Sukses

Genjot Produksi Biodiesel, Emiten Sawit Haji Isam Ingin Merger

PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) akan merger dengan PT Jhonlin Agro Lestari (JAL). Saat ini JAL memiliki hak guna usaha di Kabupatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten kelapa sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mengumumkan rencana merger dengan PT Jhonlin Agro Lestari (JAL) dalam rangka menggenjot produksi biodiesel.

PT Jhonlin Agro Lestari (JAL) merupakan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Mengutip keterbukaan informasi, ditulis Sabtu (30/9/2023), tujuan merger ini antara lain untuk mendukung pasokan Tandan Buah Segar (TBS) serta meningkatkan pengelolaan minyak kelapa sawit (CPO) yang akhirnya diproses menjadi produk biodiesel (FAME).

"Dengan merger ini akan meningkatkan skala ekonomis perusahaan dengan mengkonsolidasikan operasi dan sumber daya JARR dan JAL sehingga akan mengarah pada peningkatan benefit dan efisiensi Perusahaan, tambahnya,” kata Direktur Utama JARR Indra Irawan. 

Sebagaimana diketahui, saat ini Jhonlin Agro Raya memiliki total izin Hak Guna Usaha (HGU) seluas 17.020,26 Ha, serta memiliki 1 (satu) unit Pabrik Biodiesel dan Pabrik Minyak Goreng yang telah beroperasi sejak 2023, sedangkan total Luas Lahan HGU JAL saat ini seluas 10,916,46 Ha.

Saat ini, JARR telah memproduksi minyak goreng dengan kapasitas 250 Ton Per Hari, dan memiliki Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS) kapasitas 60 Ton Per Hari yang rencana akan commissioning (uji coba) pada Oktober 2023. 

Pada penutupan perdagangan Jumat, 29 September 2023, saham JARR melonjak 10,98 persen ke posisi Rp 182 per saham. Saham JARR dibuka stagnan Rp 164 per saham. Saham JARR berada di level tertinggi Rp 195 dan terendah Rp 161 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.831 kali dengan volume perdagangan 473.233 saham. Nilai transaksi Rp 8,6 miliar.

2 dari 3 halaman

Kantongi Rp 366,8 Miliar dari IPO, Ini Rencana Jhonlin Agro Raya

Sebelumnya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham JARR. Perseroan menyelesaikan masa penawaran umum perdana (offering period) pada 2 Agustus 2022 dan meraih dana sebanyak Rp 366,8 miliar dari penawaran umum perdana (IPO).

Perseroan melepas 1,22 miliar lebih saham dengan harga penawaran Rp 300 per saham dalam rangka IPO. Pada masa penawaran umum perdana, perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, Anshy ML Mawuntu menerangkan, pada masa penawaran umum yang menggunakan sistem penawaran elektronik ini, tercatat sebanyak hampir 27 ribu pemesanan saham JARR.

“Dari total pemesanan saham yang masuk, sejumlah lebih dari 7 miliar saham merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment, sehingga terjadi oversubscribed sebesar 58x dan kelebihan permintaan sebanyak hampir 7 kali dari total saham yang ditawarkan," terangnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/8/2022).

Adapun dana hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi rencananya akan digunakan sekitar 21 persen untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan pabrik kelapa sawit dan sekitar 79 persen akan digunakan untuk modal kerja.

Didirikan pada 2014, PT Jhonlin Agro Raya Tbk merupakan perusahaan perkebunan yang bergerak di bidang kelapa sawit terpadu berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan luas izin usaha mencapai 17.020,26 hektar.

Saat ini Perseroan melakukan tahap penyelesaian pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 TPD yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022, dan proses persiapan dan pematangan lahan pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60 TPH.

 

3 dari 3 halaman

Saham JARR Melonjak

Sebelumnya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 4 Agustus 2022.  Pada perdagangan perdana, emiten berkode JARR ini melonjak signifikan.

Mengutip data RTI, saham JARR dibuka naik Rp 60 ke posisi Rp 360 dari harga perdana Rp 300 per saham. Pada pukul 10.57 WIB, saham JARR melonjak 24,67 persen ke posisi Rp 374 per saham.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi Rp 374 dan terendah Rp 328 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.944 kali dengan volume perdagangan saham 1.687.333 saham. Nilai transaksi Rp 61,3 miliar.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, saham perseroan saat ini masuk dalam papan pengembangan.

"PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi menjadi perusahana tercatat ke 33 pada tahun ini, dan menjadi perusahana tercatat saham ke 749 di BEI saat ini,” kata dia dalam Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham JARR, Kamis (4/8/2022).

 

Video Terkini