Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis pagi (12/10/2023). Penguatan IHSG seiring bursa saham global yang menghijau dan sektor saham infrastruktur pimpin penguatan.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 6.931,88 dari penutupan perdagangan kemarin 6.931,75. Indeks LQ45 menguat 0,48 persen ke posisi 948. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pagi ini, IHSG berada di level tertinggi 6.980,03 dan terendah 6.959,52. Sebanyak 220 saham menguat dan 167 saham melemah. 217 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 142.788 kali dengan volume perdagangan 1,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.689.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham energi turun 0,34 persen dan sektor saham industri merosot 0,29 persen.Sementara itu, sektor saham basic naik 0,31 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,04 persen, sektor saham siklikal menanjak 0,08 persen.
Selanjutnya sektor saham kesehatan bertambah 0,46 persen, sektor saham keuangan naik 0,38 persen, sektor saham properti bertambah 0,43 persen. Kemudian sektor saham teknologi melompat 0,80 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 4,1 persen dan sektor saham transportasi melambung 0,50 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO stagnan di posisi Rp 79 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 80 dan terendah Rp 78 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.079 kali dan volume perdagangan 4.553.760 saham. Nilai transaksi Rp 35,8 miliar.
Review IHSG
Mengutip riset Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG stagnan di posisi 6.931 pada perdagangan Rabu, 11 Oktober 2023. IHSG sideways didukung sektor saham perbankan dan koreksi sektor tambang dan teknolohi. Saham BMRI kembali sentuh level tertinggi sepanjang masa.
Saham BBRI menguat. Sementara itu, saham GOTO dan ARTO anjlok dan sentuh posisi terendah baru. Saham GOTO sentuh level terendah baru sejak IPO, sedangkan saham ARTO melemah ke level terendah dalam 3 tahun.
Top Gainers-Losers pada 12 Oktober 2023
Saham-saham yang mencatat top gainers antara lain:
- Saham BREN melambung 24,75 persen
- Saham SINI melambung 24,67 persen
- Saham BULL melambung 19,15 persen
- Saham OPMS melambung 18,18 persen
- Saham LRNA melambung 16,76 persen
Â
Saham-saham yang catat top losers antara lain:
- Saham HOMI merosot 12,86 persen
- Saham KOKA merosot 10,59 persen
- Saham LOPI merosot 10 persen
- Saham WIDI merosot 9,2 persen
- Saham NINE merosot 7,69 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BREN senilai Rp 382,1 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 128,8 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 127 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 87,2 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 65,2 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham GTRA tercatat 26.244 kali
Saham BREN tercatat 22.713 kali
Saham STRK tercatat 12.063 kali
Saham SLIS tercatat 10.809 kali
Saham FILM tercatat 8.713 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi melemah terbatas mendekati pengumuman inflasi Amerika Serikat. Level support berada di 6.870-6.900 dan level resistance di 6.940-6.960.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (12/10):
1. PGEO: Spec Buy
Support di 1415, cutloss jika break di bawah 1400.
Jika tidak break di bawah 1400, potensi naik ke 1430-1450 short term.
2. MYOR: Buy on Weakness
Support di 2620, cutloss jika break di bawah 2590.
Jika tidak break di bawah 2620, potensi naik ke 2670-2700 short term.
3. WIIM: Buy on Weakness
Support di 2890, cutloss jika break di bawah 2800.
Jika tidak break di bawah 2800, potensi naik ke 3010-3100 short term.
4. ISAT: Spec Buy
Support di 10500, cutloss jika break di bawah 10350.
Jika tidak break di bawah 10350, potensi naik ke 10650-10800 short term.
5. BRMS: Spec Buy
Support di 188, cutloss jika break di bawah 184.
Jika tidak break di bawah 184, potensi naik ke 196-200 short term.
6. TBIG: Spec Buy
Support di 1950, cutloss jika break di bawah 1920.
Jika tidak break di bawah 1950, potensi naik ke 1980-2010 short term.