Sukses

Alasan BCA Tutup Rekening Saldo 0 dan Tak Aktif

Rekening nasabah BCA dengan saldo nol rupiah dan tidak ada transaksi selama 12 bulan berturut-turut akan ditutup otomatis mulai 1 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA mengumumkan perubahan ketentuan penutupan rekening yang tidak aktif. Hal ini seiring meningkatkan keamanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

Mulai 1 November 2023, rekening nasabah BCA dengan saldo nol rupiah dan tidak ada transaksi selama 12 bulan berturut-turut akan ditutup otomatis.

"Sebagai perbankan nasional, BCA senantiasa mengutamakan keamanan dan kenyamanan nasabah. Penyesuaian ketentuan BCA senantiasa dilandaskan kepada komitmen kami untuk menyediakan layanan perbankan yang andal, berkualitas dan aman kepada segenap nasabah tercinta,” ujar EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F.Haryn, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (1/10/2023).

Perubahan ketentuan ini akan terimplementasi untuk beberapa jenis rekening BCA yakni Tahapan, Tahapan Gold, Tahapan Xpresi, Tapres, Tabunganku, BCA Dollar, dan Giro. BCA mengimbau nasabah agar senantiasa melakukan transaksi dan menyimpan dana sesuai dengan minimum saldo untuk menghindari penutupan rekening secara otomatis.

"Selaras dengan penerapan good corporate governance, BCA juga berkomitmen untuk menjunjung tinggi transparansi, termasuk terkait ada perubahan ketentuan perusahaan dalam rangka senantiasa adaptif dengan perkembangan transaksi dan layanan perbankan terkini,” kata Hera.

Secara keseluruhan, total volume transaksi BCA terus tumbuh secara konsisten mencapai 14,3 miliar di semester I 2023, atau naik 27,2% YoY. Hampir seluruh transaksi BCA telah dilakukan secara digital, dengan kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, yaitu sebesar 44,0% YoY. Sementara itu, jumlah rekening nasabah mencapai 37,6 juta per Juni 2023, atau tumbuh 19,4% YoY.

 

2 dari 4 halaman

Imbauan kepada Nasabah

Adapun BCA akan menutup otomatis rekening nasabah dengan catatan rekening tidak aktif selama 18 bulan berturut-turu saldo 0 dan tidak ada transaksi berlaku mulai 31 Oktober 2023.

Sedangkan rekening tidak aktif selama 12 bulan berturut-turut saldo 0 dan tidak ada transaksi berlaku akan ditutup otomatis mulai 1 November 2023. Demikian dikutip dari laman BCA.

Dalam kesempatan ini, BCA juga mengimbau kepada nasabah untuk senantiasa berhati-hati terhadap berbagai macam modus penipuan yang mengatasnamakan BCA. Jaga selalu kerahasiaan data perbankan Anda! Untuk informasi lebih lanjut, nasabah juga dapat menghubungi contact center HaloBCA melalui 1500888 dan aplikasi Halo BCA, WA Halo BCA 0811 1500 998, twitter @HaloBCA, webchat www.bca.co.id, atau e-mail melalui halobca@bca.co.id.

3 dari 4 halaman

BCA Catat Nasabah Tajir 205 Ribu Orang, Mayoritas Baby Boomer dan Gen X

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mencatatkan nasabah tajir sebanyak 205.000 atau 205 ribu orang hingga semester I 2023. Jumlah nasabah tersebut berasal dari pemilik rekening BCA Solitaire dan Prioritas.

EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy Chandra menuturkan, total nasabah tajir di BCA Solitaire mayoritas berasal dari kalangan baby boomer dan Gen X.

"Total nasabah tajir kurang lebih sekitar 205 ribu. 60 persen nasabah BCA Solitaire berasal dari baby boomer dan Gen X," ujar dia dalam konferensi pers, Rabu (23/8/2023).

Sedangkan, untuk nasabah BCA Prioritas berasal dari baby boomer dan juga Gen X dengan perbandingan 50:50. Di samping itu, nasabah BCA Prioritas kalangan milenial dan Gen Z juga sudah mulai meningkat.

 

 

4 dari 4 halaman

Profitabilitas Perseroan

Menurut ia, salah satu faktor yang memengaruhi peningkatan nasabah BCA Prioritas kalangan milenial dan Gen Z karena orang tua mereka sudah memberikan uang miliknya.

BCA dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit yang solid baik secara kuartalan (QoQ) maupun tahunan (YoY). Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi.

Di sisi profitabilitas, BCA dan entitas anak mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 34,0 persen yoy menjadi Rp 24,2 triliun pada semester I 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Video Terkini