Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) angkat bicara soal peluang akuisisi ruas jalan tol yang dilepas oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Direktur Nusantara Infrastructure Ridwan Irawan menuturkan, pihaknya tengah menelaah peluang untuk mengambilalih jalan tol milik Waskita Karya.
Baca Juga
"Kita juga tidak menutup untuk mengeksplornya," ujar dia dalam paparan publik, Selasa (10/10/2023).
Advertisement
Menurut ia, dalam melakukan akuisisi itu yang terpenting bagaimana perusahaan itu bisa memberikan kontribusi positif terhadap Perseroan. Selain itu, META juga mempertimbangkan ketentuan akuisisi di atas 40 persen.
"Tentunya kalau akuisisi merupakan salah satu growth strategi yang paling utama yang dilihat seberapa jauh potensi perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi positif," kata dia.
Nusantara Infrastructure juga berkomitmen untuk terus fokus mengembangkan bisnis jalan tol, renewable energy dan infrastruktur air. Perseroan optimistis kinerja keuangan bakal tetap solid hingga akhir 2023. Ini mengingat, Perseroan terus menggenjot bisnis di sektor jalan tol.
Direktur Nusantara Infrastructure Omar Danni Hasan menuturkan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan dua digit pada akhir tahun ini.
"Pendapatan tren hampir sama karena kami ada penyesuaian tarif til juga September lalu. Kira-kira (pendapatan) tumbuh 11-12 persen," ujar Omar.
Dia juga bilang, kinerja perusahaan akan terdongkrak pada 2024. Karena, perusahaan akan mendapatkan hasil yang cukup positif dari akuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
"Dampak dari akuisisi JJC sementara ini masih belum optimal karena satu dan lain hal, 2024 akan menghasilkan hasil yang cukup baik," kata dia.
Artinya, jika JJC mampu menghasilkan pendapatan yang cemerlang, peningkatan laba bersih Perseroan cukup signifikan juga. Sementara itu, ia menuturkan, META telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sepenuhnya. Dana tersebut paling banyak dialokasikan untuk prmbangunan jalan tol.
"Kita anggarkan Rp 1,3-1,4 triliun, sudah 100 persen terealisasi lebih banyak untuk jalan tol," imbuhnya.
Target Kinerja Nusantara Infrastructure
Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) optimistis kinerja keuangan bakal tetap solid hingga akhir 2023. Ini mengingat, Perseroan terus menggenjot bisnis di sektor jalan tol.
Direktur Nusantara Infrastructure Omar Danni Hasan menuturkan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan dua digit pada akhir tahun ini.
"Pendapatan tren hampir sama karena kami ada penyesuaian tarif til juga September lalu. Kira-kira (pendapatan) tumbuh 11-12 persen," ujar dia dalam paparan publik, Selasa (10/10/23).
Dia juga bilang, kinerja perusahaan akan terdongkrak pada 2024. Karena, perusahaan akan mendapatkan hasil yang cukup positif dari akuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
"Dampak dari akuisisi JJC sementara ini masih belum optimal karena satu dan lain hal, 2024 akan menghasilkan hasil yang cukup baik," kata dia.
Artinya, jika JCC mampu menghasilkan pendapatan yang cemerlang, maka peningkatan laba bersih Perseroan cukup signifikan juga.
Sementara itu, ia menjelaskan, META telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sepenuhnya. Dana tersebut paling banyak dialokasikan untuk prmbangunan jalan tol.
"Kita anggarkan Rp 1,3-1,4 triliun, sudah 100 persen terealisasi lebih banyak untuk jalan tol," imbuhnya.
Advertisement
Nusantara Infrastructure Rugi 110,48 Miliar pada Semester I 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut Nusantara Infrastructure membukukan pendapatan sebesar Rp 851,16 miliar.
Pendapatan itu naik 113,91 persen dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 397,89 miliar. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (6/9/2023), perseroan membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp 541,03 miliar, membengkak dari Rp 146,43 miliar pada semester I 2022.
Meski begitu, perseroan masih membukukan kenaikan laba kotor menjadi Rp 310,13 miliar pada semester I 2023 dibandingkan semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 251,47 miliar.
Pada periode ini, perseroan membukukan beban umum dan administrasi Rp 128,58 miliar dan beban usaha lainnya Rp 5,03 miliar. Sehingga diperoleh laba usaha RP 186,58 miliar, naik dibanding laba usaha semester I 2022 sebesar Rp 124,12 miliar.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan Rp 4,23 miliar. Namun beban keuangan pada periode ini membengkak jadi Rp 251,61 miliar dari Rp 81,78 miliar pada semester I 2023. Perseroan juga membukukan bagian atas rugi bersih entitas asosiasi sebesar Rp 39,66 miliar, dibandingkan semester I 2022 di mana perseroan membukukan laba entitas asosiasi sebesar Rp 35,37 miliar.
Alhasil, perseroan membukukan rugi sebelum pajak sebesar Rp 100,46 miliar pada semester I 2023. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 110,48 miliar. Berbanding terbalik dengan posisi paruh pertama tahun lalu, di mana perseroan masih membukukan laba Rp 35,38 miliar.
Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 susut menjadi Rp 10,88 triliun dari RP 11,15 triliun per Desember 2022. Liabilitas turun menjadi Rp 7,53 triliun dari sebelumnya Rp 7,67 triliun. Bersamaan dengan itu, ekuitas hingga 30 Juni 2023 juga susut menjadi Rp 3,35 miliar dari Rp 3,48 miliar pada akhir tahun lalu.
Tidak Bagikan Dividen
Sebelumnya, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tunai 2022. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu, 25 Mei 2023. Meski demikian, perseroan akan melebarkan sayapnya ke lini bisnis parkir kendaraan.
Head of Corporate Communication & CSR Indah DP Pertiwi mengatakan, sepanjang 2022, Nusantara Infrastructure mencatatkan kinerja positif dengan peningkatan pendapatan dan penjualan usaha (tidak termasuk pendapatan konstruksi) sebesar Rp 838,4 miliar pada 2022 atau naik sebesar 24,2 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 675,1 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian META untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, perusahaan mencatatkan laba usaha Perseroan pada 2022 sebesar Rp 278,2 miliar atau lebih tinggi 84,5 persen dibandingkan 2021, Rp150,8 miliar, dengan total aset perusahaan sebesar Rp11,2 triliun.
Untuk memperkuat strategi bisnis, perusahaan melebarkan sayapnya dalam bidang perdagangan, advertising dan pengelolaan parkir sebagai wujud inovasi teknologi dalam perkembangan digital saat ini.
Perusahaan membuat inovasi dengan pengembangkan bisnis di sektor digital melalui anak usahanya, PT Meta Media Infranusantara (MMI) dengan brand “Otto Parking”.
MMI merupakan unit bisnis Perusahaan yang dulunya bernama PT Telekom Infranusantara (TI). Otto Parking bergerak dalam bidang jasa pengelolaan perparkiran yang terintegrasi secara profesional dengan sistem IT, peralatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengalaman dan jaringan luas.
Advertisement