baik. Namun, terdapat kemungkinan El Nino akan mempengaruhi produktivitas 1 sampai 1,5 tahun ke depan.

"Strategi lainnya yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi El Nino ini adalah tim siap siaga kebakaran lahan yang telah kita miliki. Selain memastikan sarana prasarana tim siap siaga juga melakukan sosialisasi dengan komunitas masyarakat peduli api yang selama ini sudah kita bentuk dan latih," kata Fenny.

Dia bilang, perseroan juga mengadakan sosialisasi untuk tidak melakukan pembakaran lahan serta membuang sumber api sembarangan seperti puntung rokok dan tanggap lapor jika melihat titik api menjadi hal yang tidak kalah critical untuk perseroan lakukan.

 

Â