Sukses

Intip Harga Saham Koka Indonesia dan Logisticsplus International saat Perdagangan Perdana 11 Oktober 2023

Melihat pergerakan saham PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) dan PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) pada perdagangan perdana.

Liputan6.com, Jakarta - PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) dan PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Mengutip data RTI, saham KOKA dibuka naik ke posisi Rp 172 per saham dari harga awal Rp 128. Harga saham KOKA berada di posisi Rp 157 per saham atau naik 22,66 persen pada pukul 9.30 WIB. 

Saham KOKA berada di level tertinggi Rp 172 dan terendah Rp 135 per saham. Total frekuensi perdagangan 32.390 kali dengan volume perdagangan 327,08 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 51,32 miliar.

Sedangkan, saham LOPI dibuka turun ke posisi Rp 90 per saham dari harga awal Rp 100. Harga saham LOPI berada di posisi Rp 90 per saham atau turun 10 persen pada pukul 9.30 WIB. 

Saham LOPI berada di level tertinggi Rp 90 dan terendah Rp 90 per saham. Total frekuensi perdagangan 660 kali dengan volume perdagangan 3,56 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 320,41 juta.

IPO Koka Indonesia

Melansir keterangan resminya, PT Koka Indonesia Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor umum proyek konstruksi, teknik mesin, teknik geoteknik, desain interior dan furniture, pada hari ini telah resmi mencatatkan sahamnya dengan kode saham KOKA.

Jumlah saham yang dilepas dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak 715.333.000 lembar saham baru yang mewakili 25 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan, dengan harga Rp 128 per lembar saham. Dengan demikian Koka akan memperoleh dana sebesar Rp 91,5 Miliar dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 366 miliar. 

Dana yang dihimpun dari hasil IPO akan digunakan sekitar 17 persen untuk belanja modal meliputi pengadaan alat berat baru.

Selain itu, sisanya sekitar 83 persen akan digunakan untuk modal kerja meliputi pembayaran material bahan baku konstruksi, biaya logistik pengiriman, biaya operasional di lokasi proyek dan biaya administrasi yang timbul dalam proyek. PT Koka Indonesia Tbk telah menunjuk UOB Kay Hian Sekuritas dan KGI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.

 

2 dari 6 halaman

Kinerja Koka

Kinerja Perseroan setelah pandemi Covid-19 secara konsisten bertumbuh pada 2022, Perseroan berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 183 miliar atau naik sekitar 131 persen dari pencapaian 2021 sebesar Rp 140 Miliar. 

Perseroan juga mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 19 miliar selama 2022, tumbuh 75 persen dari pencapaian 2021. Direktur Utama PT Koka Indonesia Tbk, Gao Jing menyampaikan pencapaian  positif ini utamanya disebabkan oleh keunggulan-keunggulan yang dimiliki Perseroan dibandingkan kompetitornya dimana salah satunya Perseroan tergabung dalam China - Indonesia Trade Associaton, sehingga Perseroan memiliki jaringan yang kuat dengan para perusahaan-perusahaan asing yang berpotensi menjadi klien Perseroan. 

"Selain itu, teknologi yang kami terapkan di Indonesia merupakan yang termutakhir dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten baik dari luar maupun  dalam negeri. Hal ini yang membedakan Koka dari para pesaingnya, sehingga kinerja kami selama 2 tahun terakhir dapat tumbuh secara signifikan,” ujar Gao.

Ke depan, Perseroan menargetkan untuk tetap meningkatkan kinerjanya secara positif, di mana pada 2023, Perseroan menargetkan pendapatan sekitar sebesar Rp 260 miliar, meningkat sekitar 45 persen dari pencapaian 2022. Sedangkan, untuk laba bersih, Perseroan menargetkan pencapaian laba bersih sekitar sebesar Rp 45 miliar atau tumbuh hingga 135 persen dari pencapaian 2022.

 

3 dari 6 halaman

Strategi Koka Indonesia

Gao juga menyampaikan bahwa langkah untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bagian pengembangan strategis Perseroan dalam meningkatkan kapasitas pendanaan dan tata kelola Perseroan yang lebih baik. 

"Kehadiran KOKA sebagai perusahaan PMA dari China yang pertama melantai di Bursa Efek Indonesia, diharapkan akan memberikan nilai tambah yang optimal kepada seluruh pemangku kepentingan Perusahaan," katanya.

Sejalan dengan prospek pertumbuhan Perseroan dan industri konstruksi nasional, Head of Corporate Finance PT UOB Kay Hian Sekuritas Daud Gunawanmenyatakan bahwa tanggapan investor selama periode penawaran umum Perseroan sangatlah baik. 

"Permintaan yang masuk melebihi jumlah saham yang ditawarkan, di mana permintaan atas saham KOKA mengalami oversubscribed 134,24 kali," ungkap Daud.

4 dari 6 halaman

IPO Logistics International

Sementara itu, PT Logisticsplus International Tbk, salah satu perusahaan logistik terbesar di Indonesia resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan kode saham LOPI di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu 11 Oktober 2023 dengan harga Rp100 per saham dan menjadi emiten ke-73 yang listing sepanjang 2023.

Melalui penawaran umum saham LOPI, terlihat antusiasme publik yang digelar pada 3-9 Oktober 2023. Dalam IPO ini, Logisticsplus International melepas maksimal 300.000.000 saham baru atau sekitar 27,27 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga Perseroan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp30 miliar.

Dalam rangkaian kegiatan ini Perseroan telah menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek.

"Puji syukur kepada Tuhan, pada hari ini kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif, kami ingin secara konsisten memaksimalkan infrastruktur di Indonesia yang semakin agresif berkembang. Seiring dengan hal itu, kami berharap ke depan dapat menjadi Leading Company industri Logistik di dalam negeri,” kata Direktur Utama PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) Wahyu Dwi Jatmiko.

Wahyu menyebut, IPO ini menjadi momen penting bagi Perseroan pasalnya tahun ini perekonomian domestik diperkirakan tumbuh lebih tinggi. Prakiraan tersebut didukung oleh mobilitas yang terus meningkat sejalan dengan pasca dicabutnya status PPKM, pembukaan ekonomi yang semakin luas, konsumsi rumah tangga dan stimulus kebijakan yang berlanjut. 

Wahyu menilai meskipun pada sektor Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan masih terdapat komponen moda transportasi penumpang, tetapi pertumbuhan lapangan usaha itu dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai perkembangan sektor logistik di Indonesia. 

"Pada kuartal I/2023 lalu sektor transportasi dan pergudangan tumbuh signifikan di Indonesia, dengan demikian hal itu akan sejalan dengan peluang pertumbuhan perusahaan kami ke depan. Apalagi kami memiliki harga penetapan saham yang cukup murah dan layak bagi para investor saat ini," katanya.

 

5 dari 6 halaman

Tingkatkan Performa Fundamental

Wahyu menambahkan tak hanya resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, Perseroan saat ini juga tengah meningkatkan performa fundamental. 

Menurut Wahyu hal itu akan didukung dengan perolehan sejumlah kontrak baru di salah satu Anak perusahaan Pertamina Holding. Tak hanya itu Persroan juga terus menjajaki  kerja sama dengan Angkasa Pura, melakukan finalisasi Kontrak Kerja dengan Cimory, FKS food, dan Semen Indonesia Distribusi.

Sementara itu, selain menerbitkan saham baru Perseroan juga mengadakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak 1.500.000 saham atau sebanyak 0,50 persen dari saham yang ditawarkan dalam IPO.

Pada saat yang bersamaan, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 150.000.000 waran seri I atau sebesar 18,75 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan 

pendaftaran, yang diberikan kepada setiap Pemegang Saham (DPS) baru yang namanya tercatat dalam DPS perseroan pada tanggal penjatahan secara cuma-cuma.

6 dari 6 halaman

Penerbitan Waran

Ketentuannya, setiap pemegang 2 saham baru akan memperoleh 1 waran seri I dimana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perseroan dengan nilai nominal Rp25 per saham dengan harga pelaksanaan Rp200 per saham.

Waran seri I dapat dilaksanakan setelah 6 bulan sejak tanggal penerbitan waran seri I di bursa efek, sampai dengan 1 hari kerja sebelum ulang tahun ke-1 pencatatan Waran, yaitu tanggal 11 April 2024. Masa berlaku 

Waran Seri I adalah sejak tanggal 11 Oktober 2023 sampai dengan 10 Oktober 2024. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp30.000.000.000.

Selanjutnya, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 60 persen rencananya akan digunakan untuk modal kerja operasional, sekitar 9 persen akan digunakan untuk pembelian software Cargo Wise dan alat-alat teknologi untuk mendukung operasional dan penjualan serta mengintegrasikan sistem operasional Perusahaan, keuangan, sales, marketing dan pengelolaan aset. 

Sekitar 31 persen akan digunakan untuk pembelian armada truk baru melalui dealer resmi Isuzu yang tidak ada hubungan afiliasi dengan perseroan. 

Adapun untuk dana hasil pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja berupa pembayaran vendor jasa transportasi, sewa tongkang, biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, asuransi pengiriman, biaya marketing dan sales, biaya operasional kantor, biaya parkir inap armada darat, sewa alat pendukung operasional, biaya perjalanan proyek, biaya operasional kesehatan dan keselamatan kerja.