Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa (10/10/2023) di tengah ada tekanan serangan Hamas terhadap Israel.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang melonjak lebih dari 2,3 persen, dan memimpin kenaikan di Asia Pasifik. Indeks Topix bertambah 2,09 persen.
Baca Juga
Di bursa saham Jepang, sektor saham energi dan distribusi memimpin penguatan. Saham Inpex Corporation mencatat penguatan. Diikuti saham Mitsui and Co. Selain itu, saham Mitsubishi Heavy Industries catat penguatan.
Advertisement
Sedangkan saham maskapai melemah. Saham All Nippon Airways dan Japan Airlines masing-masing turun 1,5 persen dan 2,4 persen.
Di Australia, indeks ASX 200 naik 1,2 persen, dan melanjutkan kenaikan pada perdagangan saham Senin pekan ini, dan bergerak di atas angka 7.000.
Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,32 persen, sedangkan indeks Kosdaq naik 0,68 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,78 persen. Di bursa saham China, indeks CSI 300 bertambah 0,11 persen.
Perdagangan saham di Hong Kong hanya berlangsung dua jam pada Senin, 9 Oktober 2023 setelah sesi pagi dibatalkan karena peringatan topan.
Di Amerika Serikat, tiga indeks saham acuan di wall street menguat. Indeks Dow Jones bertambah 0,59 persen. Indeks S&P 500 menguat 0,63 persen dan indeks Nasdaq menanjak 0,39 persen.
Penutupan Awal Pekan
Dikutip dari CNBC, bursa saham Asia Pasifik beragam pada awal pekan ini seiring pasar China kembali buka dari libur panjang Golden Week, Senin, 9 Oktober 2023.
Investor akan mengamati pembacaan inflasi dan data perdagangan dari China dan India akhir pekan ini. Selain itu, keputusan kebijakan moneter dari Bank Sentral Singapura. Di sisi lain, bursa saham Jepang dan Korea Selatan tutup pada Senin karena hari libur.
Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,23 persen ke posisi 6.970,2. Indeks ini berada di bawah posisi 7.000 untuk pertama kali sejak Maret.
Indeks Hang Seng tergelincir 0,04 persen usai perdagangan Senin pagi sempat batal. Hal ini setelah peringatan Topan Koinu dicabut. Sementara itu, bursa saham China melemah. Indeks CSI 300 turun 0,13 persen ke posisi 3.684,73.
Penutupan Wall Street pada 9 Oktober 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali menguat pada perdagangan Senin, 10 Oktober 2023. Investor mengabaikan tekanan yang didorong konflik Israel-Hamas.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 0,59 persen atau 197,07 poin ke posisi 33.604,65. Indeks S&P 500 bertambah 0,63 persen ke posisi 4.335,66. Indeks Nasdaq melompat 0,39 persen ke posisi 13.484,24. Demikian dikutip dari CNBC, Selasa (10/10/2023).
Tiga indeks acuan di wall street melemah pada perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan sesi terendah, indeks Dow Jones tergelincir 153,89 poin sedangkan indeks S&P 500 susut 0,6 persen. Indeks Nasdaq merosot 1,15 persen.
Saham-saham berada di bawah tekanan sebelumnya pada Senin, 9 Oktober 2023 setelah konflik Israel-Palestina meningkat pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Kelompok militan Hamas melancarkan invasi yang tampaknya membuat Israel lengah.
Lebih dari 700 Warga Israel meninggal, dan 687 Warga Palestina kehilangan nyawa dalam serangan balasan Israel di Jalur Gaza. Serangan itu membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan negaranya sedang berperang.
Hamas adalah kelompok teroris yang didukung oleh Iran dan telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007.
Meningkatnya ketegangan geopolitik yang disebabkan oleh konflik tersebut dapat berdampak pada pasar energi. Sejumlah ahli prediksi akan terjadi lonjakan harga minyak dalam waktu singkat tetapi secara keseluruhan dampaknya terbatas.
Meningkatnya ketegangan juga dapat memicu volatilitas lebih lanjut di pasar yang membuat pedagang khawatir dengan inflasi yang terus berlanjut dan suku bunga lebih tinggi.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 4,3 persen ke posisi USD 86,38. Harga Brent berjangka menguat 4,2 persen menjadi USD 88,15. WTI dan Brent mencatat hari terbaiknya sejak 3 April.
Advertisement
Sektor Saham Menghijau
Semua sektor pada Senin, 9 Oktober 2023 berakhir di zona hijau, dipimpin oleh kenaikan di sektor saham energi dan industri yang masing-masing naik 3,5 persen dan 1,6 persen.
Halliburton menjadi pemenang di sektor energi. Saham Halliburton naik 6,8 persen, diikuti Marathon Oil Corp, dan ConocoPhilips.
Selain raksasa minyak dan gas, perusahaan pertahanan besar juga ikut melonjak di tengah konflik Timur Tengah. Saham Lockheed Martin dan Northrop Grumman masing-masing naik 8,9 persen dan 11,4 persen.
“Saya pikir ada reaksi spontan. Saya pikir perlu waktu beberapa hari untuk benar-benar memahami dampak sebenarnya,” ujar Chief Investment Officer CBIZ Investment Advisory Services, Anna Rathbun.
Rathbun mengamati dengan cermat Iran, produsen utama OPEC untuk menentukan pergerakan minyak mentah seiring berlanjutnya konflik.
Menanti Laporan Keuangan
Beberapa investor menyatakan keyakinannya kalau pasar telah menilai dampak serangan Hamas pada akhir pekan. Saham kapitalisasi kecil naik pada Senin, 9 Oktober 2023 meningkatkan kepercayaan terhadap ekonomi yang lebih luas. Indeks Russell 2000 naik 0,6 persen.
“Selama pasar melihat hal ini dapat diatasi dan upaya diplomatic terus fokus mengendalikan konflik. Pasar akan melihatnya dan kita telah melihat hal ini sebelumnya. Pasar tidak melihat ke belakang tapi melihat ke depan. Itu tugas pasar,” ujar Chief Global Strategist LPL Financial, Quincy Krosby.
Adapun pasar obligasi tutup pada Senin untuk peringati Hari Columbus. Ini berarti wall street harus menanti hingga Selasa untuk mengetahui informasi terkini soal suku bunga.
Investor juga menantikan laporan laba perusahaan agar ketahui sinyal lebih lanjut mengenai kesehatan perekonomian. Perusahaan yang laporkan kinerja antara lain PepsiCo, Walgreens, JPMorgan dan BlackRock.
Advertisement