Sukses

IHSG Sulit Tembus 7.000, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 5 Oktober 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak level support 6.823,6.744 dan level resistance 6.913,7.046 pada perdagangan Kamis, 5 Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan koreksi pada perdagangan saham Kamis (5/10/2023). IHSG diprediksi rawan koreksi di rentang 6.747-6.820.

IHSG melemah 0,8 persen ke posisi 6.886 didominasi oleh munculnya volume penjualan, koreksi dari IHSG pun menembus moving average (MA) 60 harian pada penutupan perdagangan Rabu, 4 Oktober 2023.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG yang menembus level support membuat IHSG diperkirakan berada di bagian dari wave c dari wave (ii) sehingga IHSG masih rawan koreksi ke rentang 6.747-6.820 sekaligus menguji MA 200. Meski menguat, IHSG akan cenderung naik terbatas ke rentnag area 6.875-6.898.

Herditya prediksi IHSG berada di level support 6.823,6.744 dan level resistance 6.913,7.046.

Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM menuturkan, IHSG masih dibayangi sentimen global dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dari sentimen global, ia menilai data lapangan kerja yang menguat di AS membuat investor khawatir suku bunga masih akan tinggi dalam waktu lama. Hal itu juga berkaitan dengan pelemahan rupiah. Namun, Roger menilai koreksi rupiah masih wajar tetapi mendekati level psikologis 16.000.

"Dan hal itu juga terkait dengan pelemahan rupiah di Indonesia. Nampaknya IHSG masih sulit untuk nyaman di atas 7.000, dengan data terkini,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Roger memilih sektor saham energi terutama terkait energi terbarukan.

Sedangkan Herditya memilih saham PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT United Tractors Tbk (UNTR).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi saham teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) - Buy on Weakness

Saham MARK terkoreksi 3,9 persen ke 610 disertai dengan munculnya volume penjualan.

"Saat ini diperkirakan posisi MARK berada pada bagian dari wave [e] dari wave B pada pola triangle-nya, sehingga MARK masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 575-600

Target Price: 625, 680

Stoploss: below 560

 

2.PT Medco Energi International Tbk (MEDC) - Buy on Weakness

Saham MEDC terkoreksi 6,6 persen ke 1.410 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan. Saat ini, posisi MEDC diperkirakan berada di akhir wave [iv] dari wave C, sehingga koreksi MEDC akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.

Buy on Weakness: 1.355-1.390

Target Price: 1.550, 1.765

Stoploss: below 1.300

 

3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Spec Buy

Saham PGAS ditutup flat ke 1.360 dan masih didominasi oleh volume penjualan.

"Kami perkirakan, posisi PGAS saat ini sudah berada di akhir wave (ii) dari wave [c] pada label hitam, sehingga koreksi PGAS sudah cenderung terbatas dan berpeluang untuk menguat," ujar dia.

Spec Buy: 1.345-1.360

Target Price: 1.390, 1.435

Stoploss: below 1.335

 

4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness

Saham UNTR terkoreksi 1,6 persen ke 26.575 dan masih didominasi oleh volume penjualan.

"Kami perkirakan, saat ini posisi UNTR berada pada bagian dari wave (B), sehingga UNTR masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," kata dia.

Buy on Weakness: 24.700-26.275

Target Price: 27.225, 29.875

Stoploss: below 24.475

 

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 4 Oktober 2023

Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia, pada Rabu (4/10/2023).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup melemah 54,31 poin atau 0,78 persen ke posisi 6.886,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,83 poin atau 0,72 persen ke posisi 949,22.

“IHSG dan bursa regional Asia tertahan di zona merah mengikuti penurunan bursa Amerika Serikat (AS) karena imbal hasil treasury yang bergerak lebih tinggi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dengan demikian, hal tersebut memberikan indikasi bahwa The Fed mempertahankan kebijakan Higher for Longer, yang artinya suku bunga AS akan tetap tinggi untuk jangka waktu, sehingga mendongkrak imbal hasil US treasury dan dolar AS.

Pasar mengekspektasikan potensi kenaikan The Fed, dan Bank Indonesia memperkirakan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) akan terjadi sekali lagi pada November 2023.

Sebelumnya, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa The Fed masih harus menaikkan tingkat suku bunga sekali lagi pada tahun ini dan menahannya lebih lama.

Dengan demikian, suku bunga AS akan mencapai 5,50- 5,75 persen, yang akan membuat paritas suku bunga antara BI7DRR & The Fed menjadi nol dan menambah beban pada rupiah dan akan berdampak terjadi capital outflow.

Hal tersebut memberikan ruang bagi BI untuk menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin, yang mana pasar berharap terdapat dukungan kuat intervensi BI sebagai upaya dalam menjaga nilai rupiah.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham yang Menguat

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,09 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing- masing sebesar 0,92 persen dan 0,91 persen.

Sedangkan, tiga sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor energi yang turun minus 1,05 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor teknologi yang turun masing- masing minus 0,44 persen dan 0,22 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu JAWA, LAJU, MPRO, PDES dan FIREE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni SMKM, BRMS, JKON, MARI dan TKIM.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.339.719 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,73 miliar lembar saham senilai Rp12,54 triliun. Sebanyak 120 saham naik, 439 saham menurun, dan 195 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 711,00 poin atau 2,28 persen ke 30.526,90, indeks Hang Seng melemah 135,38 poin atau 0,78 persen ke 17.195,84, dan indeks Strait Times melemah 44,96 poin atau 1,41 persen ke 3.147,39.

Sementara itu, indeks Shanghai (China) libur dalam rangka memperingati Golden Week Holiday.