Sukses

Harga Saham STRK Melesat 35 Persen saat Perdagangan Perdana Hari Ini 10 Oktober 2023

PT Lovina Beach Brewery Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-71 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Oktober 2023. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-71 di BEI pada 2023. Lantas, bagaimana pergerakan saham STRK saat perdagangan perdana?

Mengutip data RTI, saham STRK dibuka naik ke posisi Rp 135 per saham dari harga awal Rp 100. Harga saham STRK berada di posisi Rp 135 per saham atau naik 35 persen pada pukul 9.30 WIB. 

Saham STRK berada di level tertinggi Rp 135 dan terendah Rp 135 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.388 kali dengan volume perdagangan 19,74 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 2,66 miliar.

Melansir keterangan resminya, PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) melaksanakan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (10/10/2023). Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri distribusi minuman beralkohol dan pengolahannya melalui Anak Perusahaan, PT Lovina Industri Sukses. 

Perseroan merupakan pionir Craft Beer & Craft Spirit di Indonesia dengan ciri khas produk yang unik dan berkualitas karena menggunakan standar bahan baku terbaik.

Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 September 2023. Selama masa penawaran umum perdana saham pada 3-6 Oktober 2023, penawaran saham PT Lovina Beach Brewery Tbk mendapatkan respon yang sangat positif dari para investor terbukti dengan tercapainya kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 152 kali dari nilai penjatahan terpusat. 

 

 

2 dari 4 halaman

IPO Lovina

PT Lovina Beach Brewery Tbk menawarkan saham sebanyak 1.180.000.000 saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham. PT Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan (IPO) ini.

Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi calon investor yang membeli saham pada Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan ini.

Setiap pemegang 100 saham baru Perseroan berhak memperoleh 275 waran dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun sejak pencatatan.

Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 250 per lembar. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham adalah sebesar Rp811.250.000.000, yang mana seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan untuk modal kerja. Masa pelaksanaan waran mulai 10 April 2024 sampai dengan 9 Oktober 2024.

 

 

3 dari 4 halaman

Dana IPO

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebesar Rp118 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya sekitar 54,73 persen akan digunakan dalam bentuk penyetoran modal kepada anak perusahaan dengan rincian sekitar 56 persen digunakan untuk untuk pembelian peralatan mesin conning dan tangki untuk produksi beer dan spirit, sekitar 24 persen digunakan untuk program Research and Development dalam pengembangan kategori produk baru.

Selain itu untuk pengembangan sumber daya manusia terkait dengan produk baru, sekitar 20 persen digunakan untuk biaya operasional dan/atau modal kerja anak perusahaan. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Direktur Utama Lovina Beach Brewery Bona Budhisurya menjelaskan bahwa rencana Penawaran Umum Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), merupakan salah satu langkah yang dilakukan guna untuk Perseroan dalam mengembangkan usaha Perseroan ke depan, agar target yang telah ditetapkan oleh Perseroan dapat terealisasi. 

Selain itu, tujuan Perseroan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Perseroan agar Perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.

"Dengan diperolehnya dana dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, yang akan digunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana oleh Perseroan maupun anak perusahaan, produksi maupun distribusi produk Perseroan akan meningkat," ujar dia.

Pengembangan yang akan dilakukan oleh Perseroan tersebut akan menopang penjualan Perseroan ke depannya yang pada akhirnya akan meningkatkan laba Perseroan pada masa yang akan datang.  Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, Perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat.

4 dari 4 halaman

Jadi Pendatang Baru di BEI

Sebelumnya diberitakan, PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Oktober 2023. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-71 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Lovina Beach Brewery mencatatkan saham perdana dengan kode saham STRK.

Perseroan akan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,18 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham STRK akan mencatatkan saham sejumlah 10,72 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 118 miliar.

Sebagai pemanis, STRK juga secara bersamaan akan menerbitkan 3,24 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan perbandingan 100:275. Artinya, tiap pemegang 100  saham baru akan mendapatkan 275 waran.

Kemudian, harga pelaksanaan waran seri I senilai Rp 250 dan bakal meraup dana sebanyak Rp 811,25 miliar.

Dalam melancarkan aksi tersebut, Perseroan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Panca Global Sekuritas, PT KGI Sekuritas Indonesia, PT Waterfront Sekuritas Indonesia penjamin emisi efek. 

Adapun rencana pemakaian dana IPO sekitar 54,73 persen untuk penyetoran modal kepada anak perusahaan PT Lovina Industri Sukses. Sedangkan sisanya akan dipakai untuk modal kerja.

Sedangkan dana penerbitan waran antara lain sekitar 40 persen dipakai untuk modal kerja. Sedangkan sisanya 60 persen akan dipakai untuk modal kerja antara lain pembelian bahan baku untuk produksi dan packaging, biaya overtime, biaya perawatan gedung, biaya perawatan peralatan dan lainnya.