Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah pada perdagangan Jumat, 13 Oktober 2023. Pergerakan IHSG memerah mengikuti bursa saham Asia yang tergelincir.
DIkutip dari data RTI, IHSG melemah tipis 0,12 persen ke posisi 6.926,78. Indeks saham LQ45 merosot 0,41 persen ke posisi 939,55. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Menyambut akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.973,75 dan terendah 6.902,05. Sebanyak 308 saham memerah sehingga menekan IHSG.220 saham menguat dan 223 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.223.531 kali dengan volume perdagangan saham 35,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.679.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi beli saham Rp 149,44 miliar. Sepanjang 2023, investor asing menjual saham Rp 5,2 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham energi naik 0,54 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,36 persen dan sektor saham infrastruktur melambung 4,19 persen, dan pimpin penguatan.
Sementara itu, sektor saham basic merosot 0,31 persen, sektor saham industri terpangkas 0,10 persen, sektor saham siklikal susut 0,62 persen, dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,25 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan tergelincir 0,75 persen, sektor saham properti anjlok 1,2 persen, sektor saham teknologi terbenam 2,9 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,72 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG sejalan dengan pergerakan bursa saham global dan Asia yang melemah. “Kami perkirakan koreksi ini setelah ada rilis data inflasi Amerika Serikat yang cenderung flat dan belum mencapai target dari the Fed 2 persen,” ujar Herditya.
Selain itu, ia menilai, ada kekhawatiran naiknya harga minyak dunia akibat geopolitik di Timur Tengah sehingga menjadi sentimen negatif di pasar saham.
Top Gainers-Losers pada 13 Oktober 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham JAWA melambung 34,33 persen
- Saham FIRE melambung 34,31 persen
- Saham URBN melambung 28,69 persen
- Saham UNIQ melambung 27,82 persen
- Saham PRIM melambung 25,56 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham HADE turun 25 persen
- Saham HOMI turun 24,76 persen
- Saham AKSI turun 22,62 persen
- Saham OPMS turun 17,57 persen
- Saham IPTV turun 11,76 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham GOTO senilai Rp 617 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 570,7 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 447,3 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 259 miliar
- Saham MEDC senilai Rp 253,8 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham GTRA tercatat 65.833 kali
Saham GOTO tercatat 55.384 kali
Saham FIRE tercatat 28.822 kali
Saham MARI tercatat 27.738 kali
Saham STRK tercatat 27.561 kali
Advertisement
Indeks Hong Kong Anjlok 2 Persen
Bursa saham Hong Kong anjlok dua persen, dan memimpin koreksi di Asia Pasifik. Hal ini seiring investor mencerna data inflasi dan neraca perdagangan China pada September.
Dikutip dari CNBC, indeks harga konsumen pada September di China mendatar, dan lebih rendah 0,2 persen dari survei analis. Selain itu, indeks harga produsen China tercatat 2,5 persen, dan perkiraan Reuters 2,4 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 2,45 persen. Koreksi saham indeks Hang Seng didorong sektor saham consumer.
Saham yang memimpin koreksi antara lain saham JD.com, Chow Tai Fook Jewelry, Haidilao dan Zhongseng Group. Indeks CSI 300 turun 1,05 persen ke posisi 3.663,41. Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,55 persen ke posisi 32.315,99. Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 0,95 persen ke posisi 2.456,15.
Di Australia, indeks saham ASX 200 merosot 0,56 persen ke posisi 7.051. Di Amerika Serikat, tiga indeks acuan melemah seiring inflasi lebih kuat dari harapan. Di wall street, indeks Dow Jones melemah 0,51 persen atau 173,73 poin menjadi 33.631,14. Indeks S&P 500 turun 0,62 persen ke posisi 4.349,61. Indeks Nasdaq terpangkas 0,63 persen ke posisi 13.574.
Indeks harga konsumen di Amerika Serikat menguat 0,4 persen pada September, dan dari periode sama tahun lalu 3,7 persen.